Lompat ke isi

Paus Marselinus

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
(Dialihkan dari Paus Marcellinus)
Infobox orangPaus Marselinus

Edit nilai pada Wikidata
Nama dalam bahasa asli(la) Marcellinus Edit nilai pada Wikidata
Biografi
Kelahirannilai tidak diketahui Edit nilai pada Wikidata
Roma Edit nilai pada Wikidata
Kematian1r April 304 ↔ 25 Oktober 304 Edit nilai pada Wikidata
Roma Edit nilai pada Wikidata
Tempat pemakamanCatacomb of Priscilla (en) Terjemahkan Galat: Kedua parameter tahun harus terisi! Edit nilai pada Wikidata
29 Paus
30 Juni 296 – 2 April 304 (Penganiayaan Diokletianus)
← Paus KaiusPaus Marsellus I → Edit nilai pada Wikidata
Data pribadi
AgamaGereja Katolik Roma Edit nilai pada Wikidata
Kegiatan
Pekerjaanimam Katolik Edit nilai pada Wikidata
PeriodeKekaisaran Romawi Edit nilai pada Wikidata
Exaltation (en) Terjemahkan
Tanggal perayaan26 April Edit nilai pada Wikidata


Paus Marselinus adalah Paus Gereja Katolik ke-29 yang menjabat dari tahun 296 hingga tahun 304 M. Ia memimpin Gereja Katolik pada masa Kekaisaran Romawi di bawah pemerintahan Kaisar Diokletianus, yang dikenal dengan penganiayaan besar terhadap umat Kristen. Pemerintahan Paus Marselinus merupakan salah satu periode yang paling sulit dalam sejarah Gereja karena penganiayaan yang dahsyat, tetapi juga menjadi awal dari pengakuan iman yang kokoh di tengah ancaman.

Kehidupan Awal

[sunting | sunting sumber]

Marselinus lahir di Roma pada abad ke-3 M. Tidak banyak catatan mengenai kehidupan awalnya, tetapi diyakini bahwa ia berasal dari keluarga Kristen yang taat. Marselinus dikenal karena kesalehannya serta komitmennya dalam menyebarkan ajaran Injil.

Pada tahun 296 M, ia terpilih sebagai Uskup Roma menggantikan Paus Kaius. Penunjukannya sebagai paus datang di tengah suasana yang penuh ketegangan, di mana umat Kristen mulai mengalami tekanan dari pihak kekaisaran. Paus Marselinus segera menghadapi tanggung jawab besar untuk menjaga kestabilan Gereja dalam masa penuh tantangan.

Kepemimpinan dalam Masa Penganiayaan

[sunting | sunting sumber]

Kepemimpinan Paus Marselinus berlangsung pada masa pemerintahan Kaisar Diokletianus, yang melancarkan salah satu penganiayaan terbesar terhadap umat Kristen dalam sejarah Kekaisaran Romawi. Pada tahun 303 M, Kaisar Diokletianus mengeluarkan serangkaian dekret yang memerintahkan penghancuran gereja, penyitaan Kitab Suci, dan paksaan kepada umat Kristen untuk menyembah dewa-dewa Romawi. Dekret ini menyebabkan banyak umat Kristen menjadi martir karena menolak meninggalkan iman mereka.

Dalam menghadapi tekanan ini, Paus Marselinus berada dalam posisi sulit. Beberapa sumber mencatat bahwa ia mungkin pernah menyerah kepada tekanan pihak kekaisaran dengan menyerahkan Kitab Suci atau bahkan melakukan penghormatan kepada dewa-dewa pagan. Namun, catatan ini masih menjadi bahan perdebatan di kalangan sejarawan Gereja.

Sebagian besar sumber patristik mendukung bahwa Marselinus kemudian bertobat dan memberikan kesaksian iman yang tegas. Ia dianggap sebagai seorang yang menyesali kelemahannya dan kembali memimpin Gereja dengan keberanian, hingga akhirnya meregang nyawa sebagai martir.

Penganiayaan dan Kematian

[sunting | sunting sumber]

Pada tahun 304 M, Paus Marselinus diyakini ditangkap oleh otoritas Romawi karena menolak mempersembahkan korban kepada dewa-dewa pagan. Meskipun tidak ada konsensus mutlak mengenai detail kematiannya, tradisi Gereja menyebutkan bahwa ia dihukum mati dan menjadi martir karena imannya.

Marselinus wafat pada masa yang sama ketika banyak umat Kristen menjadi martir di Roma dan wilayah lainnya. Kemartirannya menjadi saksi iman yang menginspirasi generasi Kristen selanjutnya.

Warisan dan Pengakuan

[sunting | sunting sumber]

Setelah kematiannya, nama Paus Marselinus diabadikan dalam daftar para martir Gereja. Meskipun ia menghadapi tuduhan yang meragukan konsistensi imannya, Gereja Katolik menghormatinya sebagai seorang pemimpin yang bertobat dan setia hingga akhir hayat.

Marselinus dimakamkan di Katakomba Santo Priscilla di Roma. Ia tidak memiliki hari peringatan liturgis yang khusus dalam kalender umum Gereja, tetapi dihormati bersama para martir lainnya dari masa penganiayaan Diokletianus.

Kontroversi Seputar Kehidupan dan Kematian Marselinus

[sunting | sunting sumber]

Sejarah Paus Marselinus tidak luput dari kontroversi. Salah satu perdebatan utama adalah dugaan bahwa ia menyerah pada tekanan pihak kekaisaran. Catatan ini pertama kali muncul dalam karya "Liber Pontificalis" dan beberapa tulisan lain, namun tidak semua sejarawan Gereja sepakat dengan pandangan tersebut.

Konsili Donatis pada abad ke-4 mencoba untuk menuduh bahwa Paus Marselinus jatuh ke dalam dosa penghormatan kepada berhala. Namun, Bapa Gereja Santo Agustinus membantah klaim tersebut dan menegaskan bahwa kepemimpinan Marselinus tetap setia pada Kristus. Perdebatan ini mencerminkan kompleksitas sejarah pada masa itu, di mana tekanan eksternal sangat memengaruhi kehidupan umat beriman.


Didahului oleh:
Kaius
Paus
296 - 304
Diteruskan oleh:
Marselus I