Molalunga

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Molalunga atau pohutu molalungo adalah upacara pemakaman adat Gorontalo. Upacara ini adalah adat istiadat yang berlandaskan ajaran Islam sebagai agama yang telah dianut Suku Gorontalo sejak abad pertengahan.[1] Syariat Islam yang dijunjung dalam pelaksanaan ritual ini adalah fardhu kifayah saat menghadapi jenazah, yaitu: memandikan jenazah, mengafani jenazah, menshalatkan jenazah, dan menguburkan jenazah.[2] Selain itu, upacara molalunga ini dilaksanakan sebagai bentuk penghormatan atas jasa yang telah dilakukan dan juga sebagai harapan penebusan dosa atau kesalahan bagi jenazah selama masih hidup.[1]

Corak pelaksanaan Molalunga[sunting | sunting sumber]

Tata cara pelaksanaan molalunga dibagi sesuai dengan status orang yang meninggal di masyarakat, yaitu:[3]

  1. Corak pemakaman untuk raja: tata upacaranya lengkap
  2. Corak pemakaman bubato (pejabat di bawah raja): tata upacaranya tidak selengkap raja
  3. Corak pemakaman rakyat tuango lipu: upacara sederhana

Namun kini, pembagiannya mengalami penyesuaian sebagai berikut:

  1. Upacara untuk raja dan bubato dibagi menjadi delapan golongan, yaitu; a) Gubernur, bupati, dan wali kota pada tingkat raja; b) wakil gubernur, wakil bupati, dan wakil wali kota (jogugu atau wedana); c) camat; d) kadli; e) mufti; f) istri gubernur, istri bupati, dan istri wali kota; g) apitalau; h) putra-putri gubernur, bupati, dan wali kota; i) para penyandang gelar ada kehormatan.
  2. Upacara pemakaman untuk wali-wali mowali dan yang ditentukan oleh gubernur, bupati, dan wali kota. Juga disepakati oleh wu'u atau baate lo pohalaa (ulipu).
  3. Upacara pemakaman untuk rakyat tuango lipu

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ a b "Warisan Budaya dari Gorontalo". Budaya.co (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2019-02-27. 
  2. ^ Provinsi Gorontalo, Tim Literasi DJPb (2018). Buku Kanwil DJPb Provinsi Gorontalo Semester II 2018: Kiprah ASN Perbendaharaan di Provinsi Gorontalo. Provinsi Gorontalo: Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Gorontalo. hlm. 28. 
  3. ^ dkk, Supriyadi (2018). Buku Ajar Budaya Gorontalo, Sebagai Pembentuk Karakter Gnerasi Penerus. Deepublish. hlm. 154, 155. ISBN 9786024750664.