Lompat ke isi

Mycena overholtsii

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas


Mycena overholtsii
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
Divisi:
Kelas:
Ordo:
Famili:
Genus:
Spesies:
M. overholtsii
Nama binomial
Mycena overholtsii
A.H.Sm. & Solheim (1953)
Mycena overholtsii
View the Mycomorphbox template that generates the following list
float
Karakteristik mikologi
Himenium berbentuk insang
Tudung cembung
Himenium menggala atau adneksa
Tangkai gundul
Jejak spora berwarna putih
Jenis ekologi saprotrof
Edibilitas: tidak diketahui

Mycena overholtsii, umumnya dikenal dengan nama helm peri salju atau kaki bulu, adalah spesies jamur pada famili Mycenaceae. Payung jamur yang muncul secara relatif berukuran besar pada genus Mycena, dengan payung berbentuk cembung berwarna kelabu yang dapat mencapai diameter 5 cm (2,0 in) dan batang yang dapat mencapai tinggi 15 cm (5,9 in). Lapisan bawah dari payung berwarna kelabu pucat, dan pada awalnya akan terbelah-belah kecil yang kemudian semakin membesar saat payung jamur semakin matang. Jamur ini memiliki karakteristik unik yakni lapisan lebat “rambut” berwarna putih pada bagian bawah dari batang. M. overholtsii adalah jenis jamur salju, tumbuh pada batang konifer yang membusuk dengan baik dekat tumpukan saljut, selama atau setelah salju mencair. Pada awalnya jamur ini dilaporkan hanya dapat ditemukan di dataran tinggi di bagian barat Amerika Utara, terutama pada pegunungan Rocky dan air terjun. Jamur ini pertama kali dilaporkan ditemukan di luar tempat tersebut pada 2010 di Jepang. Keamanan untuk konsumsi jamur ini belum diketahui. M. overholtsii dapat dibedakan dengan spesies sejenis lain dengan melihat pada perbedaan lokasi dan ukuran spora.

Sejarah dan penamaan

[sunting | sunting sumber]

Spesien ini pertama kali ditemukan oleh Alexander H. Smith dan Wilhelm Solheim pada 1953, dalam kumpulan spesimen yang dikumpulkan dari Medicine Bow Mountains di Albany County, Wyoming.[1] Jamur ini dinamai demikian untuk menghormati mikolog Amerika dari awal abad kedua puluh Lee Oras Overholts.[2] Jamur ini umumnya dikenal dengan sebutan "helm peri salju",[3] atau "kaki bulu,[4] meskipun jamur ini memiliki kesamaan nama dengan Tapinella atrotomentosa[5] dan Xeromphalina campanella.[6] M. overholtsii telah diberi nama Jepang yakni yukitsutsumikunugitake.[7]

Deskripsi

[sunting | sunting sumber]
Tampilan insang jamur dan batang
Payung dari spesimen yang telah dewasa ini memiliki ukuran umbo yang besar dan ulir radial di sekelilingnya.

Mycena overholtsii menumbuhkan payung jamur terbesar pada genus Mycena.[8] Spesies ini memiliki payung jamur yang berdiameter 15 hingga 5 cm (5,9 hingga 2,0 in) berbentuk cembung dan memiliki umbo (bagian menonjol di tengah payung jamur yang berbentuk mirip puting) saat dewasa. Permukaan payung halis,lembap, dan ditandai dengan uliran radial.[9] Payung jamur bersifat hygrophanous, dan tergantung pada durasi dan kondisi hidrasi, dapat berwarna cokelat atau cokelat kelabu,[10] sampai kelabu gelap atau kebiruan. Daging jamur berukuran kecil dan basah, dengan warna kelabu muda.[2] Insang jamur memiliki adnate, adnexed, atau pecabangan batang yang tertancap dangkal, dan pada awalnya berdekatan yang kemudian semakin berjarak saat semakin dewasa.[11] Insang jamur berwarna putih hingga kelabu pucat dan kelabu saat terluka.[12] Terdapat tiga hingga empat lapis lamellulae (insang pendek yang tidak sepenuhnya kelyar dari payung jamur ke batang) yang berselingan di antara insang.[11] Batang jamur mencapai panjang 4 hingga 15 cm (1,6 hingga 5,9 in) dengan ketebalan 03 hingga 1 cm (1,2 hingga 0,4 in) dan meruncing ke atas sehingga bagian batang jamur akan sedikit lebih besar dari ujungnya.[9] Bentuk batang dapat lurus atau melengkung dan memiliki kartilago yang mirip daging jamur, dan berongga di tengah saat dewasa.[11] Saat tumbuh pada kayu yang lembut dan membusuk dengan cukup baik, batang jamur biasanya menembus cukup dalam hingga ke bagian substrate.[3] Batang jamur berwarna pink kecokelatan dan bagian bawahnya adalah tomentose – tertutup dengan rambut putih tebal yang lebat.[10] Jamur memiliki bau seperti ragi dan rasa yang tidak begitu kuat;[13] Kemanan untuk konsumsi masih belum diketahui,[10] tidak dikategorikan segabagai jamur yang beracun.[9]

