Nahum 2
Nahum 2 | |
---|---|
Kitab | Kitab Nahum |
Kategori | Nevi'im |
Bagian Alkitab Kristen | Perjanjian Lama |
Urutan dalam Kitab Kristen | 34 |
Nahum 2 (disingkat Nah 2) adalah bagian dari Kitab Nahum dalam Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama di Alkitab Kristen. Kitab yang memuat nubuat yang disampaikan nabi Nahum ini termasuk dalam kumpulan kitab nabi-nabi kecil.[1][2]
Teks
[sunting | sunting sumber]- Naskah sumber utama: Masoretik, Septuaginta dan Naskah Laut Mati.
- Pasal ini dibagi atas 13 ayat.
- Pasal ini memberikan nubuat yang terinci tentang serangan dan kebinasaan Niniwe oleh persekutuan Babel pada tahun 612 SM.[3]
Naskah sumber
[sunting | sunting sumber]- Salinan tertua ditemukan di antara gulungan-gulungan Naskah Laut Mati. Berupa suatu komentari atau tafsiran (pesyer), Naskah Komentari Kitab Nahum (bahasa Ibrani: Pesyer Nahum; bahasa Inggris: Pesher Nahum; diberi label 4QpNah (Gua 1, Qumran, pesyer, Nahum) adalah salah satu Naskah Laut Mati dalam gua 4 di Qumran yang ditemukan pada bulan Agustus 1952, dan diekskavasi tanggal 22-29 September 1952 oleh Gerald Lankester Harding, Roland de Vaux, dan Józef Milik.[4]
Struktur
[sunting | sunting sumber]- Nahum 2:1–2 = Firman TUHAN kepada Niniwe
- Nahum 2:3–13 = Musuh merusakkan Niniwe
Ayat 6
[sunting | sunting sumber]- Pintu-pintu di sungai-sungai telah dibuka, dan istana menjadi gempar[5]
Pintu sungai ini rupanya adalah pintu banjir atau bendungan yang mengontrol Sungai Kosyer yang mengalir melalui tengah kota. Pintu-pintu itu mungkin ditutup supaya dapat mengumpulkan air yang cukup banyak untuk kemudian dilepaskan guna menghancurkan tembok-tembok kota.[3]
Ayat 12
[sunting | sunting sumber]- Biasanya singa itu menerkam supaya cukup makan anak-anaknya, mencekik mangsa bagi betina-betinanya, dan memenuhi liangnya dengan mangsa dan persembunyiannya dengan terkaman.[6]
Bangsa Asyur telah menjarah bangsa lainnya tanpa belas kasihan bagaikan singa yang mengoyak mangsanya. Mereka tidak mempunyai belas kasihan atau kemurahan bagi orang lain; kini mereka sendiri akan dijarah dan dibantai (Nahum 2:10). Yesus Kristus mengucapkan prinsip ini ketika mengatakan, "Barangsiapa menggunakan pedang, akan binasa oleh pedang" (Matius 26:52; bandingkan Wahyu 13:10).[3]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ W.S. LaSor, D.A. Hubbard & F.W. Bush. Pengantar Perjanjian Lama 1. Diterjemahkan oleh Werner Tan dkk. Jakarta:BPK Gunung Mulia. 2008. ISBN 9794158151, 9789794158159
- ^ J. Blommendaal. Pengantar kepada Perjanjian Lama. Jakarta:BPK Gunung Mulia, 1983. ISBN 9794153850, 9789794153857
- ^ a b c The Full Life Study Bible. Life Publishers International. 1992. Teks Penuntun edisi Bahasa Indonesia. Penerbit Gandum Mas. 1993, 1994.
- ^ VanderKam, James C., The Dead Sea Scrolls Today, Grand Rapids: Eerdmans, 1994. pp. 10-11.
- ^ Nahum 2:6
- ^ Nahum 2:12
Lihat pula
[sunting | sunting sumber]- Kitab Nahum
- Naskah Komentari Kitab Nahum
- Niniwe
- Bagian Alkitab yang berkaitan: Matius 26, Wahyu 13
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]
- (Indonesia) Teks Nahum 2 dari Alkitab SABDA
- (Indonesia) Audio Nahum 2
- (Indonesia) Referensi silang Nahum 2
- (Indonesia) Komentari bahasa Indonesia untuk Nahum 2
- (Inggris) Komentari bahasa Inggris untuk Nahum 2