Operasi Arc Light
Operasi Arclight berlangsung pada tahun 1965 hingga 1973 di Vietnam dengan dalih menghancurkan basis tentara Vietnam Utara serta jalur suplai mereka. Operasi ini merupakan operasi pengeboman lewat udara dengan sebagian besar menggunakan pesawat pembom Boeing B-52 Stratofortress.
Sebelumnya, pada tahun 1964, intelejen Amerika Serikat mendeteksi unit-unit pasukan Vietnam Utara yang beroperasi di Republik Vietnam (Vietnam Selatan) Amerika Serikat kemudian mencari cara untuk melawan pasukan Vietnam Utara tersebut, akhirnya ada usulan bahwa terdapat konsep operasi militer yang bersandar pada kekuatan dan mobilitas udara.
Setelah Perang Dunia Kedua berakhir, banyak negara yang mulai mengadopsi peran pesawat pengebom berat dalam kekuatan militer mereka, tak terkecuali Amerika Serikat. Angkatan Udara Amerika Serikat menyadari bahwa medan yang ada di Asia Tenggara yang kurang lebih adalah hutan cocok untuk persembunyian markas musuh. Oleh karena itu, Angkatan Udara Amerika Serikat membutuhkan alat tempur strategis yang mempunyai daya ledak yang tinggi dan dipilihlah pesawat pembom B-52 dalam menjalankan operasi-operasi di wilayah Asia Tenggara.
18 Juni 1965, sebanyak 27 pesawat pembom berangkat dari Pangkalan Angkatan Udara Andersen menuju markas Vietnam Utara, dalam misi ini Amerika Serikat kehilangan 3 pesawat pembomnya. Operasi Arc Light sementara dihentikan ketika terdapat gencatan senjata dan dilanjutkan kembali pada 1972 ketika Presiden Amerika Serikat Richard Nixon memerintahkan pengeboman terhadap Vietnam Utara.
Operasi Arc Light berakhir pada 15 Agustus 1973. Selama operasi ini berlangsung, Amerika Serikat kehilangan 31 pesawat B-52.