Lompat ke isi

Pantai Marina (Kabupaten Bantaeng)

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Pantai Marina adalah sebuah pantai di Kabupaten Bantaeng. Awalnya pantai ini adalah daerah kumuh, namun diperbaiki hingga menjadi kawasan wisata dan olahraga air. Di Pantai Marina terdapat fasilitas pelatihan kerja yang mampu menampung hingga 2000 orang peserta pelatihan.

Lokasi Pantai Marina berada di pesisir bagian timur Kabupaten Bantaeng.[1] Kondisi awal Pantai Marina adalah dipenuhi batu karang dengan keadaan yang sangat kotor. Sebelum dibersihkan dan dirapikan lingkungannya, Pantai Marina hanya menjadi tempat pembuangan sampah.[2] Kondisi awalnya sangat kotor, kumuh dan ditumbuhi oleh semak belukar..[3] Pantai Marina telah menjadi salah satu ikon pantai di Kabupaten Bantaeng selain Pantai Seruni.[4]

Pemanfaatan

[sunting | sunting sumber]

Perairan di Pantai Marina memilik ombak yang kuat. Sehingga Pantai Marina menjadi kawasan olahraga air di Kabupaten Bantaeng.[5] Pantai Marina juga menjadi salah satu destinasi wisata di Kabupaten Bantaeng.[6] Pantai Marina dijadikan pusat wisata yang menyediakan fasilitas utamanya hotel.[7]

Di kawasan wisata Pantai Marina juga terdapat fasilitas pelatihan kerja berbentuk balai latihan kerja. Fasilitas ini mampu melatih sebanyak 1000 hingga 1500 orang dalam pelatihan bermasa 3 bulan. Sementara pada pelatihan bermasa singkat, daya tampungnya meningkat menjadi 2000 orang.[8]

Referensi

[sunting | sunting sumber]

Catatan kaki

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Zakaria 2017, hlm. 35.
  2. ^ Fahruddin (2017). Biografi Nurdin Abdullah. Jakarta Selatan: Noura Books. hlm. 264. ISBN 978-602-385-362-5. 
  3. ^ Hadi, A. P., dan Suyono, H. (2019). Noviansyah, Denny, ed. Spirit Membangun dari Gorontalo: Gerakan Nyata dalam Pembangunan (NDP) dan Embung Wisata Desa. Pusat Data dan Informasi, Badan Penelitian dan Pengembangan, Pendidikan dan Pelatihan, dan Informasi, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Republik Indonesia. hlm. 5. 
  4. ^ Langgara, A. Novrita. Rasyid, Ridwan F., ed. 5 Tahun Bersama Prof Nurdin Abdullah: Sebuah Otobiografi Singkat. Rayhan Intermedia. hlm. 73. 
  5. ^ Ahmadjayadi, C., Subkhan, F., dan Wiradinata, M. R. (2016). Kusdaryanto, H., dan Kautsar, F. R., ed. Melesat atau Kandas? New Indonesia. Jakarta: Penerbit PT Elex Media Indonesia. hlm. 100. ISBN 978-602-02-9706-4. 
  6. ^ Suryadi, Ahmad (2021). Menapak Indonesia: Menelusuri Setiap Wilayah Provinsi, Kabupaten dan Kota Seluruh Indonesia Jilid 14: Pulau Kalimantan dan Pulau Sulawesi. Sukabumi: CV. Jejak. hlm. 116–117. ISBN 978-623-338-304-2. 
  7. ^ Zakaria 2017, hlm. 36.
  8. ^ Go, F., dan Subagio, H. (2014). Rea, Florentina, ed. Mengakhiri Era Tenaga Kerja Murah. Jakarta: Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama. hlm. 69. ISBN 978-602-03-0838-8. 

Daftar pustaka

[sunting | sunting sumber]