Manajemen manfaat farmasi
Artikel ini sebatang kara, artinya tidak ada artikel lain yang memiliki pranala balik ke halaman ini. Bantulah menambah pranala ke artikel ini dari artikel yang berhubungan atau coba peralatan pencari pranala. Tag ini diberikan pada Januari 2023. |
Manajemen manfaat farmasi (MMF) (bahasa Inggris: Pharmacy benefit manager, PBM) dalam konteks di Amerika Serikat, adalah pihak ketiga yang bertanggung jawab atas perencanaan obat resep bagi pekerja untuk rencana kesehatan komersial, rencana pemberian asuransi oleh pemberi kerja, rencana Medicare Bagian D, Program Manfaat Kesehatan Pekerja Federal, dan rencana pekerja negara bagian.[1][2]
Posisi PBM diperlukan oleh beberapa organisasi besar, karena kebutuhan akan proses pengurusan klaim karyawan untuk obat resep. PBM juga bertugas dalam mengurus klaim yang dilakukan dari perusahaan asuransi kesehatan. Apoteker dari PBM dapat memberikan informasi kepada dokter tentang obat alternatif yang memiliki harga yang lebih murah dengan manfaat yang serupa. Beberapa perusahaan menugaskan PBM untuk meminta kepada para dokter agar tidak memberikan obat tertentu yang dinilai tidak diperlukan oleh seorang karyawan.[3]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Feldman, Brian S. "Big pharmacies are dismantling the industry that keeps US drug costs even sort-of under control". Quartz. Diakses tanggal 2016-03-29.
- ^ Gryta, Thomas. "What is a 'Pharmacy Benefit Manager?'". Wall Street Journal. ISSN 0099-9660. Diakses tanggal 2016-03-29.
- ^ James J. Spillane, S.J. Ekonomi Farmasi. hlm. 136.
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]- Pharmacy Benefit Manager Directory Diarsipkan 2017-11-07 di Wayback Machine. pada situs web Pharmacy Benefit Management Institute.