Masjid Raya Kendari

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Masjid Al-Kautsar Kendari
Ibadah Maghrib di Masjid Al Kautsar Kendari
Agama
AfiliasiIslam
Lokasi
LokasiKendari, Sulawesi Tenggara
Arsitektur
ArsitekIr. J. Ainuddin Kadir
TipeMasjid
Peletakan batu pertama1985
Rampung1987
Kapasitas3,000

Masjid Raya Al-Kautsar Kendari atau Masjid Raya Kendari adalah sebuah masjid yang berada di kota Kendari, Sulawesi Tenggara. Masjid Raya Kendari dibangun dalam rangka diselenggarakannya Musabaqoh Tilawatil Quran tingkat nasional yang ke-XXI tahun 2006.[1] Masjid ini menjadi pusat kegiatan dakwah dan budaya Islam Sultra. Nama "Al-Kautsar" diambil dari surat ke-108 dalam kitab suci Al-Quran yang berarti pemberian nikmat yang berlimpah kepada umat manusia.

Masjid ini terletak Jalan Abdullah Silondae Kota Kendari dan tepatnya sehabis Mall Mandonga. Lokasi Masjid Agung Al Kautsar dulunya bekas sebuah masjid kecil bernama Masjid Korem atau juga dikenal dengan nama Masjid Tentara yang berdiri tahun 1962. Selanjutnya pada 1976 dibuat pondasi dasar Masjid Agung Al Kautsar era pemerintahan Gubernur H Alala.

Pada tahun 2019, revitalisasi bangunan tersebut dilalukan lantaran kontruksi bangunan masjid yang sudah berusia 30 tahun. Dalam proses rehab bangunan masjid ini, pemprov menganggarkan dana sekitar Rp13 miliar.[2]

Arsitektur[sunting | sunting sumber]

Masjid Raya Kendari didominasi warna putih hijau dan coklat didirikan dengan sentuhan arsitektur yang sangat indah. Sebuah tangga modern bercabang dua di bagian atas menyambut kedatangan siapa saja yang masuk masjid. Pada sisi kanan dan kiri bangunan terdapat pilar-pilar beton yang megah dan kokoh. Pada bagian lain masjid terdapat hamparan luas tempat jemaah berkumpul untuk beribadah.

Masjid Kendari ini bergaya rumah tradisional Sultra dengan sentuhan modern. Di samping masjid ini terdapat Menara yang dinamakan Menara Persatuan Kendari. Menara masjid ini juga menjadi salah satu landmark bagi kota Kendari.[3]

Pada awalnya bentuk masjid ini terdiri dari bangunan induk satu lantai, tempat wudhu, WC, kantor, perpustakaan, dan pelataran. Masjid juga dilengkapi kolam air mancur dan menara. Kala itu bagian depan masjid belum berpintu.

Pada periode 2003-2008, masjid dipercantik dengan penambahan lantai dua di sisi kanan dan kiri, kaca jendela, teras depan, pembangunan dua buah mimbar, dan ruang istirahat imam. Kolam dan air mancur di depan masjid direhabilitasi menjadi pelataran baru. Selanjutnya mimbar diubah kembali menjadi satu saja. Masjid pun diperindah dengan seni kaligrafi Asma’ul Husna di kubah bagian dalam.

Di samping kemegahan bangunannya, Masjid Agung Al-Kautsar juga memiliki kelebihan dalam hal lokasi. Posisinya yang berada di atas bukit membuat masjid ini terlihat sangat memukau. Masjid ini juga merupakan saksi bisu bencana gempa yang sempat melanda kota Kendari pada tanggal 25 April 2011. Ketika itu gempa berkekuatan 6.0 Skala Richter mengguncang kota dan membuat salah satu kubah kecil yang berada di atas masjid menjadi miring.

Referensi[sunting | sunting sumber]

Pranala luar[sunting | sunting sumber]