Mobil Bekas dan Kisah-Kisah dalam Putaran

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Mobil Bekas dan Kisah-Kisah dalam Putaran
Poster Film
SutradaraIsmail Basbeth
ProduserIsmail Basbeth
Suryo Adhi Wiyogo
Ditulis olehIsmail Basbeth
SkenarioIsmail Basbeth
CeritaIsmail Basbeth
PemeranCornelio Sunny
Dhea Ananda
Gandhi Fernando
Giras Basuwondo
Ibnu 'Gundu' Widodo
Karina Salim
Leilani Hermiasih
Natasha Gottt
Paul Agusta
Rukman Rosadi
Sekar Sari
Shalfia Fala Pratika
Verdi Solaiman
Yan Widjaya
Penata musikCharlie Meliala
SinematograferSatria Kurnianto
PenyuntingDwi Agus Purwanto
Perusahaan
produksi
Bosan Berisik Lab
Panji Prasetyo Pictures
DistributorBioskop Online
Tanggal rilis
12 September 2017
Juli 2020 (Bioskop Online)
Durasi84 menit
Negara Indonesia
BahasaIndonesia, Bahasa Jawa
AnggaranRp 150.000.000 (urun dana)

Mobil Bekas dan Kisah-Kisah dalam Putaran merupakan film drama seru antologi Indonesia yang dirilis tahun 2017. Film ini disutradarai dan ditulis oleh Ismail Basbeth.[1] Film ini diproduksi melalui proses urun dana, yang dibuka secara publik.[2]

Sinopsis[sunting | sunting sumber]

Film Mobil Bekas dan Kisah-Kisah dalam Putaran merupakan film yang terdiri atas lima segmen utama. Seluruh segmen yang ada memiliki satu kesamaan yakni menjadikan mobil bekas jenis jip Willis buatan Amerika Serikat sebagai kendaraan yang digunakan para tokoh di dalam film. Walaupun begitu, kelima segmen tersebut tidak memiliki keterkaitan cerita satu sama lain.[3]

Segmen pertama berisi kisah tentang seorang yang berprofesi sebagai akuntan. akuntan tersebut memiliki masalah yakni tidak mampu melupakan almarhum istrinya. Ketidakmampuan tersebut membuat si akuntan sering makan dan bermasturbasi di mobil jipnya yang diparkir dalam garasi.[3] Segmen ini dibukan dengan adegan akuntan yang baru tiba di rumahnya. Si akuntan kemudian masuk ke dalam garasi. Di sana ia memanggil jipnya dengan sebutan "Indah". Dalam adegan di garasi tersebut, si akuntan mengucapkan permohonan maaf karna selama ini telah mencampakkan Indah. Dia berjanji akan mengajak Indah pergi berjalan-jalan.[4]

Segmen kedua menceritakan permasalahan sepasang pengantin yang memiliki perbedaan usia. Sang suami merupakan seorang lelaki yang sudah masuk usia tua. Sedangkan, sang istri adalah seorang perempuan muda yang usianya masih belasan tahun. Suatu hari pasangan pengantin tersebut pergi tamasya ke sebuah kebun binatang. Saat adegan berpindah ke sebuah hotel, tiba-tiba sang istri membunuh dengan keji suaminya. Pembunuhan tersebut dilakukan tanpa ada penjelasan yang rinci.[3]

Pada segmen ketiga, film ini bercerita tentang tiga perempuan anggota grup musik atau band. Ketiga perempuan tersebut pergi ke gumuk pasir di Parangkusumo untuk mencari inspirasi. Segmen ini diakhiri dengan adegan minum-minum dari ketiga perempuan tersebut.[3]

Segmen terakhir berkisah tentang seorang pelacur yang terluka parah akibat kecelakaan terdampar di sebuah wilayah sepi. Di wilayah tersebut pelacur tersebut diperkosa oleh seorang nelayan. Si pelacur kemdian menimbang untuk berencana melakukan pelarian. Film ini kemudian ditutup dengan kisah seorang perempuan yang mencari pembunuh ibunya serta adegan pemukulan terhadap dua petani yang menjadi korban penggusuran. Jasad kedua petani kemudian mengambang di selokan.[3]