Karakteristik Mikroskopis

[sunting | sunting sumber]

Saat dilihat pada mikroskop spora tampak berwarna putih. Secara mikropis, spora berbentuk elips kasar yang sering kali berbentuk seperti buncis dengan dimensi of 5.5–7.0 dan 3.0–3.5 µm. Sprora berdinding tipis dan halus, dan tonjolan hilar.[11] Spora bersifat amiloid, yang artinya bersifat menyerap iodine dan berubah warna menjadi hitam atau navy saat ditandai dengan Melzer's reagent. Basidia (Kamar yang menyimpan spora) berisi empat spora. Cheilocystidia (cystidia pada ujung insang), yang tersebar dan berselingan dengan basidia, berbentuk silinder kasar hingga fusoid (berbentuk mirip galah), halus, hyaline (transparant), dan berukutan 45–65 sampai 2–5.5 µm. Pleurocystidia (cystidia pada wajah insang) jarnag ditemui dan memiliki tampilan yang sama dengan cheilocystidia. Kutikel payung bersifat ixocutis (tipe jaringan jamur di mana hypha bergelatin dan mendatar) dengan hyphae yang umumnya halur dengan diameter 1.5–3.5 µm. Daging jamur bersifat dextrinoid, yakni akan berubah warna menjadi merah kecokelatan pada Melzer's reagent. Koneksi Clamp ditemui pada hyphae M. overholtsii.[13]

Spesies sejenis

[sunting | sunting sumber]
M. maculata
M. galericulata

Mycenas sejenis yang tumbuh pada sekumpulan kayu antara lain M. maculata dan M. galericulata. Badan buah dari M. maculata biasanya menjadi berwarna merah saat menjadi dewasa, tetapi karakteristik ini tidak konsisten ditemui dan tidak tepat untuk dijadikan alat identifikasi. Sporanya lebih besar dari M. overholtsii, berukuran 7–10 sampai 4–6 µm. M. galericulata berbentuk sangat mirip dengan M. maculata, tetapi tidak mengalami perubahan warna menjadi kemerahan. Sporanya berukuran 8–12 sampai 5.5–9 µm.[14] Spesies lain sejenis yakni M. semivestipes,[15] yang dapat dibedakan dengan baunya yang seperti pemutih, lokasi penemuan di bagian timur Amerika Utara, musim pembuahan selama musim panas dan gugur, dan spora berukuran kecil yakni 4–5 sampai 2.5–3 µm.[16]

Habitat dan penyebaran

[sunting | sunting sumber]

