Nama-Nama Sahabat Dari Kalangan Jin

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Cerita-cerita tentang jin yang masuk Islam dan menjadi sahabat Nabi Muhammad SAW adalah bagian dari warisan kepercayaan dalam tradisi Islam. Dalam berbagai narasi keislaman, terdapat kisah-kisah yang merujuk pada pengajaran agama kepada jin dan bagaimana mereka diarahkan untuk mengikuti ajaran Islam yang diturunkan melalui Al-Qur'an dan ajaran Nabi Muhammad SAW.

Beberapa kisah juga menyebutkan bahwa Nabi Muhammad SAW memenuhi permintaan jin tertentu, seperti larangan beristinjak dengan tulang dan kotoran hewan karena menjadi bagian dari makanan atau hal yang tidak pantas digunakan dalam praktik kebersihan menurut kepercayaan jin.

Namun, penting untuk diingat bahwa cerita-cerita semacam ini seringkali memiliki sifat legendaris atau mitologis dalam kepercayaan umat Islam. Mereka menggambarkan nilai-nilai agama dan pesan-pesan moral, namun dapat dilihat dalam konteks kebudayaan dan kepercayaan pada masa lalu. Interpretasi terhadap kisah-kisah ini dapat berbeda-beda di antara individu dan kelompok keagamaan.

Sejarah Jin Muslim Sahabat Nabi[sunting | sunting sumber]

Kaum jin mendengar Nabi saw. saat membaca Al-Qur'an di Nakhalah, suatu tempat antara Mekah dan Thaif. Mereka beriman kepada Nabi saw., sementara beliau sendiri tidak mengetahui hal itu, seperti yang disebutkan dalam surah al-Ahqaq dan surah al-Jinn, sampai Allah mengabarkannya kepada Nabi saw.

Semenjak itu, Nabi saw. pun kerap berjumpa langsung dengan mereka untuk mengajarkan syariat islam dan Al-Qur'an, khususnya surah al-Rahman, yang diceritakan beliau kepada para sahabatnya, jin memiliki respon yang lebih baik ketimbang mereka. Surah al-Rahman yang dimaksud adalah ayat, Maka nikmat Tuhan kamu yang mana yang kamu dustakan? Saat membacakan ayat itu, kaum jin berkata,"Wahai Tuhan kami, tidak ada satu pun nikmat-Mu yang kami dustakan, alhamdulillah". Hadis ini diriwayatkan al-Tirmidzi, Ibnu Jarir, dan perawi lainnya. Namun, ada perbedaan riwayat mengenai jumlah jin yang berjumpa dengan Rasulullah saw. Pada awalnya, mereka berjumlah tujuh sampai sembilan jin muslim, kemudian lima belas jin, kemudian tiga ratus jin, kemudian dua belas ribu jin.

Kaum jin yang pertama kali mendengar bacaan Nabi saw. adalah jin yang paling mulia, yaitu kaum jin Nashibin. Bahkan, nama-nama dan jumlah mereka juga tercatat dalam sejumlah riwayat. Mereka kemudian mengirim utusan kepada Nabi saw. yang dipimpin oleh jin Wirdan. Ia memohon kepada Rasulullah saw. untuk bisa sering bertemu dalam jumlah yang banyak, sebagaimana firman Allah, Hampir saja jin-jin itu berdesakan mengerumuninya. Saat itu jin Wirdan mengingkan Nabi saw. bertemu dengan mereka secara terpisah. Tapi Nabi saw. menolak permintaan itu, sebagiman firman Allah, Aku tidak akan memperoleh tempat berlindung selain dari-Nya (al-Jinn 72 : 22).[1]

Saat itulah kaum jin belajar tentang ajaran-ajaran islam dan beriman kepada Rasulullah saw. Keimanan mereka begitu kokoh, terutama setelah menyaksikan bukti-bukti diutusnya Nabi saw. Diantara tanda-tanda diutusnya Nabi saw. kepada mereka adalah diluncurkannya panah-panah api dari langit dan menghadang mereka. Semenjak itu, kaum jin tidak lagi dapat mendengar kabar langit teratas atau wahyu yang turun kepada Nabi saw.

