Lompat ke isi

PLN Indonesia Power

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
PT PLN Indonesia Power
Sebelumnya
PT Pembangkitan Tenaga Listrik Jawa-Bali I (1995 - 2000)
PT Indonesia Power (2000 - 2022)
Perseroan terbatas
IndustriKetenagalistrikan
Didirikan3 Oktober 1995; 29 tahun lalu (1995-10-03)
Kantor pusatJakarta, Indonesia
Wilayah operasi
Indonesia
Tokoh kunci
M. Ahsin Sidqi[1]
(Direktur Utama)
Mohamad Oemar[1]
(Komisaris Utama)
ProdukListrik
JasaOperasi dan pemeliharaan pembangkit listrik
PendapatanRp 38,520 triliun (2021)[1]
Rp 4,677 triliun (2021)[1]
Total asetRp 193,714 triliun (2021)[1]
Total ekuitasRp 178,402 triliun (2021)[1]
PemilikPerusahaan Listrik Negara
Karyawan
4.221 (2021)[1]
Anak usahaPT Artha Daya Coalindo
PT Indo Ridlatama Power
PT PLN Indonesia Power Renewables
PT PLN Indonesia Power Services
Situs webwww.plnindonesiapower.co.id/id
Instagram: pt.indonesiapower Modifica els identificadors a Wikidata

PT PLN Indonesia Power adalah anak usaha dari PLN yang bergerak di bidang pembangkitan listrik. Untuk mendukung kegiatan bisnisnya, hingga akhir tahun 2021, perusahaan ini mengoperasikan sejumlah pembangkit listrik dengan total kapasitas terpasang sebesar 9.125 MW.[1][2]

Perusahaan ini memulai sejarahnya pada tahun 1982 saat PLN melakukan restrukturisasi dan membentuk tiga unit sesuai fungsinya, yakni Unit Distribusi, Unit Pembangkitan, dan Unit Penyaluran. Pada bulan Oktober 1995, sebagai bagian dari restrukturisasi bisnis pembangkitan, PLN pun mendirikan perusahaan ini dengan nama PT Pembangkitan Tenaga Listrik Jawa-Bali I. Pada tahun 2000, nama perusahaan ini diubah menjadi PT Indonesia Power. Perusahaan ini lalu mendirikan PT Artha Daya Coalindo, PT Cogindo Daya Bersama, PT Rekadaya Elektrika, PT Indo Pusaka Berau, dan PT Indo Ridlatama Power berturut-turut pada tahun 1997, 1998, 2000, 2005, dan 2007. Pada tahun 2009, perusahaan ini mulai menyediakan jasa operasi dan pemeliharaan untuk pembangkit listrik milik perusahaan lain. Pada tahun 2010, perusahaan ini membentuk Unit Jasa Pembangkitan (UJP) Banten 2. Tiga tahun kemudian, perusahaan ini juga mendirikan PT Putera Indotenaga.

Pada tahun 2014, perusahaan ini membentuk UJP Pangkalan Susu, Unit Pembangkitan dan Jasa Pembangkitan (UPJP) Priok, UPJP Kamojang, dan UPJP Bali. Setahun kemudian, perusahaan ini juga mulai mengoperasikan PLTDG Pesanggaran yang berkapasitas 200 MW di Bali. Pada tahun 2016, perusahaan ini membentuk UJP Cilegon. Antara tahun 2018 hingga 2020, perusahaan ini mulai mengoperasikan PLTU Muara Jawa yang berkapasitas 2x27,5 MW, PLTA Rajamandala yang berkapasitas 47 MW, PLTD Senayan yang berkapasitas 101 MW, dan PLTGU Add On Grati yang berkapasitas 183 MW. Antara tahun 2019 hingga 2020, perusahaan ini juga mulai mengoperasikan lima unit Mobile Power Plant (MPP) di Papua, yakni MPP Biak 2, MPP Merauke, MPP Sorong, MPP Nabire, dan MPP Manokwari yang total kapasitas terpasangnya sebesar 120 MW.

