Museum Balai Budaya Batak Arjuna
Museum Balai Budaya Batak Arjuna adalah museum umum yang didirikan oleh Yayasan Tenaga Pembangunan Arjuna. Perintis pembangunan museum ini adalah Midian Sirait. Peresmian gedung ini dilakukan pada tanggal 7 Desember 1988 oleh Gubernur Sumatera Utara ke-13, yaitu Raja Inal Siregar. Koleksi utama dari Museum Balai Budaya Batak Arjuna berupa benda-benda pusaka dan bersejarah yang merupakan bagian dari peninggalan teknologi masyarakat Batak. Museum Balai Budaya Batak Arjuna berlokasi di Jalan Pintu Bosi, Laguboti, Kabupaten Toba, Sumatera Utara. Museum ini dapat dikunjungi melalui tiga jalur tempuh dengan jarak yang berbeda, yaitu dari Bandar Udara Internasional Silangit sejauh 29 km, dari Terminal Siborong-borong sejauh 34 km, dan dari Terminal Tarutung sejauh 60 km.[1]
Sejarah
[sunting | sunting sumber]Pada tahun 1979, Midian Sirait mengundang Mayor Jenderal Samosir, Arsenius Elias Mainhuruk, David Napitupulu, dan lima Bupati yang memerintah di kawasan Tapanuli untuk membahas mengenai pemanfaatan daerah bekas perang kemerdekaan di Tapanuli Utara. Samosir mengusulkan agar sebuah monumen perjuangan didirikan sebagai simbol perjuangan masyarakat Tapanuli dalam memperjuangkan kemerdekaan Negara Indonesia. Sedangkan Arsenius Elias Mainhuruk dan David Napitupulu juga mengusulkan pendirian satu monumen hidup dalm bentuk yayasan pendidikan. Oleh karenanya, dibentuklah Yayasan Teknologi Pembangunan Arjuna, dengan Midian Sirait sebagai Ketua Umum. Yayasan ini diresmikan pada 7 Desember 1988 oleh Gubernur Sumatera Utara ke-13, Rajainal Siregar pada 7 Desember 1988. Bersamaan dengan pendirian yayasan, didirikan pula sebuah monumen kepahlawanan perjuangan rakyat semesta yang terdiri dari monumen Rakyat, Tentara Nasional Indonesia dan Tentara Pelajar. Yayasan Teknologi Pembangunan Arjuna dan monumen kepahlawanan perjuangan rakyat semesta kemudian dijadikan sebagai lokasi penyimpanan berbagai benda-benda peninggalan bersejarah dari masyarakat Batak, Setelahnya, yayasan dan monumen ini ditetapkan sebagai Museum Balai Budaya Batak Arjuna.[2]
Lokasi
[sunting | sunting sumber]Museum Balai Budaya Batak Arjuna berokasi di Jalan Pintu Bosi, Kecamatan Lagu Boti, Kabupaten Toba Samosir, Provinsi Sumatera Utara.[3] Lokasi Museum Balai Budaya Batak Arjuna berada di dalam kawasan Danau Toba. Dalam kawasan ini juga terdapat beberapa museum yang berdekatan dengan lokasi Museum Balai Budaya Batak Arjuna, yaitu Museum Batak Tomok, Museum Batak Tuk-Tuk Siadong, Museum Batak Huta Bolon Simanindo, Museum Batak T.B. Silalahi Center, Museum Simalungun, Museum Karo Lingga, Museum Rumah Bolon Adat Pematang Purba, dan Museum Negeri Sumatera Utara.[4]
Pengelola
[sunting | sunting sumber]Museum Balai Budaya Batak Arjuna sepenuhnya berada dalam pengelolaan Yayasan Tenaga Pembangunan Arjuna. Yayasan ini merupakan suatu yayasan pendidikan yang dibentuk untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Provinsi Sumatera Utara, khususnya pada daerah Kabupaten Toba dan Kabupaten Samosir.[2]
Lihat pula
[sunting | sunting sumber]Rujukan
[sunting | sunting sumber]- ^ Rusmiyati, dkk. (2018). Katalog Museum Indonesia Jilid I (PDF). Jakarta: Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman. hlm. 24. ISBN 978-979-8250-67-5.
- ^ a b "InfoPublik - YTP Arjuna, Museum Koleksi Teknologi Tradisional Batak di Tobasa". infopublik.id (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-06-13.
- ^ "Budaya Kita". referensi.data.kemdikbud.go.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-03-01. Diakses tanggal 2020-06-15.
- ^ "Danau Toba dari Sisi yang Berbeda". Analisadaily.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-06-15.