Lompat ke isi

Mirit, Kebumen

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Mirit
Kantor Kecamatan Mirit Kab.Kebumen
Kantor Kecamatan Mirit Kab.Kebumen
Negara Indonesia
ProvinsiJawa Tengah
KabupatenKebumen
Pemerintahan
 • CamatAhmad Ngaisom, S.Sos
Populasi
 • Total45,609 Jiwa jiwa
Kode Kemendagri33.05.08 Edit nilai pada Wikidata
Kode BPS3305080 Edit nilai pada Wikidata
Luas52,530 km²
Desa/kelurahan22 Desa

Mirit (bahasa Jawa: ꦩꦶꦫꦶꦠ꧀) adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Kebumen, Provinsi Jawa Tengah, Indonesia. Kecamatan Mirit terletak di sebelah tenggara dari Kota Kebumen dan merupakan kecamatan paling timur. Jarak Kecamatan Mirit dari Kota Kebumen adalah 28 kilometer melalui Desa Karanggede.[butuh rujukan]

Luas wilayahnya 52,53 km&sup2, dan jumlah penduduknya 45.609 jiwa.[butuh rujukan] Kecamatan Mirit terdiri atas 22 desa, 70 RW, dan 265 RT.[butuh rujukan] Pusat pemerintaha Kecamatan Mirit berada di Desa Mirit

Desa/kelurahan

[sunting | sunting sumber]

== Batas-batas Wilayah[butuh rujukan] ==

  1. Sebelah Barat: Kecamatan Ambal dan Kecamatan Kutowinangun
  2. Sebelah Timur: Kecamatan Prembun, Kecamatan Bonorowo dan Kabupaten Purworejo
  3. Sebelah Utara: Kecamatan Prembun
  4. Sebelah Selatan: Samudra Hindia

Kecamatan Mirit memiliki geografi berupa dataran rendah dan wilayah pesisir. Wilayah pesisir Kecamatan Mirit dikenal dengan nama Urut Sewu. Kecamatan Mirit yang berbatasan dengan Samudra Hindia memiliki wilayah pesisir atau pantai sepanjang sekira 7,0 kilometer mulai dari Desa Miritpetikusan, Desa Tlogodepok, Desa Tlogopragoto, Desa Lembupurwo dan Desa Wiromartan. Ketinggian rata-rata Kecamatan Mirit adalah 8 meter di atas permukaan air laut. Sejumlah sungai yang ada di wilayah ini antara lain Sungai Wawar, Sungai Gebang Besar, Sungai Gebang Kecil, Sungai Pucang, Sungai Keceme, Sungai Gede, Sungai Jono Kidul, Sungai Kluwangin, Sungai Babaanyar, dan Sungai Teges.[butuh rujukan]

Penggunaan Lahan

[sunting | sunting sumber]

Penggunaan lahan di Kecamatan Mirit umumnya digunakan sebagai lahan persawahan terutama di wilayah utara. Sementara semakin ke selatan atau pesisir, lahan yang mengandung lebih banyak pasir digunakan untuk pertanian palawija dan sentra buah serta sayur mayur. Sebagian besar lahan perasawahan di Kecamatan Mirit merupakan jenis sawah irigasi dari Waduk Wadaslintang. Hasil bumi Kecamatan Mirit berupa padi, sayur-mayur, buah buahan, palawija, dan nira kelapa.[butuh rujukan]

Transportasi

[sunting | sunting sumber]

Transportasi di Kecamatan Mirit berupa angkutan kota berupa bus kecil yang menghubungkan sejumlah desa di Kecamatan Mirit dengan pusat Kabupaten Kebumen maupun Kecamatan Prembun. Selain itu terdapat pula bus antar kota yang melintasi Kecamatan Mirit. Hal tersebut dikarenakan Kecamatan Mirit juga dilintasi jalan alternatif jalan lintas selatan-selatan (JLSS) pulau jawa dan juga jalan Daendels. Kedua ruas jalan tersebut menghubungkan sejumlah kota di jawa bagian selatan seperti Kabupaten Purworejo, Kabupaten Cilacap, Kota Yogyakarta dan lainnya. Sarana dan Prasaran penunjang seperti jalan hotmix dan jembatan sudah baik diruas vitas wilayah ini. Terlebih jalan alternatif jalan lintas selatan-selatan (JLSS) sedang dalam pembangunan.[butuh rujukan]

Sebagian besar penduduk Kecamatan Mirit berprofesi sebagai nelayan, petani, buruh tani, Ibu Rumah Tangga, Wiraswasta dan PNS. Umumnya penduduk usia produktif pergi merantau atau bersekolah ke kota besar seperti Jakarta, Bogor, Tangerang, Bekasi (Jabotabek), Kota Bandung, Kota Semarang, Kota Surabaya, Kota Yogyakarta, Kota Surakarta, Purwokerto dan sejumlah kota besar di luar pulau seperti Sumatra, Bali, dan Kalimantan. Mayoritas penduduk Kecamatan Mirit memeluk agama Islam. Jenjang pendidikan yang dicapai penduduk di wilayah ini adalah hingga Universitas meski sebagiaan besar tamatan Sekolah menengah pertama dan Sekolah menengah atas[butuh rujukan]

