Nania, Teluk Ambon Baguala, Ambon
Nania | |||||
---|---|---|---|---|---|
Negara | Indonesia | ||||
Provinsi | Maluku | ||||
Kota | Ambon | ||||
Kecamatan | Baguala | ||||
Kode Kemendagri | 81.71.03.2005 | ||||
Luas | 0,12 km² | ||||
Jumlah penduduk | 4.312 jiwa | ||||
Kepadatan | ... jiwa/km² | ||||
|
Nania adalah desa di kecamatan Baguala, Kota Ambon, Maluku, Indonesia.
Secara Geografis Desa Nania berada pada garis lintang / Latitude 3°37'39.59"S dan garis bujur / Longlitude 128°13'58.40"E. Dengan luas wilayah berdasarkan data profil Kota Ambon sebesar 0,12 km2. Desa Nania berbatasan dengan Desa Negeri Lama disebelah Timur dan disebelah barat berbatasan dengan Desa Waiheru. sementara sebelah selatan berbatasan dengan Pantai Teluk Dalam Ambon dan sebelah Utara berbatasan dengan Petuanan Negeri Passo. Pusat Pemerintahan Desa berada di jalan Provinsi yang berhadapan dengan Masjid dan Gereja di jalan Laksdya Leo Wattimena.
Topografi Desa Nania cukup variatif yaitu tanah datar dan berlereng yang masih merupakan wilayah dataran rendah. Secara hidrologi Desa Nania diapit oleh 2 sungai atau “wai” yang membentang dari arah utara perbukitan atau gunung ke selatan menuju pantai teluk Ambon. Kedua sungai tersebut adalah Wai Nini disebelah Timur sebagai pembatas alam dengan Desa Negeri Lama dan Wai Salak disebelah Barat sebagai pembatas dengan Desa Waiheru. Sementara dibagian tengah Desa Nania terdapat mata air kecil yang membentuk kolam dan diberi nama Air Waipipi.
Sejarah Desa
[sunting | sunting sumber]Berdasarkan penuturan masyarakat nama “Nania” berasal dari dua kata yaitu “Nani” yang merupakan alat penokok sagu dan enau, dan kata “Ya” merupakan seruan untuk tetap semangat saat menokok sagu. Jadi ketika mereka sedang bekerja penokok sagu munculah syair atau kata “Nani…Ya, Nani…. Ya, Nani…. Ya”, sehingga jika digabungkan menjadi “Naniya” yang kemudian berkembang menjadi nama “Nania” untuk sebuah kampung yang dulunya banyak ditumbuhi pohon sagu dan pohon enau (mayang / sageru). Berdasarkan informasi yang dikutip pada “Sejarah kembalinya struktur organisasi Pemerintah Negeri dari Organisasi Pemerintahan Desa dan Pemekaran Kecamatan Kota Ambon” yang ditulis oleh Andrew Huwae bahwa dahulu Nania merupakan sebuah perkampungan dalam petuanan / penguasaan Negeri Passo sehingga pelaksanaan pemerintahannya tetap berinduk di Negeri Passo. Kondisi ini berjalan hingga pada tahun 1998 secara defacto berdasarkan informasi warga bahwa terjadi Pemilihan Kepala Desa secara langsung oleh warga.
Sementara secara Dejure berdasarkan informasi penulis diatas bahwa kampung Nania mulai memiliki pemerintahan Desa yang terpisah dari Negeri Passo atau dimekarkan menjadi Desa administratif berdasarkan Perda Kota Ambon Nomor 2 tahun 2006 tentang Pembentukkan Kecamatan Leitimur Selatan dan Kecamatan Teluk Ambon. Melalui Perda tersebut maka Nania yang awalnya sebuah perkampungan telah menjadi Desa yang berada dalam Kecamatan Teluk Ambon Baguala dan menjalankan fungsi dan wewenang sebagai Desa tersendiri terlepas dari Negeri induknya.
Kondisi Geografis dan Demografis
[sunting | sunting sumber]Kondisi Desa Nania yang diapit dua sungai terutama pada sungai atau wai Salak terdapat masyarakat Desa Nania yang berseberangan dengan masyarakat Waiheru yang tinggal disekitar bantaran sungai melakukan aktifitas penggalian batu dan pasir karena dibagian hulu sungai terdapat Eksplorasi galian “C” baik berupa batu maupun pasir untuk kebutuhan pembangunan infastruktur.
Berdasarkan Data Demografi Desa Nania jumlah penduduk tahun 2021 sebanyak 4.312 jiwa dengan rincian Laki-laki sebanyak 2.160 jiwa dan Perermpuan sebanyak 2.152 jiwa. Sementara komposisi penduduk berdasarkan Agama yaitu Islam sebanyak 3.422 jiwa, Kristen Protestan sebanyak 882 jiwa, Kristen Katolik 7 dan Hindu sebanyak 1 jiwa. Terdapat 4 buah Masjd dan 1 Gereja. Penduduk Desa Nania tersebar pada 3 Rukun Warga (RW) didalam 12 Rukun Tetangga (RT) yang lokasi masing-masing RW saling terpisah karena kondisi geografis.
RW 01 berada di dataran rendah tepi pantai dan juga menuju ke lereng gunung dengan sebaran wilayahnya terbentang linier sepanjang jalan provinsi Laksdya Leo Wattimena dan memiliki 6 RT yaitu RT 01, RT 02, RT 03, RT 04, RT 05 dan RT 06. RW 02 lokasinya berada ke arah utara di atas lereng atau berada di gunung karena sedikit lebih tinggi dari wilayah-wilayah lainnya yang ada di dalam Desa Nania yaitu pada ketinggian 42 – 52 mdpl dan memiliki 3 RT yaitu RT 07, RT 08 dan RT 09. Sementara lokasi RW 03 berada di sebelah barat laut dengan 3 RT-nya yaitu RT 10, RT 11 dan RT 12.