Mawardy Nurdin
Mawardy Nurdin | |
---|---|
Wali Kota Banda Aceh ke-10 | |
Masa jabatan 4 Juli 2012 – 8 Februari 2014 | |
Presiden | Susilo Bambang Yudhoyono |
Gubernur | Zaini Abdullah |
Wakil | Illiza Sa'aduddin Djamal |
Pendahulu T. Saifuddin TA (Sebagai Penjabat Wali Kota) | |
Masa jabatan 19 Februari 2007 – 19 Februari 2012 | |
Presiden | Susilo Bambang Yudhoyono |
Gubernur | Irwandi Yusuf Zaini Abdullah |
Wakil | Illiza Sa'aduddin Djamal |
Pendahulu Razali Yussuf Pengganti T. Saifuddin TA (Sebagai Pejabat Wali Kota) | |
Wali Kota Banda Aceh Penjabat | |
Masa jabatan 8 Februari 2005 – 1 April 2006 | |
Presiden | Susilo Bambang Yudhoyono |
Gubernur | Zaini Abdullah |
Pengganti Razali Yussuf (Sebagai Penjabat Wali Kota) | |
Informasi pribadi | |
Lahir | Sigli, Aceh, Indonesia | 30 Mei 1954
Meninggal | 8 Februari 2014 Banda Aceh, Aceh, Indonesia | (umur 59)
Partai politik | Partai Demokrat |
Suami/istri | Nurshanti Adnan |
Anak | 4 |
Sunting kotak info • L • B |
Ir. Mawardy Nurdin, M.Eng.Sc. (30 Mei 1954 – 8 Februari 2014) adalah Wali Kota Banda Aceh periode 2007–2012 dan sekali lagi dari 2012 hingga kematiannya pada 2014. Ia juga pernah menjabat sebagai Pj. Wali kota Banda Aceh pada tahun 2005–2006. Memulai kariernya di pemerintahan pada tahun 1978 dan terakhir ia sempat menjabat sebagai Kepala Dinas Perkotaan dan Permukiman NAD pada tahun 2003 - 2005. Dalam pekerjaan Rehabilitasi dan Rekontruksi pasca bencana alam gempa bumi dan tsunami tahun 2004 ia menjadi salah seorang staf ahli pada Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi. Pada 2009, Mawardy Nurdin terpilih sebagai Ketua DPD Partai Demokrat Aceh menggantikan Nova Iriansyah. Ia kembali dipercaya memimpin Demokrat Aceh melalui sebuah Musyawarah Daerah II pada 10 Desember 2011. Ia memimpin periode 2011 hingga 2016. Di pentas nasional, Mawardy pernah menjabat sebagai Exco Persatuan Sepak bola Seluruh Indonesia.
Mawardy meninggal dunia pada 8 Februari 2014 di RSUD dr. Zainal Abidin, Banda Aceh akibat penyakit gagal ginjal yang telah dideritanya cukup lama.[1][2] ia dinobatkan sebagai "Bapak Pembangunan Kota Banda Aceh" oleh gubernur aceh Zaini Abdullah, atas jasa-jasa nya dalam membangun dan memimpin Banda Aceh. Di bawah kepemimpinannya, Kota Banda Aceh telah meraih tiga kali piala Adipura 2009, 2010, 2012, dan dipilih oleh PBB sebagai ‘model city’ untuk disaster risk reduction.
Pendidikan
[sunting | sunting sumber]- Sekolah Dasar Sigli - D.I Aceh 1965
- Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Banda Aceh - D.I Aceh 1968
- Sekolah Menengah Atas Sigli - D.I Aceh 1971
- Strata - I ITB - Bandung 1972
- Strata - II UNSW - Sydney, Australia 1990
Riwayat pekerjaan
[sunting | sunting sumber]- Inspektorat Pembangunan Jalan Departemen Pekerjaan Umum 1978
- Asisten Perencanaan Proyek Bencana Alam B. Aceh - Meulaboh 1978 s/d 1981
- Asisten Pelaksanaan Proyek Peningkatan Bireun - Takengon 1981 s/d 1987
- Pemimpin Proyek Peningkatan Jalan Bireun - Takengon 1983 s/d 1987
- Kasie Bina Tehnik Kanwil Pekerjaan Umum Provinsi Aceh 1987 s/d 1990
- Pemimpin Proyek Pembangunan Jalan Daerah Istimewa Aceh 1992 s/d 1995
- Kepala Bidang Perencanaan Kanwil Pekerjaan Umum 1995 s/d 1999
- Plt. Kakanwil Pekerjaan Umum Aceh 1999 s/d 2000
- Kabid. Fisik Bappeda Aceh 2000 s/d 2001
- Kepala Bapedalda Aceh 2001 s/d 2003
- Kepala Dinas Perkotaan dan Permukiman NAD 2003 s/d 2005
- Pj. Wali kota Banda Aceh 8 Februari 2005 s/d 2006
- Staf Ahli BRR 1 April 2006 s/d Februari 2007
- Wali kota Banda Aceh 19 Februari 2007 s/d 2014
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Wali Kota Banda Aceh meninggal dunia Antara, 8 Februari 2014
- ^ Wali Kota Banda Aceh Meninggal Dunia Detik, 8 Februari 2014
Jabatan politik | ||
---|---|---|
Didahului oleh: T. Saifuddin TA |
Wali Kota Banda Aceh 2007–2014 |
Diteruskan oleh: Illiza Sa'aduddin Djamal |