Sarana Publik

[sunting | sunting sumber]

Sarana publik di Kecamatan Mirit cukup bagus dengan adanya pasar tradisonal, mushola, masjid, gereja, serta fasilitas kesehatan. Berikut di antaranya:[butuh rujukan]

  1. Pasar Ngebrug di Desa Winong
  2. Pasar Tlogopragoto di Desa Tlogopragoto
  3. Pasar Patukgawemulyo di Desa Patukgawemulyo
  4. Pasar Karanggede di Desa Karanggede
  5. Pasar Sitibentar di Sitibentar
  6. Puskesmas Mirit di Desa Tlogodepok
  7. Kantor Pos di Desa Pekutan
  8. Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Rowo di Desa Rowo

Sekolah Menengah

[sunting | sunting sumber]

Beberapa sekolah menengah negeri dan swasta yang ada di Kecamatan Mirit adalah sebagai berikut:[butuh rujukan]

  1. SMAN 1 Mirit
  2. SMK Al-Ghozali Tlogopragoto
  3. MA Al-Ghozali Tlogopragoto
  4. SMPN 1 Mirit
  5. SMPN 2 Mirit
  6. SMP PGRI 1 Mirit
  7. SMP Terbuka Mirit
  8. SMP Al- Jufri Mirit
  9. MTs Al-Ghozali Tlogopragoto
  10. MTs Islamiyah Ma'arif Pekuntan
  11. MTs Ma'arif Mangunranan
  12. MTs Mamba'ul Hisan Tlogodepok

Pariwisata & Sosial Budaya

[sunting | sunting sumber]

Kecamatan Mirit tidak banyak memiliki objek wisata yang sudah dikelola oleh pemerintah Kabupaten Kebumen maupun swadaya. Daerah pantainya lebih banyak digunakan untuk kawasan latihan Tentara Negara Indonesia (TNI). Berikut tempat wisata yang ada di Kecamatan Mirit:[butuh rujukan]

1. Pantai Laguna Lembupurwo

Pantai Lembupurwo terletak di Desa Lembupurwo. Pantai ini berjarak 30 Km kearah tenggara Kota Kebumen, sekitar 1 Km dari jalan raya alternatif Kebumen atau jalan Daendels. Pantai ini memiliki sebuah Laguna, yakni telaga payau di dekat pantai yang dipisahkan oleh hutan cemara udang. Laguna yang juga merupakan muara Sungai wawar ini ditumbuhi pohon bakau dan pohon cemara yang rimbun serta hijau. Selain itu, Pantai Lembupurwo juga memiliki fenomena unik lainnya, yakni berupa Gumuk Pasir yang masih aktif. Gumuk Pasir di pantai ini memiliki ketinggian yang jauh berbeda dengan pantai lainnya di Kebumen.[butuh rujukan]
Dari atas gumuk pasir ini pula disediakan wahana flying fox dengan menyeberangi laguna menuju hutan cemara udang dan pantai. Pengunjung juga bisa menyeberang melalui jembatan bambu, sembari melihat tanaman mangrove yang subur di sepanjang laguna. Tampak juga ikan kecil yang berenang ke sana kemari. Untuk menikmati telaga, pengunjung bisa menyewa perahu genjot maupun perahu nelayan untuk mengelilingi telaga air payau tersebut. Pantai ini juga dijadikan konservasi penyu dikarenakan garis Pantai Lembupurwo merupakan lokasi langganan bertelur penyu tiap tahunnya.[butuh rujukan]
Sedangkan hutan cemara udang di sepanjang pantai ini memberikan keteduhan bagi pengunjung setelah berpanas-panasan di bibir pantai. Warung-warung makanan pun ada di bawah pohon cemara, sehingga suasana sejuk dan dingin akan menemani waktu istirahat pengunjung. Kuliner yang patut dicoba saat mengunjungi pantai ini adalah Sate Ambal, Es Kuwut, ataupun Dawet Ireng. Di pantai ini terdapat sebuah event budaya yakni Grebeg Rowo yang digelar di hari ketujuh setelah Hari Raya Idul Fitri.[1]

2. Muara Wiromartan

Muara Wiromartan terletak di Desa Wiromartan. Muara dari Sungai Wawar ini memiliki pemandangan yang sangat indah. Daerah ini memang belum dijadikan tempat wisata atau tempat untuk dikunjungi orang bersantai melainkan masih digunakan sebagai tempat untuk masyarakat memancing dan melakukan kegiatan berkebun seperti biasa.[2]

Referensi

[sunting | sunting sumber]