Mochamad Wartono
Topik artikel ini mungkin tidak memenuhi kriteria kelayakan umum. |
Mochamad Wartono (1920-1973) adalah seorang pengusaha dari Indonesia, yang merupakan pengusaha produk rokok. Beliau merupakan pengusaha dari desa Gondosari, Kecamatan Gobog, Kabupaten Kudus.
Mochamad Wartono | |
---|---|
Informasi pribadi | |
Lahir | 1920 Desa Gondosari, Kecamatan Gobog, Kabupaten Kudus, Hindia Belanda |
Meninggal | 20 Februari 1973 | (umur 52–53)
Suami/istri | Sutarsi (1941-1973) |
Anak | Sri Fatimah Wartono Tasan Wartono Annie Wartono Rindho Wartono Yusuf Wartono Edy Wartono |
Profesi | - Pembuat rokok - Pengusaha rokok |
Sunting kotak info • L • B |
Biografi
[sunting | sunting sumber]Mochamad Wartono lahir dari pasangan Singo Sarpani dan Paijah pada tahun 1920 di Desa Gondosari, Kecamatan Gobog, Kabupaten Kudus. Beliau merupakan anak keempat dari keenam bersaudara. Orang tua Wartono bekerja sebagai petani dan menjadi lurah Desa Gondosari. Mochamad Wartono pernah mengenyam pendidikan di Vervolk School dan Sekolah dagang di daerahnya.
Cikal bakal jadi pengusaha rokok dimulai saat Mochamad Wartono masih berusia remaja. Beliau membantu kakaknya yang bernama Kamad yang bekerja sebagai kasir perusahaan rokok milik Hj. Moeslich. Perusahaan tersebut menjual rokok dengan merk "Jagung" dan "Tebu". Saat bekerja sebagai kasir rokok, beliau menghitung uang untuk pembayaran gaji karyawan Kamad dengan teliti. Ketelitian inilah yang dimanfaatkan Mochamad Wartono untuk mencatat bahan baku pembuatan rokok, sehingga Mochamad Wartono ingin mendirikan perusahaan rokok secara mandiri.
Saat menginjak usia 21 tahun, Mochamad Wartono menikah dengan Sutarsi pada tanggal 15 Agustus 1941. Dari hasil pernikahan tersebut, mereka dikaruniai 6 orang anak, yang terdiri dari 4 orang laki-laki dan 2 orang perempuan. Anak dari kedua pasangan tersebut adalah Sri Fatimah Wartono, Tasan Wartono, Annie Wartono, Rindho Wartono, Yusuf Wartono, dan Edy Wartono.
Karena punya pengalaman jadi kasir rokok sebelumnya, maka pada tahun 1947 Mochamad Wartono mendirikan perusahaan rokok. Saat itu, jumlah karyawan 6-10 orang. Perusahaan tersebut memproduksi rokok klobot dan sigaret merk "Siyem". Di tahun 1950, perusahaan memproduksi rokok memakai merk baru, yaitu merk "Sukun". Saat memproduksi rokok merk "Sukun", ternyata pertumbuhan perusahaan melesat tinggi, hal itu karena banyak perumahan didirikan di sekitar rumah Mochamad Wartono. Pada tahun 1960, Mochamad Wartono mendirikan bangunan gedung dua lantai yang dipakai sebagai pabrik utama.
Dalam membesarkan anak-anaknya, Mochamad Wartono mengajarkan nilai-nilai kehidupan dan bisnis yang penuh disiplin dan bertanggung jawab sebagai persiapan kemampuan keturunannya untuk meneruskan jalannya perusahaan. Untuk kedua putrinya, mereka diberi kepercayaan untuk mengelola kedua perusahaan rokok. Anak pertama yang bernama Sri Fatimah Wartono mengelola perusahaan rokok Pr. Siyem, sedangkan anak ketiga yang bernama Annie Wartono mengelola perusahaan rokok Pr. Langsep. Tidak hanya itu, putra yang bernama Tasan Wartono juga diberi kepercayaan untuk mengelola perusahaan rokok Pr. Sukun
Mochamad Wartono meninggal dunia pada 20 Februari 1973. Perusahaan peninggalan Mochamad Wartono diteruskan oleh sang anak, dan perusahaan rokok berkembang dengan pesat sampai saat ini.