Orang Breton
Jumlah populasi | |
---|---|
ca 6–8 juta | |
Daerah dengan populasi signifikan | |
Prancis | 6–7 juta |
Templat:Country data Bretonia | 3.120.288[1] |
Loire-Atlantique | 1.246.798[2] |
Île-de-France | 1.500.000 [3] |
Le Havre | 70.000[4] |
Kanada (mayoritas di Quebec) | 14.290[5] |
Bahasa | |
Prancis, Breton, Gallo | |
Agama | |
Mayoritas Katolik Roma | |
Kelompok etnik terkait | |
Keltik[6] |
Orang Breton (bahasa Breton: Bretoned pelafalan Breton: [breˈtɔ̃nɛt]) adalah sebuah kelompok etnik yang berasal dari wilayah Bretonia di Prancis. Mereka merupakan keturunan penutur sebuah bahasa Britonik yang datang dari Britania Raya barat daya (terutama Cornwall dan Devon) untuk menghindari serangan orang-orang Jermanik. Mereka bermigrasi ke Armorica dari abad ke-3 hingga ke-9 (gelombang paling besar pada tahun 450-600) dan nama wilayah tersebut lalu dinamai dari nama kelompok ini.[7] Mereka juga merupakan keturunan orang Galia dan memiliki darah Viking.
Bahasa asli orang Breton adalah bahasa Breton (Brezhoneg) yang dituturkan di Bretonia Hilir (bagian barat semenanjung Bretonia). Bahasa ini dituturkan oleh sekitar 206.000 orang pada tahun 2013.[8] Bahasa minoritas lain yang dituturkan adalah bahasa Gallo, tetapi bahasa ini hanya tersebar di Bretonia Hulu dan di mana bahasa Breton kurang dominan. Bahasa Breton berkerabat erat dengan bahasa Kernowek, sementara bahasa Gallo adalah salah satu langue d'oïl dalam rumpun bahasa Roman. Saat ini bahasa ibu sebagian besar orang Breton adalah bahasa Prancis baku.
Orang Breton dianggap sebagai salah satu dari enam kelompok etnik Keltik. Berdasarkan pembagian etnik, mereka adalah orang Briton seperti halnya orang Kernowyon dan Wales. Jumlah orang Breton di Prancis secara keseluruhan sulit dihitung karena pemerintah Prancis tidak mengumpulkan data statistik berdasarkan etnik. Pada Januari 2007, jumlah penduduk daerah Bretonia diperkirakan sebesar 4.365.500.[9] Konon pada tahun 1914 terdapat lebih dari satu juta penutur bahasa Breton di sebelah barat batas antara bahasa Breton dengan Gallo - kurang lebih sekitar 90% penduduk Bretonia barat. Pada tahun 1945, persentasenya turun menjadi 75% dan kini perkiraan yang paling optimis mengeluarkan angka 20%. Hanya tiga per empat dari 200.000 hingga 250.000 penutur bahasa Breton yang menggunakan bahasa tersebut sebagai bahasa sehari-hari dan mereka berumur di atas 65 tahun.
Orang Breton juga telah bermigrasi ke luar Bretonia dan membentuk komunitas diaspora di wilayah Prancis lain, termasuk wilayah seberang laut. Diperkirakan terdapat satu juta orang di Paris yang memiliki darah Breton. Banyak pula keluarga Breton yang pindah ke benua Amerika, terutama ke Kanada (kebanyakan ke Quebec dan Kanada Atlantik) dan Amerika Serikat. Orang-orang dari Bretonia juga merupakan pemukim kulit putih pertama yang menetap di Hindia Barat Prancis, yaitu di Guadeloupe dan Martinique.
Catatan kaki
[sunting | sunting sumber]- ^ "Populations légales 2013 - Insee". Diakses tanggal 31 December 2016.
- ^ "Insee − Institut national de la statistique et des études économiques - Insee". Diakses tanggal 31 December 2016.
- ^ Rolland, Michel. "La Bretagne à Paris". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-04-16. Diakses tanggal 31 December 2016.
- ^ "Ils sont 70 000 ! Notre dossier sur les Bretons du Havre". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-12-20. Diakses tanggal 31 December 2016.
- ^ 2011 National Household Survey; includes 4,770 people of single and 9,525 of mixed Breton origin.
- ^ Ed. Wade Davis and K. David Harrison (2007). Book of Peoples of the World. National Geographic Society. hlm. 225. ISBN 978-1-4262-0238-4.
- ^ Koch, John (2005). Celtic Culture: A Historical Encyclopedia. ABL-CIO. hlm. 275. ISBN 978-1-85109-440-0. Diakses tanggal September 29, 2012.
- ^ "Breton". Ethnologue. Diakses tanggal 2017-06-09.
- ^ "Breton Language". Diakses tanggal 31 December 2016.
Daftar pustaka
[sunting | sunting sumber]- Léon Fleuriot, Les origines de la Bretagne, Bibliothèque historique Payot, 1980, Paris, (ISBN 2-228-12711-6)
- Christian Y. M. Kerboul, Les royaumes brittoniques au Très Haut Moyen Âge, Éditions du Pontig/Coop Breizh, Sautron – Spézet, 1997, (ISBN 2-84346-030-1)
- Morvan Lebesque, Comment peut-on être Breton ? Essai sur la démocratie française, Éditions du Seuil, coll. « Points », Paris, 1983, (ISBN 2-02-006697-1)
- Myles Dillon, Nora Kershaw Chadwick, Christian-J. Guyonvarc'h and Françoise Le Roux, Les Royaumes celtiques, Éditions Armeline, Crozon, 2001, (ISBN 2-910878-13-9).