Lompat ke isi

Pelambatan lalu lintas

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Trotoar yang dimajukan ke tengah jalan pada zebra cross
Perlambatan lalu lintas yang dilakukan di Yate, South Gloucestershire, Inggris berupa: polisi tidur, marka jalan, rambu, delinator dan jalan yang dipersempit

Pelambatan lalu lintas (traffic calming) adalah upaya yang dilakukan untuk memperlambat lalu lintas dalam rangka meningkatkan keselamatan pejalan kaki, pesepeda, pebelanja, dan penduduk serta mengurangi kebisingan dan polusi. Pelambatan lalu lintas biasanya diterapkan di daerah perumahan, pusat perbelanjaan, dan jalan lingkungan.

Tujuan pelambatan lalu lintas

[sunting | sunting sumber]

Tujuan utama pelambatan lalu lintas adalah menurunkan angka kecelakaan terutama di kawasan yang banyak pejalan kakinya, pesepeda, lingkungan pemukiman, kawasan pejalan kaki, dengan melakukan:

  • menurunkan kecepatan secara fisik.
  • menarik perhatian pemakai jalan
  • membatasi akses

Langkah untuk memperlambat lalu lintas

[sunting | sunting sumber]

Ada beberapa langkah yang biasanya dilakukan untuk perlambatan lalu lintas:

  • Mengecilkan mulut persimpangan di jalan-jalan lingkungan ataupun di jalan yang banyak pejalan kakinya untuk memaksa pengemudi kendaraan bermotor mengurangi kecepatan,
  • Membuat pembatas kecepatan/polisi tidur di mulut persimpangan,
  • Membuat pembatas kecepatan/polisi tidur di ruas jalan,
  • Membuat pulau jalan di tempat penyeberangan pejalan kaki,
  • Melengkapi persimpangan di jalan lingkungan dengan rambu stop, rambu beri kesempatan,
  • Melengkapi jalan dengan pita kejut
  • Menggunakan warna permukaan jalan dengan warna yang berbeda, seperti di Zona Selamat Sekolah (ZoSS)
  • Menutup jalan untuk lalu lintas kendaraan dan menjadikannya kawasan pejalan kaki seperti di kawasan Pasar Baru Jakarta
  • Mengubah persimpangan menjadi jalan-jalan buntu atau Cul-de-sac untuk mengurangi kendaraan yang melintas.

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]