Jarak Umur Jin Dengan Nabi saw[sunting | sunting sumber]

Dan sejak bertemu Rasulullah saw, para sahabat jin masih hidup lama. Jarak kematian sahabat jin yang terakhir dan wafatnya Rasulullah saw. lebih dari seribu tahun. Hal itu disebabkan panjangnya umur mereka dibanding manusia.[2]

Pada bagian ini, kami akan menyebutkan nama-nama sahabat jin muslim berdasarkan sejumlah sumber yang ada. Di sini kami ingin menegaskan bahwa para rasul selamanya berasal dari kalangan manusia, sedangkan pemberi peringatan bisa dari kalangan jin, bisa dari kalangan manusia. Karena itu, diantara jin ada yang diutus kepada kaumnya sampai kaumnya beriman kepada Allah, tidak ada yang menyekutukannya, beriman kepada para rasul, dan tentunya kepada nabi terakhir Nabi Muhammad saw. pemilik syariat terkhir yaitu syariat islam.

Demikian halnya setatus manusia. Mereka lebih kuat dari pada jin. Artinya , jin harus tunduk kepada manusia, bukan sebaliknya. Contohnya, seperti yang terjadi pada Nabi Sulaiman a.s. Ketika itu jin tunduk kepada beliau. Mereka menuruti apa yang diperintah dan dikehendakinya. Mereka bekerja membuat mihrab, patung, dan lain-lain untuknya. Dalam Al-Qur'an, Allah swt. berfirman, kemudian kami tundukan kepadanya angin yang berhembus dengan baik menurut kemana saja yang dikehendakinya, dan kami tundukan pula kepadanya setan-setan semuanya ahli bangunan dan penyelam, dan setan yang lain yang terikat dalam belenggu. Inilah anugrah kami; maka berikanlah kepada orang lain atau tahanlah untuk dirimu sendiri dengan tiada pertanggung jawab. (Surat Shad 38: 36-39)[3]

Nama-Nama Jin Sahabat Nabi Saw[sunting | sunting sumber]

Berikut ini nama-nama jin sahabat Nabi saw. dari kalangan muslim. Nama-nama ini disusun berdasarkan abjad yang jumlah total keseluruhan ada 33, yaitu:[2]

  1. Jin Abyadh
  2. Jin al-Ahtam
  3. Jin Ahqab
  4. Jin al-Adras
  5. Jin al-Ard
  6. Jin al-Arqam
  7. Jin al-Afkhar
  8. Jin Ainal
  9. Jin Hashir
  10. Jin Hassan
  11. Jin Hassi
  12. Jin Khadhir
  13. Jin Zal'ab
  14. Jin Zauba'ah
  15. Jin Surraq
  16. Jin Salith
  17. Jin Samhaj
  18. Jin Syashir
  19. Jin Syashir (yang lain)
  20. Jin Syashar
  21. Jin Amr ibn Jabir
  22. Jin 'Amr ibn Thalq / 'Amr ibn Thariq
  23. Jin 'Amr
  24. Jin 'Amr (yang lain)
  25. Jin Fari'ah (prempuan)
  26. Jin Lahqam
  27. Jin Masyi
  28. Jin Malik ibn Malik
  29. Jin Mamir
  30. Jin Mansa'ah
  31. Jin Hamah ibn al-Haitsam ibn Laqis ibn Iblis
  32. Jin Abu al-Haitsam
  33. Jin Wirdan

Refrensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ "Surat Al-Jin Ayat 22 Arab, Latin, Terjemah dan Tafsir | Baca di TafsirWeb". tafsirweb.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2023-12-11. 
  2. ^ a b Dr. Samia Abdul Aziez Menisi, Penerjemah : M. Tatam Wijaya (Cetakan 1, 2016). Jin-Jin Muslim Sahabat Nabi. Jakarta: Qalam. hlm. 145–181. ISBN 978-602-60054-5-8. 
  3. ^ "Surat Sad Ayat 36, Ayat 37, Ayat 38, Ayat 39, dan Ayat 40 Lengkap Dengan Artinya / Terjemahannya | Alquran Surat Ayat". alquransuratayat.blogspot.com. Diakses tanggal 2023-12-11.