Pemasaran astroturf

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
AstroTurf, asal nama dari praktik pemasaran astroturf.

Pemasaran astroturf (bahasa inggris: astroturfing) adalah praktik penyembunyian sponsor suatu pesan atau organisasi agar seolah-olah pesan atau organisasi tersebut didukung oleh masyarakat, walaupun pendukungnya merupakan partisipan akar rumput (grassroot).[1][2] Istilah pemasaran astroturf berasal dari AstroTurf, merek karpet sintesis yang dibuat menyerupai rumput alami. Hal ini bermaksud untuk menunjukkan bahwa upaya tersebut "asli", walaupun sebenarnya "palsu". Praktik ini umumnya digunakan oleh tokoh politik, agama, pengiklanan atau relasi publik. Pemasaran astroturf bermaksud untuk memberikan citra baik dan kredibel tanpa menggunakan sumber pendukung.

Sejarah[sunting | sunting sumber]

Walaupun praktik ini sudah mulai meningkat pada awal abad 2000, Praktik yang serupa sudah bermunculan pada tahun 1910. Pada saat itu, kampanye lain juga diluncurkan untuk mengedukasi kembali konsumen dan mengubah perilaku mereka terhadap cangkir kertas. Hal yang mendorong narasi ini adalah alasan kebersihan dan kesehatan.

Namun, yang berbeda dari seluruh upaya ini adalah bahwa penerbit "The Cup-Campaigner" tidak lain adalah Hugh Moore, salah satu pendiri Perusahaan Vendor Publik, yang kemudian menjadi Dixie Cup Company. Selain itu, Moore mendistribusikan materi yang berisi instruksi khusus tentang cara mempengaruhi politisi lokal untuk mendukung upaya ini.[3]

Hal tersebut adalah awal dari gerakan memboikot produk untuk mendukung tujuan tertentu; sebuah alat yang telah menjadi salah satu pendekatan yang paling banyak digunakan dalam politik Amerika untuk mendorong perubahan saat ini. Pendekatan ini sebagian besar telah memungkinkan para kapitalis kaya dan perusahaan-perusahaan raksasa untuk memajukan kepentingan mereka dengan bantuan masyarakat. Aktivisme dan inisiatif ini berkembang pesat di awal abad ke-21, menunjukkan bahwa aktivisme konsumen dan keuntungan perusahaan dapat berjalan bersamaan. Pada saat yang sama, perkembangan ini telah mendorong perusahaan untuk mensponsori kegiatan konsumen yang progresif demi keuntungan operasi mereka sendiri.[3]

Istilah[sunting | sunting sumber]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Howard, Philip N. (2003). "Digitizing the Social Contract: Producing American Political Culture in the Age of New Media". The Communication Review. 6 (3): 213–45. doi:10.1080/10714420390226270. 
  2. ^ Howard, Philip (2005). New Media Campaigns and the Managed Citizen. New York, NY: Cambridge University Press. hlm. 93, 144. ISBN 9780521612272. 
  3. ^ a b Lee, Caroline W. (2010-02). "The Roots of Astroturfing". Contexts (dalam bahasa Inggris). 9 (1): 73–75. doi:10.1525/ctx.2010.9.1.73. ISSN 1536-5042.