Muhammad de Putra

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas


Muhammad de Putra yang memiliki nama asli Muhammad Ade Putra (lahir 25 Mei 2001) adalah sastrawan Indonesia. Namanya dikenal melalui karya-karyanya dalam bentuk puisi yang dipublikasikan di sejumlah surat kabar di antaranya Media Indonesia, Suara Merdeka, Kedaulatan Rakyat, Pikiran Rakyat, Horison, Riau Pos, Lampung Post, Rakyat Sultra, Lombok Pos, Radar Surabaya, Tribun Jabar, Batam Pos, Solo Pos, Koran Merapi, Minggu Pagi, Singgalang, Banjarmasin Post, Medan Bisnis, BASABASI, dan lain-lain, juga terhimpun dalam berbagai antologi. Muhammad de Putra merupakan salah satu penerima Anugerah Kebudayaan dan Penghargaan Maestro Seni Tradisi 2017 dari Presiden Republik Indonesia (RI) melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), yang diserahkan pada tanggal 27-29 September 2017 di Jakarta. Tahun itu pula, dia diundang sebagai peserta Program Penulisan Mastera (Majelis Sastra Asia Tenggara) untuk naskah puisi. Dia juga memenangi Kompetisi SahabArtEurpalia yang diselenggarakan oleh Kemdikbud, dan membawanya berkeliling Eropa. Bukunya Hikayat Anak-anak Pendosa terpilih sebagai salah satu pemenang Promising Writer pada Banjarbaru's Rainy Day Literary Festival Festival 2017. Tahun 2019 Muhammad de Putra terpilih sebagai salah satu penyair yang diundang dalam Pertemuan Penyair Nusantara XI di Kudus yang dihadiri oleh para sastrawan enam negara Melayu serumpun; Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, Thailand, Indonesia, dan Timor Leste.[1][2]

Bibliografi[sunting | sunting sumber]

  • Anak dari Hulu (2019)
  • Timang Gadis Perindu Ayah Penanya Bulan (2015)
  • Kepompong dalam Botol (2016),
  • Timang Gadis Perindu Ayah Penanya Bulan (2016)
  • Hikayat Anak-anak Pendosa (2017)
  • Malay Children is Disallowed to Cry for the Nation (dwibahasa, Inggris dan Indonesia)
  • Merantau Malam
  • Pasie Karam
  • Pada Mula Hidup yang Lama
  • 1550 MDPL
  • Negeri Awan (Dari Negeri Poci 7)
  • TeraKota
  • Melankolia Surat Kematian
  • Matahari Sastra Riau
  • Menderas Sampai Siak
  • Ketika Kata Berlipat Makna
  • Kita adalah Indonesia
  • Senyuman Lembah Ijen
  • Epitaf Kota Hujan

Penghargaan[sunting | sunting sumber]

  • Penerima Anugerah Kebudayaan kategori Anak dan Remaja 2017 dari Kemdikbud
  • Juara 1 Menulis Puisi di Lomba Cipta Seni Pelajar Nasional (LCSPN 2016, di Jakarta)
  • Juara 2 Menulis Puisi di Festival Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N 2018, di Aceh)
  • Finalis sekaligus Pemenang 3 Lomba Menulis Cerpen se-Indonesia di Akademi Remaja Kreatif Indonesia (ARKI 2016, Jakarta)
  • Juara 1 Lomba Cipta Puisi di Bulan Bahasa UIR tingkat SMP se-Indonesia
  • Juara 1 Lomba Menulis Puisi se-Indonesia tema “Cinta Tanah Air” 2016.
  • Juara 1 Lomba Cipta Puisi di Praktikum Sastra UR tingkat SMP se-Riau
  • Juara 1 Lomba Menulis Cerpen di Public Fest UR se-Riau.
  • Juara 1 Lomba Menulis Puisi di FLS2N Propinsi Riau.
  • Juara 1 Lomba Cipta Puisi di Bulan Bahasa UIR tingkat SMP se-Indonesia 2016.
  • Juara 2 Lomba Menulis Uneg-uneg Pendidikan se-Indonesia yang ditaja oleh GMBI 2017.
  • Juara 1 Lomba Cipta Cerpen di Bulan Bahasa UIR tingkat SMP se-Indonesia 2016
  • Juara 1 Lomba Membaca Puisi di Bulan Bahasa UIR tingkat SMP se-Riau.
  • Juara 2 Lomba Baca Puisi pada Pekan Sastra yang ditaja oleh Balai Bahasa Riau se-Riau 2017.
  • Juara Harapan 2 Lomba Cipta Cerpen di Bulan Bahasa UIR tingkat SMP se-Indonesia 2015.
  • Juara Harapan 2 Lomba Menulis Puisi RUAS se-Indonesia dan Malaysia
  • Juara 2 Berpidato tingkat SMP se-Kampar.
  • Juara 1 Lomba Cipta Puisi tingkat Penyair Muda se-Indonesia yang ditaja oleh Sabana Pustaka.

Lihat pula[sunting | sunting sumber]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Petunjuk: Muhammad de Putra: Sastrawan Muda Riau Peraih Prestasi Tingkat Nasional, diakses 27 Februari 2019.
  2. ^ Dapur Sastra Jakarta: Profil Muhammad de Putra Diarsipkan 2019-02-28 di Wayback Machine., diakses 27 Februari 2019