Modifikasi perilaku

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Modifikasi perilaku menunjuk kepada teknik mengubah perilaku, seperti mengubah perilaku dan reaksi seseorang terhadap suatu stimulus melalui penguatan perilaku adaptif dan/atau penghilangan perilaku maladaptif melalui hukuman. Istilah ini pertama kali digunakan oleh Edward Thorndike pada tahun 1911 dalam artikelnya Provisional laws of acquired behavior or learning.[1]

Eksperimen psikologi klinis[2] menggunakan istilah modifikasi perilaku untuk merujuk pada teknik psikoterapi khususnya untuk meningkatkan perilaku adaptif dan menghilangkan yang maladaptif. Dua istilah lain yang berhubungan adalah terapi perilaku dan analisis perilaku. Dalam hal ini, beberapa penulis,[3] menganggap bahwa modifikasi perilaku cakupannya lebih luas dibanding

Gagasan dasar[sunting | sunting sumber]

Proses pengubahan perilaku melalui modifikasi perilaku adalah dengan menerapkan prinsip-prinsip belajar.[4] Modifikasi perilaku merupakan gagasan yang berasal dari asumsi bahwa proses belajar menghasilkan sebagian dari perilaku maladaptif. Asumsi yang sama diberlakukan atas gejala-gejala perilaku hingga tingkatan tertentu.[5] Fokus dari modifikasi perilaku adalah tentang perilaku dan perubahannya.[6] Modifikasi perilaku merupakan hasil penerapan dari teori pengondisian operan. Tujuan dari modifikasi perilaku adalah untuk mengubah perilaku.[7]

Karakteristik[sunting | sunting sumber]

Modifikasi perilaku memiliki karakteristik utama berupa penekanan terhadap definisi masalah melalui perilaku yang dapat diukur menggunakan cara tertentu. Tingkat bantuan atas suatu masalah perilaku menggunakan indikator berupa perubahan-perubahan dalam ukuran perilaku.[8] Karakter lain dari modifikasi perilaku adalah pengubahan lingkungan seseorang melalui prosedur dan teknik perlakuannya. Hasilnya, individu dapat kembali melaksanakan perannya dalam lingkungan sosial. Modifikasi perilaku juga memiliki penjelasan yang tepat atas metode dan dasar pemikirannya. Teknik modifikasi perilaku juga dapat diterapkan dalam kehidupan keseharian dari individu.[9]

Fungsi[sunting | sunting sumber]

Modifikasi perilaku dapat menilai dan memperbaiki perilaku individu baik yang dapat diamati maupun yang tidak dapat diamati. Hal tersebut berfungsi dalam peningkatan potensi individu.[10] Modifikasi perilaku umumnya digunakan sebagai pendekatan dalam memunculkan suatu perilaku baru atau memperkuat perilaku yang telah ada tetapi sifatnya lemah. Selain itu, modikasi perilaku juga berfungsi mengurangi perilaku yang berlebihan dan menghilangkan perilaku yang tidak diinginkan.[11]

Pelaksanaan[sunting | sunting sumber]

Modifikasi perilaku dapat dilakukan menggunakan prosedur aktual yang disebut pengondisian.[12] Pelaksanaan modifikasi perilaku bersifat kooperatif karena dapat direncanakan, didiskusikan dan dimintai persetujuan terlebih dahulu dari para pihak yang akan terlibat.[13] Perincian atas penerapan modifikasi perilaku juga dapat disesuaikan dengan situasi dan kondisi. Jika suatu teknik modifikasi perilaku gagal diterapkan, maka hasil pengawasan atas modifikasi perilaku dapat digunakan untuk mencari solusi yang lain. Modifikasi perilaku juga dapat dievaluasi secara objektif karena penjelasan dan pengaturannya dilakukan secara rasional. Pelaksanaan modifikasi perilaku juga tidak memerlukan waktu yang lama.[14]

Peningkatan kemunculan perilaku yang diharapkan ada, dapat dilakukan dengan metode pembantuan. Pembantuan merupakan bentuk rangsangan yang dapat berupa bantuan fisik, bantuan isyarat maupun bantuan verbal.[15]

Teknik[sunting | sunting sumber]

Teknik fading[sunting | sunting sumber]

Modifikasi perilaku menggunakan teknik fading dilakukan dengan mengurangi ketergantungan terhadap suatu bantuan. Pengurangan ini dilakukan melalui prosedur tertentu. Secara bertahap, penerapan teknik fading akan menghapus atau mengubah bantuan menjadi sesuatu yang sifatnya menyerupai anteseden normal untuk perilaku.[16]

Teknik penguatan positif[sunting | sunting sumber]