Pemaknaan[sunting | sunting sumber]

Dalam film ini, mobil jip yang muncul di setiap segmen merupakan tokoh utamanya. Film ini dianggap menempatkan benda (nonmanusia) menjadi tokoh penting yang kemudian dipersonifikasi. Dalam film ini, Ismail Basbeth berusaha menunjukkan berbagai permasalahan yang terjadi di Indonesia. Isu militerisme yang muncul hampir di setiap masalah besar dalam ranah sosial politik baik yang terlihat maupun tidak, merupakan hal yang disoroti oleh Ismail Basbeth dalam film ini. Mobil jip yang merupakan mobil warisan perang dengan ciri-ciri berwarna hijau tua, buatan Amerika, dan ada sejak sebelum Indonesia merdeka, dianggap sebagai representasi isu militer yang mengakar dibanyak permasalahan tersebut.[4]

Selain itu, dalam film ini Ismail Basbeth berusaha memberikan ulasan tentang situasi Indonesia dari masa kemerdekaan tahun 1945 hingga tahun 2016. Segmen-segmen dala film ini kemudian menggambarkan situasi tersebut. Segmen yang menggambarkan kelompok kerah putih yang kehilangan daya pikir, kesenjangan yang terjadi antara generasi tua dan generasi muda, kebebasan berbicara yang memabukkan, perempuan yang tertindas, persoalan kelompo etnis Cina dan sejarahnya, serta ketidakadilan yang terus berlanjut bagi orang miskin dan mereka yang tidak memiliki tanah.[5]

Pendanaan[sunting | sunting sumber]

Film Mobil Bekas dan Kisah-kisah dalam Putaran merupakan film yang diproduksi dengan pendanaan melalui proses urun dana (crowdfunding) yang dibuka secara publik. Proses penggalangan dana sendiri dimulai sejak 6 Desember hingga 25 Desember 2016. Total dana yang diperlukan untuk memproduksi film ini sendiri mencapai Rp 150 juta.[2] Beberapa nama yang turut serta dalam proses pendanaan ini antara lain Arifin Putra, Derby Romero, Wulan Guritno, dan lainnya. Selain dana berupa uang, proses produksi film ini juga melibatkan patungan berupa tenaga dan fasilitas lain dari para relawan.[6]

Pemain[sunting | sunting sumber]

Festival Film[sunting | sunting sumber]

Beberapa festival film yang menayangkan film ini adalah:

Busan International Film Festival 2017

Film Mobil Bekas dan Kisah-kisah dalam Putaran terpilih menjadi salah satu film yang ditampilkan dalam program A Window on Asian Cinama dalam Festival Film Internasional Busan Ke-22. Adapun penayangan tersebut menjadi penayangan internasional perdana Mobil Bekas dan Kisah-kisah dalam Putaran.[6] Dalam festival tersebut untuk pertama kalinya juga diluncurkan Kim Jiseok Award dalam rangka memberikan penghargaan pada film-film Asia. Film Mobil Bekas dan Kisah-kisah dalam Putaran sendiri masuk ke dalam 10 film yang dinominasikan mendapatkan penghargaan tersebut [7]

Tokyo International Film Festival (TIFF) 2017

Dalam festival tersebut, film Mobil Bekas dan Kisah-kisah dalam Putaran bersama dengan film Ziarah diputar dalam program CROSSCUT ASIA #04: Whats Next from Southeast Asia.[8] Film ini masuk dalam program tersebut bersama 13 film Asia Tenggara lainnya. Pemilihan film-film tersebut merupakan hasil rekomendasi dari para maestro film di kawasan Asia yang bekerja sama dengan The Japan Foundation Asia Center. Film Mobil Bekas dan Kisah-kisah dalam Putaran sendiri direkomendasikan oleh Garin Nugroho.[9]

Hong Kong Asian Film Festival 2017

Dalam festival film ini, Mobil Bekas dan Kisah-kisah dalam Putaran ditayangkan dalam program Asian Wide Angle. Pemutarannya diadakan pada 12 November 2017.[10]

