Masafumi Ishii

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Masafumi Ishii
Informasi pribadi
Lahir3 November 1957 (umur 66)
Jepang Hiroshima, Jepang
Alma materUniversitas Tokyo
Universitas Cambridge Queen's College
PekerjaanDuta Besar Jepang untuk Indonesia (2017-2020)
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Masafumi Ishii (lahir 3 November 1957) adalah diplomat Jepang. Ia merupakan Duta Besar Jepang untuk Indonesia sejak April 2017.[1] Latar belakang pendidikannya berangkat dari jurusan hukum Universitas Tokyo. Ia menjadi mahasiswa dari 1976 hingga 1980. Setahun setelah kelulusannya, yakni pada 1981 ia mendaftarkan diri sebagai mahasiswa pascasarjana di Universitas Cambridge Queen's College dan mengambil jurusan hubungan internasional.[2]

Karier[sunting | sunting sumber]

Perjalanan karier Masafumi dapat dilihat dari April 1980 saat menjabat sebagai Menteri Luar Negeri Jepang. Pada 1993 ia menjabat sebagai sekretaris di Kedutaan Besar Jepang untuk Amerika Serikat.[3] Kemudian pada Oktober 1999 ia tercatat merupakan Direktur pada Kementerian Luar Negeri Jepang, Hubungan Oseania dan Asia, Divisi Asia Tenggara. Sejak lepasnya Timor Leste dari Indonesia, Masafumi rajin berkunjung ke Indonesia hampir setiap bulan dan beranggapan bahwa kawasan Asia Tenggara adalah kawasan yang penting bagi Jepang.[1]

Tak hanya direktur Kementerian Luar Negeri Jepang, berbagai jabatan terkait hubungan luar negeri juga pernah dipegangnya. Jabatan-jabatan tersebut adalah mulai dari Sekretaris Pribadi Menteri Luar Negeri Jepang dari Februari 2002 hingga September 2003, kanselir, kepala divisi politik di Kedutaaan Besar Jepang di Inggris sejak November 2003, kepala divisi politik di Kedutaan Besar Jepang di Amerika Serikat pada Juli 2006 dan direktur jenderal deputi pada biro kebijakan asing atau duta untuk kebijakan keamanan internasional dan perencanaan kebijakan pada 2009.[1]

Selain itu Masafumi juga pernah tercatat sebagai asisten wakil menteri untuk Global Issues pada September 2012, direktur jenderal untuk biro hubungan legal internasional pada Januari 2013, Duta Besar Jepang untuk Kerajaan Belgia pada Juli 2014 sekaligus perwakilan Jepang untuk NATO.[4] Setelah terakhir kali berkunjung ke Indonesia pada Maret 2011 dalam rangka menghadiri ASEAN Regional Forum Disaster Relief Exercise (ARF DiREx) yang telah dilakukan oleh Indonesia dan Jepang sebagai ketua bersama Forum, ia kemudian datang lagi ke Indonesia dengan jabatan sebagai Duta Besar Jepang untuk Indonesia per April 2017.[5]

Kerja sama dengan Indonesia[sunting | sunting sumber]

Setelah menjabat sebagai Duta Besar Indonesia untuk Jepang per April 2017, Masafumi Ishii tercatat telah melakukan berbagai pertemuan untuk membahas kerja sama antara Jepang dengan Indonesia. Pada 30 Mei 2017, Masafumi mendatangi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono Dalam pertemuan tersebut mereka membahas lima kerja sama yang telah berjalan dan satu kerja sama baru.Kerja sama baru tersebut adalah bantuan sistem keamanan untuk Stadion Utama Gelora Bung Karno dengan menggunakan hibah sebesar 500 Yen atau setara dengan Rp 59,5 miliar. Adapun skema yang digunakan pada bantuan itu adalah Non Project Type Grant Aid (NPGA). Dalam pertemuan itu juga dibahas tentang penawaran bantuan Jepang tentang peralatan pendeteksi wajah dalam rangka kerja sama pencegahan terorisme. Kerja sama lainnya adalah Bali Beach Conservation Project Phase II dan pembangungan Jakarta Sewerage System atau instalasi pengolahan air limbah (IPAL) dari pinjaman Pemerintah Jepang.[6]

Bidang pertahanan juga menjadi sasaran Masafumi dalam kerja sama antara Indonesia dengan Jepang. Pada hari yang sama dengan kunjungannya ke Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, ia juga mendatangi Menteri Pertahanan, Ryamizard Ryacudu. Dalam pertemuan tersebut mereka membahas tentang pertemuan 2+2 dan kerja sama pertukaran Perwira Siswa Militer antara Jepang dan Indonesia. Masafumi juga membahas bahwa Jepang memberikan dukungan kepada Indonesia untuk meningkatkan pertahanan lewat kerja sama Transfer of Technology.[7]

Pada 27 Oktober 2017, bersama ketua Japan-Indonesia Association (Japindo) Yasuo Fukuda, ia mendatangi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono. Dalam pertemuan tersebut mereka membahas pembiayaan sejumlah proyek infrastruktur seperti percepatan proyek-proyek infrastruktur seperti mass rapid transit (MRT) Jakarta fase 1 dan kereta cepat Jakarta-Surabaya serta pembangunan Pelabuhan Patimban dan terowongan pada tol Padang-Pekanbaru.[8]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ a b c "About us". www.id.emb-japan.go.jp (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2017-12-14. 
  2. ^ "Masafumi Ishii Biographic Sketch". www.icasinc.org. Diakses tanggal 2017-12-14. 
  3. ^ "CYBERSEC - European Cybersecurity Forum". 2015.cybersecforum.eu. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-12-14. Diakses tanggal 2017-12-14. 
  4. ^ "A conversation with the Japanese representative to NATO, Ambassador Masafumi Ishii". www.iiss.org (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-12-14. Diakses tanggal 2017-12-14. 
  5. ^ "An Interview with H.E. Ishii Masafumi, Ambassador of Japan to Indonesia". An Interview with H.E. Ishii Masafumi, Ambassador of Japan to Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-12-13. Diakses tanggal 2017-12-14. 
  6. ^ Prabowo, Dani. Alexander, Hilda B, ed. "Bertemu Dubes Jepang, Basuki Bahas 6 Proyek Kerja Sama". Kompas.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2017-12-14. 
  7. ^ "Diterima Menhan RI, Dubes Jepang Sampaikan Ingin Tingkatkan Kerjasama Pertahanan". 30 Mei 2017. Diakses tanggal 2017-12-14. 
  8. ^ Ramadhiani, Arimbi. Alexander, Hilda B, ed. "Basuki Terima Perwakilan Jepang Bahas Pembiayaan Infrastruktur". Kompas.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2017-12-14.