Pada tahun 2021, perusahaan ini mulai mengoperasikan PLTU Kalbar 1 yang berkapasitas 2x100 MW dan PLTM Gunung Wugul yang berkapasitas 3 MW.[1][2] Pada bulan September 2022, nama perusahaan ini diubah menjadi seperti sekarang untuk menegaskan statusnya sebagai salah satu subholding di internal PLN yang bergerak di bidang pembangkitan listrik.[3]

Unit usaha

[sunting | sunting sumber]

Bisnis utama perusahaan ini adalah pengoperasian pembangkit listrik melalui 5 (lima) UP dengan total kapasitas terpasang sebesar 6.473 MW berikut DMN (Daya Mampu Netto) per 1 Mei 2018 adalah:

  1. UP Suralaya, berlokasi di ujung barat Pulau Jawa, Provinsi Banten mengelola 7 unit Pusat Listrik Tenaga Uap (PLTU) yang menggunakan batubara sebagai bahan bakar utamanya. Dengan total kapasitas terpasang sebesar 3400 MW menjadikan UP Suralaya sebagai unit terbesar di Indonesia yang dimiliki PT PLN Indonesia Power.
  2. UP Saguling, berlokasi di Rajamandala, Bandung Barat, Jawa Barat. Terdapat 8 sub unit Pusat Listrik Tenaga Air (PLTA) yang dikelola oleh UP Saguling yaitu PLTA Saguling, PLTA Plengan, PLTA Lamajan, PLTA Cikalong, PLTA Bengkok, PLTA Kracak, PLTA Ubrug dan PLTA Parakankondang dengan total kapasitas terpasang sebanyak 797 MW.
  3. UP Mrica, mengoperasikan Pusat Listrik Tenaga Air (PLTA) yang berlokasi di Banjarnegara Jawa Tengah. Terdapat 15 sub Unit yang dikelola UP Mrica yaitu PLTA Wonogiri, PLTA Sempor, PLTA Wadaslintang, PLTA Kedungombo, PLTA Jelok, PLTA Timo, PLTA Garung, PLTA Ketenger, PLTA Klambu, PLTA Pejengkolan, PLTA Sidorejo, PLTA Tapen, PLTA Siteki dan PLTA Plumbungan dengan total kapasitas terpasang sebesar 310 MW.
  4. UP Semarang, mengoperasikan Pusat Listrik Tenaga Gas (PLTG), Pusat Listrik Tenaga Gas & Uap (PLTGU) dan Pusat Listrik Tenaga Uap (PLTU) yang berlokasi di Semarang, Jawa Tengah. UP Semarang memiliki total kapasitas sebesar 1409 MW memegang peranan yang penting dalam menjaga keandalan dan mutu sistem kelistrikan Jawa Bali terutama Jawa Tengah.
  5. UP Bali, mengoperasikan 12 unit Pusat Listrik Tenaga Diesel & Gas (PLTDG) berlokasi di Pesanggaran, Denpasar, Bali. Selain itu, UP Bali juga memiliki Pusat Listrik Tenaga Gas (PLTG) yang terletak di 3 sub unit, yaitu Pesanggaran, Pemaron & Gilimanuk. UP Bali memiliki total kapasitas terpasang sebesar 557 MW.

PT PLN Indonesia Power juga mengoperasikan dan memelihara pembangkit dengan total kapasitas terpasang sebesar 6.044 MW melalui 12 Unit Jasa Pembangkitan (UJP) berikut DMN (Daya Mampu Netto) per 1 Mei 2018 adalah:

  1. UJP PLTU Banten 1 Suralaya, Cilegon dengan kapasitas 625 MW
  2. UJP PLTU Banten 2 Labuan, Pandeglang dengan kapasitas 600 MW
  3. UJP PLTU Banten 3 Lontar, Tangerang dengan kapasitas 945 MW
  4. UJP PLTU Jabar 2 Pelabuhan Ratu, Sukabumi dengan kapasitas 1050 MW
  5. UJP PLTU Jawa Tengah Adipala, dengan kapasitas 660 MW
  6. UJP PLTU Pangkalan Susu, Langkat dengan kapasitas 400 MW
  7. UJP PLTGU Cilegon, Serang dengan kapasitas 740 MW
  8. UJP PLTU Barru, Sulawesi Selatan dengan kapasitas 100 MW
  9. UJP PLTU Jeranjang, Lombok Barat dengan kapasitas 75 MW
  10. UJP PLTU Sanggau, Kalimantan Barat dengan kapasitas 14 MW
  11. UJP PLTU Houltecamp, Jayapura dengan kapasitas 20 MW
  12. UJP PLTU Sintang, Kalimantan Barat dengan kapasitas 63 MW