Teknik penguatan positif merupakan teknik modifikasi perilaku yang dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya perilaku yang diharapkan di masa depan.[17] Hasil yang diharapkan dari teknik penguatan positif adalah munculnya perilaku yang sama dari individu ketika menghadapi situasi di masa depan yang kondisinya sama seperti ketika teknik penguatan positif dilakukan.[18]

Teknik pembentukan[sunting | sunting sumber]

Teknik pembentukan merupakan penguatan aproksimasi suksesif dan pemunahan aproksimasi sebelumnya terhadap suatu perilaku sehingga muncul sebuah perilaku operan yang baru pada target atau subjek. Tujuan teknik pembentukan adalah untuk mengurangi atau meniadakan perilaku yang bersifat maladaptif. Teknik ini juga bertujuan untuk memunculkan perilaku baru yang lebih adaptif.[19]

Manfaat[sunting | sunting sumber]

Modifikasi perilaku merupakan salah satu teknik pengubahan perilaku yang umum diterapkan oleh pendidik maupun psikolog.[20] Penyebabnya adalah adanya kemudahan pengamatan atas perilaku yang diubah. Selain itu, modifikasi perilaku juga dapat diterapkan ke berbagai jenis perilaku.[21]

Modifikasi perilaku dapat digunakan untuk pengendalian dan pengelolaan perilaku bermasalah yang terjadi pada anak.[22] Modifikasi perilaku merupakan bentuk penggabungan antara terapi farmakologi dengan terapi psikologi. Karena itu, modifikasi perilaku merupakan cara yang paling efektif dalam mengatasi perilaku anak yang menderita gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas. Selain itu, terapi kombinasi yang menggabungkan antara modifikasi perilaku dengan diet dan obat, efektif dalam penanganan perilaku hiperaktivitas.[23]

Pengembangan[sunting | sunting sumber]

Modifikasi perilaku kognitif[sunting | sunting sumber]

Modifikasi perilaku kognitif merupakan hasil penggabungan antara modifikasi perilaku dengan terapi kognitif.[24] Tokoh pengembang dari modifikasi perilaku kognitif adalah Donald Meichenbaum.[25] Teknik yang digunakan dalam modifikasi perilaku kognitif dapat beragam, di antaranya adalah teknik relaksasi dan manajemen waktu.[26]

Lihat pula[sunting | sunting sumber]

