Mepeed Sukawati
Mepeed atau peed adalah merupakan tradisi unik yang ada di beberapa desa di Bali. Masyarakat Hindu di Bali sejak lama memiliki kebudayaan unik, indah, kaya makna sekaligus penuh misteri.[1] Tradisi mepeed di desa Sukawati, Gianyar, Bali adalah salah satu tradisi yang selalu dilaksanakan setiap Pujawali (peringatan hari lahirnya sebuah tempat suci) di Pura Kahyangan Tiga dan dianggap sebagai peneduh jagat (penyelamat alam semesta secara niskala). Tradisi ini dilaksanakan pada Anggara Kliwon Tambir di Pura Dalem Gede Sukawati, dalam pelaksanaannya ini, selalu berjalan proses dan kerjasama beberapa unsur elemen masyarakat yang biasa disebut Tri Manggalaning Yadnya yaitu pelaku utama kegiatan atau pelaksana.
Tujuan
[sunting | sunting sumber]Tradisi mepeed terus dilakukan secara turun temurun dan pantang untuk ditiadakan karena bersifat sakral. Nilai sakral tradisi ini terletak pada tujuan mepeed yakni mendak (mencari ) tirta atau toya ning (air suci) yang berada di Pura Taman Beji.[2] Selanjutnya air suci tersebut akan dipergunakan selama acara Pujawali berlangsung.
Keunikan Mepeed Sukawati
[sunting | sunting sumber]Arti dari Mepeed adalah berjalan secara beriringan, oleh karena itu warga yang datang diwajibkan secara berkelompok dan tidak diperbolehkan untuk datang seorang diri.[3] Mepeed yang dilaksanakan di desa Sukawati, tidak seperti mepeed yang dilaksanakan di desa lainnya yang biasanya peserta hanya diikuti oleh krama istri (wanita) yang beriringan rapi sambil nyuun (membawa sesuatu diatas kepala) gebogan. Mepeed di desa ini juga diikuti oleh krama lanang (pria), anak-anak, remaja, ibu PKK hingga lansia yang berjalan beriringan dengan menggunakan payas (busana) Bali.
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Munggah, I Made. Med-Medan Tradisi Unik dari Sesetan. Denpasar: Pustaka Bali Post. hlm. vii. ISBN 978-979-8496-75-2.
- ^ Bali, Nusa (27 Desember 2017). "Tradisi Mepeed Sukawati Pantang di Tiadakan". Nusa Bali. Diakses tanggal 23 Desember 2019.
- ^ Fifi, Fifi (25 Oktober 2017). "Tradisi Mapeed, Pemandangan Langka Yang Hanya Ada di Bali". Balikami. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-12-29. Diakses tanggal 29 Desember 2019.