Jogja-NETPAC Asian Film Festival 2017

Pada penyelenggaraan Jogja-NETPAC Asian Film Festival Ke-12 ini, Mobil Bekas dan Kisah-kisah dalam Putaran ditayangkan bersama 114 film dari 22 negara Asia-Pasifik. Penayangan dalam festival film tersebut merupakan penayangan perdana dari film ini. Adapun penayangannya dilakukan pada 7 Desember 2019 di Empire XXI dan pada 8 Desember 2017 di Societet Taman Budaya Yogyakarta.[11]

Cambodia International Film Festival 2018

Mobil Bekas dan Kisah-kisah dalam Putaran ditampilkan bersama 130 film lainnya dari 17 negara dalam Festival Film Internasional Kamboja ke-8 di Phnom Penh, Kamboja. Film ini ditayangkan pada Jumat, 9 Maret 2019.[12]

Bali International Film Festival (Balinale) 2018

Pada festival film ini, Mobil Bekas dan Kisah-kisah dalam Putaran mengikuti kompetisi film yang bersaing dengan 11 film lainnya dari berbagai negara. Dalam kompetisi tersebut, film ini ke dalam kategori film feature untuk mendapat Best Feature Film.[13] Penayangan film ini sendiri diadakan pada 25 September 2018 di Cinemaxx Lippo Mall Kuta.[14]

Penghargaan dan Nominasi[sunting | sunting sumber]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ "Mobil Bekas dan Kisah-kisah dalam Putaran". kineforum DKJ (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-04-12. Diakses tanggal 2019-04-12. 
  2. ^ a b Maskur, Fatkhul. Alfi, Azizah Nur, ed. "Ismail Basbeth Ajak Publik Donasi di Film Terbarunya". Bisnis.com. Diakses tanggal 2019-04-22. 
  3. ^ a b c d e Arcana, Putu Fajar (2017-11-26). "Balada Mobil Bekas". Kompas.id. Diakses tanggal 2019-04-13. 
  4. ^ a b Jaluardi, Herlambang (2018-03-17). "Indonesia Menurut Jip Amerika". Kompas.id. Diakses tanggal 2019-04-13. 
  5. ^ "Flick Magazine : 'Mobil Bekas dan Kisah-Kisah Dalam Putaran' Tayang Perdana di Busan". flickmagazine.net. Diakses tanggal 2019-04-22. 
  6. ^ a b Asih, Ratnaning; Wib, 11:10. Riantrisnanto, Ruly; Nurdiarsih, Fadjriah, ed. "Film Indonesia Ini Masuk Busan International Film Festival". Liputan6.com. Diakses tanggal 2019-04-22. 
  7. ^ www.biff.kr http://www.biff.kr/eng/artyboard/board.asp?act=bbs&subAct=view&bid=9611_05&seq=161889&page=3&category=&order_index=regdate&order_type=desc&search_target=&search_keyword=&list_style=list. Diakses tanggal 2019-04-13.  Tidak memiliki atau tanpa |title= (bantuan)[pranala nonaktif permanen]
  8. ^ "The Carousel Never Stops Turning | 30th Tokyo International Film Festival". 2017.tiff-jp.net. Diakses tanggal 2019-04-13. 
  9. ^ Hasan, Akhmad Muawal. "Dua Film Indonesia Diputar di Festival Film Tokyo 2017". Tirto.id. Diakses tanggal 2019-04-22. 
  10. ^ "HKAFF | 迴旋木馬轉又轉 The Carousel Never Stops Turning". www.hkaff.asia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-10-07. Diakses tanggal 2019-04-22. 
  11. ^ "Mobil Bekas dan Kisah-Kisah Dalam Putaran". 13th Jogja-NETPAC Asian Film Festival (dalam bahasa Inggris). 2017-11-25. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-04-22. Diakses tanggal 2019-04-22. 
  12. ^ "A complete guide to Cambodia International Film Festival 2018, Phnom Penh Post". www.phnompenhpost.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2019-04-13. 
  13. ^ advertorial (ed.). "Film-film Indonesia Bersaing di Bali International Film Festival 2018". Kompas.com. Diakses tanggal 2019-04-22. 
  14. ^ "The Carousel Never Stops Turning – Balinale" (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-04-22. Diakses tanggal 2019-04-22. 

Pranala luar[sunting | sunting sumber]