PT PLN Indonesia Power juga memiliki 3 Unit Pembangkitan dan Jasa Pembangkitan (UPJP) dengan total kapasitas terpasang sebesar 2.289 MW berikut DMN (Daya Mampu Netto) per 1 Mei 2018 adalah:

  1. UPJP Perak-Grati, berlokasi di Pasuruan, Jawa Timur. UPJP Perak Grati mengelola 2 sub unit yaitu Perak & Grati yang mengoperasikan Pusat Listrik Tenaga Gas & Uap (PLTGU) dan Pusat Listrik Tenaga Gas (PLTG) dengan total kapasitas terpasang sebesar 864 MW.
  2. UPJP Priok, berlokasi di pantai utara Jakarta mengelola 14 unit dengan 8 unit PLTGU dan 6 Pusat Listrik Tenaga Diesel (PLTD) dengan total kapasitas terpasang 1.196,08 MW. UPJP Priok mengoperasikan 6 unit Pusat Listrik Tenaga Diesel (PLTD) di Senayan berkapasitas 16,08 MW yang menjamin pasokan untuk kebutuhan sidang-sidang MPR, serta mengelola jasa O&M untuk PLTGU Priok Blok milik PLN dengan kapasitas terpasang 740 MW.
  3. UPJP Kamojang, mengelola 7 unit Pembangkit Tenaga Listrik Panas Bumi yang berkapasitas sebesar 375 MW. Pembangkit - pembangkit tersebut dioperasikan oleh 3 Sub Unit yaitu PLTP Kamojang (3 Unit) di Kabupaten Bandung, PLTP Drajat (1 Unit) di Kabupaten Garut dan PLTP Gunung Salak (3 Unit) di Kabupaten Sukabumi. Selain itu UPJP Kamojang juga mengelola jasa O&M untuk PLTP Ulumbu milik PLN dengan kapasitas terpasang 4x2,5 MW.

PT PLN Indonesia Power juga mempunyai bisnis jasa pemeliharaan pembangkit listrik yang diberi nama Unit Jasa Pemeliharaan (UJH) yang berkantor di jalan KS Tubun , Jakarta. Perusahaan ini juga mempunyai anak perusahaan yang bergerak di bidang trading batubara yaitu PT Artha Daya Coalindo. Sedangkan PT PLN Indonesia Power Services adalah anak perusahaan yang bergerak di bidang kogenerasi dan O&M pembangkit listrik.

Dewan Direksi

[sunting | sunting sumber]

Anggota dewan direksi PT PLN Indonesia Power hingga bulan September 2019 adalah:

  • M. Ahsin Sidqi (Direktur Utama)
  • Bagus Setiawan (Direktur Sumber Daya Manusia)
  • Susy Liestiowati (Direktur Keuangan)
  • Harlen (Direktur Pengembangan dan Niaga)
  • M. Hanafi Nur Rifa'i (Direktur Operasi 1)
  • R. Bambang Anggono (Direktur Operasi 2)

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ a b c d e f g h i "Laporan Tahunan 2021" (PDF). PT PLN Indonesia Power. Diakses tanggal 12 Oktober 2022. 
  2. ^ a b "Sejarah Perusahaan". PT PLN Indonesia Power. Diakses tanggal 12 Oktober 2022. 
  3. ^ Sugianto, Danang (2 Oktober 2022). "Anak Usaha PLN Tiba-tiba Ganti Nama dan Logo, Ada Apa?". Detik.com. Diakses tanggal 12 Oktober 2022. 

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]