Ninoy Karundeng
Tampilan
Artikel ini sebatang kara, artinya tidak ada artikel lain yang memiliki pranala balik ke halaman ini. Bantulah menambah pranala ke artikel ini dari artikel yang berhubungan atau coba peralatan pencari pranala. Tag ini diberikan pada Desember 2022. |
Artikel ini sebatang kara, artinya tidak ada artikel lain yang memiliki pranala balik ke halaman ini. Bantulah menambah pranala ke artikel ini dari artikel yang berhubungan atau coba peralatan pencari pranala. Tag ini diberikan pada Oktober 2022. |
Ninoy Karundeng adalah seorang aktivis media sosial asal Indonesia dan penulis Kompasiana yang dikenal karena membuat tulisan-tulisan mengenai kisruh Keraton Jogja, pembunuhan siswa dan intrik politik. Ia merupakan salah satu dari 13 penulis yang diundang oleh Presiden Joko Widodo ke Istana Negara pada 19 Mei 2015.[1]
Pada 12 Juli 2019, Karundeng dilaporkan karena menyebut "Grace Natalie Bukan Pemilik PSI".[2] Pada Unjuk rasa dan kerusuhan Indonesia September 2019, ia mengaku diculik, disekap dan dipukuli.[3]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-10-02. Diakses tanggal 2019-10-02.
- ^ https://megapolitan.kompas.com/read/2019/07/12/21083651/ketua-dpw-psi-laporkan-akun-facebook-pendukung-btp-atas-dugaan-pencemaran
- ^ https://www.merdeka.com/peristiwa/pengakuan-ninoy-karundeng-usai-diculik-saat-demo-disekap-semalaman.html