Spesies ini biasanya ditemukan tunggal, tetapi sering ditemukan berkelompok pada batang konifer dan akar kayu (biasanya Douglas-fir) yang membusuk dengan baik di dekat tumpukan salju yang mencair,[3] atau kadang-kadang pada rongga salju lembap yang terbentuk akibat pencairan salju.[12] Suhu di malam hari yang dingin mengurangi curah pencairan dan membantu memastikan spora yang dilepaskan jamur akan masuk ke dalam tanah.[9] Jamur ini umum ditemui di daerah barat Amerika Utara,terutama pada Pacific Northwest, Pegunungan Rocky and the Pegunungan Cascade. Jamur ini dilaporkan telah ditemui pada empat negara bagian: Dakota Selatan,[17] California, Washington dan Wyoming, tetepi tidak di Oregon.[13] Jamur ini juga ditemui Kanada bagian barat.[18] Jamur ini hanya dapat ditemui pada daerah dengan elevasi 1.000 m (3.300 ft).[8] Pada 2010, jamur ini dilaporkan tumbuh pada hutan konifer boreal di Hokkaido, Jepang, di antara kebun Sakhalin fir (Abies sachalinensis), begitu pula pada hutan alam yang didonimasi oleh Sakhalin fir dan Jezo spruce (Picea jezoensis).[7] Di Amerika jamur ini biasanya dapay ditemui pada bulan Maret dan Juli.;[13] Di Jepang biasanya ditemui di Mei.[7] Periode pembuahan dapat diperpanjang, terutama di daerah dengan hujan salju yang tinggi,[19] atau pada elevasi tinggi di mana pencairan salju menjadi terhambat.[9]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Smith AH, Solheim WG. (1953). "New and unusual fleshy fungi from Wyoming". Madroño. 12 (4): 103–9. 
  2. ^ a b Evenson VS. (1997). Mushrooms of Colorado and the Southern Rocky Mountains. Denver, Colorado: Westcliffe Publishers. hlm. 101. ISBN 978-1-56579-192-3. 
  3. ^ a b c McKnight VB, McKnight KH. (1987). A Field Guide to Mushrooms, North America. Boston, Massachusetts: Houghton Mifflin. hlm. 175. ISBN 0-395-91090-0. 
  4. ^ Cripps C. (2009). "Snowbank fungi revisited" (PDF). Fungi. 2 (1): 47–53. 
  5. ^ Russell B. (2006). Field Guide to Wild Mushrooms of Pennsylvania and the Mid-Atlantic. University Park, Pennsylvania: Pennsylvania State University Press. hlm. 92. ISBN 978-0-271-02891-0. 
  6. ^ Bessette AE, Roody WC, Bessette AR. (2007). Mushrooms of the Southeastern United States. Syracuse, New York: Syracuse University Press. hlm. 201. ISBN 978-0-8156-3112-5. 
  7. ^ a b c Cha JY, Lee SY, Chun KW, Lee SY, Ohga S. (2010). "A new record of a snowbank fungus, Mycena overholtsii, from Japan" (PDF). 九州大学農学部紀要 (Journal of the Faculty of Agriculture Kyushu University). 55 (1): 77–78. ISSN 0023-6152. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2011-08-25. Diakses tanggal 2015-04-19. 
  8. ^ a b Castellano MA, O'Dell T. (1997). Management Recommendations for Survey and Manage (Group 16). Survey and Manage Program of the Northwest Forest Plan (Laporan). U.S. Department of the Interior: Bureau of Land Management. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-10-19. Diakses tanggal 2011-06-13. 
  9. ^ a b c d e Miller HR, Miller OK. (2006). North American Mushrooms: a Field Guide to Edible and Inedible Fungi. Guilford, Connecticut: Falcon Guide. hlm. 168. ISBN 0-7627-3109-5. 
  10. ^ a b c Orr DB, Orr RT. (1979). Mushrooms of Western North America. Berkeley, California: University of California Press. hlm. 238. ISBN 0-520-03656-5. 
  11. ^ a b c d Wood M, Stevens F. "Mycena overholtzii". California Fungi. MykoWeb. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-06-05. Diakses tanggal 2011-06-13. 
  12. ^ a b Phillips R. (2005). Mushrooms and Other Fungi of North America. Buffalo, New York: Firefly Books. hlm. 95. ISBN 1-55407-115-1. 
  13. ^ a b c d Castellano MA, Smith JE, O'Dell T, Cázares E, Nugent S. (1999). Handbook to Strategy 1 Fungal Species in the Northwest Forest Plan. Gen. Tech. Rep. PNW-GTR-476 (PDF) (Laporan). Portland, Oregon: U.S. Department of Agriculture, Forest Service, Pacific Northwest Research Station. hlm. S1-73. 
  14. ^ Ammirati J, Trudell S. (2009). Mushrooms of the Pacific Northwest. Timber Press Field Guides. Portland, Oregon: Timber Press. hlm. 129. ISBN 0-88192-935-2. 
  15. ^ Maas Geesteranus RS. (1992). "Mycenas of the Northern Hemisphere". Verhandelingen der Koninklijke Nederlandsche Akademie van Wetenschappen, Afdeeling Natuurkunde. 90 (2): 284. 
  16. ^ Kuo M. (September 2010). "Mycena semivestipes". MushroomExpert.com. Diakses tanggal 2011-06-13. 
  17. ^ Gabel AC, Gabel ML. (2007). "Comparison of diversity of macrofungi and vascular plants at seven sites in the Black Hills of South Dakota". American Midland Naturalist. 157 (2): 258–96. doi:10.1674/0003-0031(2007)157[258:codoma]2.0.co;2. JSTOR 4500617. 
  18. ^ Farr DF, Bills GF, Chamuris GP, Rossman AY. (1989). Fungi on plants and plant products in the United States. St. Paul, Minnesota: APS Press. ISBN 978-0-89054-099-2. 
  19. ^ Smith AH, Weber NS. (1980). The Mushroom Hunter's Field Guide. Ann Arbor, Michigan: The University of Michigan Press. hlm. 150. ISBN 0-472-85610-3. 

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]