Rujukan[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Thorndike, E.L. (1911).Provisional laws of acquired behavior or learning. In E.L. Thorndike's Animal Intelligence. New York, The McMillian Company.
  2. ^ Dalam A. J. Bachrach (Ed.), Experimental foundations of clinical psychology (h. 3-25). New York: Basic Books
  3. ^ Martin, G., & Pear, J. (2007). Behavior modification: What it is and how to do it (Eighth Edition). Upper Saddle River, NJ: Pearson Prentice Hall.
  4. ^ Novarianing, D., dan Suharni (2021). Apriandi, Davi, ed. Modifikasi Perilaku: Teori dan Penerapannya (PDF). Madiun: UNIPMA Press. hlm. 1. ISBN 978-602-0725-97-0. 
  5. ^ Hadis, Abdul (1997). "Modifikasi Perilaku Remaja dengan Pendekatan Belajar-melalui-Pengamatan dan Pengendalian Diri" (PDF). Jurnal Ilmu Pendidikan. 4 (2): 67. 
  6. ^ Mirnawati (2020). Modifikasi Perilaku Anak Berkebutuhan Khusus: Melalui Teknik Reinforcement Exstinction, Punishment, Shaping, Prompting, Token Ekonomi, dan Managemen Diri (PDF). Sukoharjo: Oase Pustaka. hlm. 2. ISBN 978-602-457-398-0. 
  7. ^ Purwanta, E., dkk. (2014). "Pengembangan Model Modifikasi Perilaku Terintegrasi Program Pembelajaran untuk Anak dengan Masalah Perilaku" (PDF). Cakrawala Pendidikan. XXXIII (2): 199. 
  8. ^ Nasution, Evi Syafrida (2016). "Efektifitas Modifikasi Perilaku untuk Mengatasi Enuresis pada Anak". JP3SDM. 4 (1): 54. 
  9. ^ Manurung, Yulinda Septiani. "Terapi Modifikasi Perilaku dengan Positive Reinforcement untuk Meningkatkan Kemampuan Bahasa Ekspresif Anak yang Mengalami Mild Intellectual Disability" (PDF). Majalah Ilmiah Politeknik Mandiri Bina Prestasi. 6 (2): 249. ISSN 2301-797X. 
  10. ^ Mutiah, Diana (2016). "Pengembangan Model Modifikasi Perilaku untuk Meningkatkan Keterampilan Sosial Anak: Penelitian Pengembangan Di Kelas 1 Madrasah Ibtidaiyah Dan Sd Islam Ruhama Ciputat Tangerang Selatan" (PDF). Jurnal Pendidikan Usia Dini. 10 (2): 367. 
  11. ^ Faz, Gerry Olvina (2015). "Penerapan Metode Modifikasi Perilaku Pembentukan (Shaping) untuk Membentuk Perilaku Sosial Anak dengan Ketidak-mampuan Intelektual Ringan". Jurnal Psikologi Tabularasa. 10 (2): 238. 
  12. ^ Fakhri, Mohammad (2020). Mareta, Mira, ed. Modifikasi Perilaku Anak Usia Dini (PDF). Mataram: Sanabil. hlm. 110. 
  13. ^ Satriyawan, Aziz Nuri (2020). "Modifikasi Perilaku Terhadap Anak: Implementasi Teknik Pengelolaan Diri dan Keterampilan Sosial". Jurnal Pendidikan Dasar dan Keguruan. 4 (1): 16. ISSN 2527-578X. 
  14. ^ Satriyawan, A. N., dan Ichsan, A. S. (2020). "Modifikasi Perilaku Anak: Implementasi Teknik Pengelolaan Diri dan Keterampilan Sosial di Ngawi". Al-Adzka: Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. 10 (1): 23. ISSN 2088-9801. 
  15. ^ Hapsari, C. K., dan Hartiani, F. (2018). "Penerapan Prinsip Modifikasi Perilaku untuk Meningkatkan Kemampuan Menyikat Gigi pada Anak dengan Disabilitas Intelektual Berat". Jurnal Psikologi. 17 (2): 121. 
  16. ^ Mareta, Aufa Melia (2020). "Penerapan Teknik Modifikasi Perilaku Dalam Meningkatkan Semangat Belajar Anak Selama "Stay at Home"". Alfuad Journal. 4 (1): 58. ISSN 2614-4786. 
  17. ^ Larasati , M. D., dan Madjid, E. M. (2018). "Penerapan Intervensi Modifikasi Perilaku untuk Meningkatkan Perilaku Kepatuhan dan Penyelesaian Tugas pada Anak Usia Sekolah dengan Masalah Impulsif dan Atensi". Humanitas. 2 (1): 17. 
  18. ^ Amalia, N. A., dan Savitri, L. S. Y. (2019). "Modifikasi Perilaku Peningkatan Kemampuan Memakai Kaus pada Anak dengan IntellectualDisabilityTingkat Sedang". Cognicia. 7 (3): 283. ISSN 2685-8428. 
  19. ^ Mulvariani, W., dkk. (2021). "Modifikasi perilaku Teknik Shaping untuk Mengurangi Kecemasan Sosial pada Anak". Psyche: Jurnal Psikologi Universitas Muhammadiyah Lampung. 3 (2): 176. ISSN 2686-0430. 
  20. ^ Widiasari, Y., dan Pujiati, D. (2016). "Modifikasi Perilaku pada Anak Usia Dini: Studi Kasus Implementasi Teknik Modeling dan Token Ekonomi dalam Proses Perubahan Tingkah Laku pada Anak Usia Dini" (PDF). Psycho Idea. 14 (1): 3. ISSN 1693-1076. 
  21. ^ Purwanta, Edi (2012). Modifikasi Perilaku: Alternatif Penanganan Anak Berkebutuhan Khusus (PDF). Yogyakarta: Pustaka Pelajar. hlm. 3. ISBN 978-602-229-151-0. 
  22. ^ Alessandra, T. M., dan R-Suradijono, S. H. (2020). "Modifikasi Perilaku untuk Meningkatkan Kepatuhan pada Anak dengan High Functioning Autism Spectrum Disorder". Seurune, Jurnal Psikologi Unsyiah. 3 (1): 3. ISSN 2614-6428. 
  23. ^ Suprihatin, Titin (2014). "Modifikasi Perilaku Untuk Meningkatkan Perilaku Memperhatikan Pada Siswa Sd Yang Mengalami Gejala Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktivitas (GPPH)". Proyeksi. 9 (2): 18. 
  24. ^ Lestari, Sumi (2015). "Efektivitas Cognitive Behaviour Modification (CBM) Terhadap Perilaku Malu pada Siswa MAKN Surakarta". Jurnal RAP UNP. 6 (1): 71. 
  25. ^ Sanyata, Sigit (2012). "Teori dan Aplikasi Pendekatan Behavioristik dalam Konseling" (PDF). Jurnal Paradigma (14): 8. ISSN 1907-297X. 
  26. ^ Aryani, Farida (2016). Stres Belajar: Suatu Pendekatan Intervensi Konseling (PDF). Palu: Edukasi Mitra Grafika. hlm. 98–99. ISBN 978-602-7629-80-6. 
  • Edward Lee Thorndike, abridged Geraldine Jonçich Clifford, Human Nature and the Social Order, The Macmillan company, 1942