Mata air karst

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Mata air karst sedalam 130–m yang berada sungai Cetina (Kroasia)[1]
Blautopf (Pot Biru), mata air karst Sungai Blau (Sungai Biru) di Blaubeuren, Jerman
Fontaine de Vaucluse di Prancis

Mata air karst atau mata air karstik adalah mata air (aliran air tanah) yang merupakan bagian dari sistem hidrologi karst.[2]

Karena memiliki bentuk kerucut terbalik atau mangkuk yang khas, mata air karst juga dikenal di negara-negara berbahasa Jerman sebagai Topf ("panci" atau "pot") yang tercermin dalam nama-nama seperti Aachtopf (sumber mata air Radolfzeller Aach) atau Blautopf (sumber mata air sungai Blau di Blaubeuren).

Mata air karst sering kali memiliki debit air yang sangat tinggi, karena sering dialiri oleh drainase bawah tanah dari daerah resapan air yang besar. Mata air biasanya merupakan ujung dari sistem drainase gua, di tempat di mana gua sungai mencapai permukaan Bumi, sehingga mata air karst sering kali menjadi pintu masuk gua yang bisa dieksplorasi.

Mata air karst besar terletak di banyak bagian dunia; yang terbesar diyakini berada di Papua Nugini, beberapa mata air karst lainnya banyak ditemui di negara-negara Mediterania seperti Bosnia, Kroasia, Turki, Slovenia dan Italia.[3]

Di Indonesia juga terdapat beberapa mata air karst, misalnya mata air karst Gua Gremeng, yang terletak di kawasan karst Gunungsewu, Yogyakarta.[4]

Galeri[sunting | sunting sumber]

Lihat pula[sunting | sunting sumber]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Rogulj, Daniela (2016-10-04). "Drone footage of the Cetina like you have never seen before". Total Croatia News (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-10-08. 
  2. ^ Whittow, John (1984). Dictionary of Physical Geography. London: Penguin, 1984, p. 291. ISBN 0-14-051094-X.
  3. ^ Ford, Derek; Williams, Paul D. (2013). Karst Hydrogeology and Geomorphology. John Wiley & Sons. ISBN 9781118684993. 
  4. ^ Budiyanto, Eko (2019-06-01). "Sensitivitas Mata Air Karst Goa Gremeng Terhadap Hujan Di Area Tangkapannya". JURNAL GEOGRAFI Geografi dan Pengajarannya. 17 (1): 63–70. doi:10.26740/jggp.v17n1.p63-70. ISSN 2443-3977. 

Pranala luar[sunting | sunting sumber]