Lompat ke isi

Pembicaraan Pengguna:Hosni739

Konten halaman tidak didukung dalam bahasa lain.
Bagian baru
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Jika kamu berbuat baik akupun baik padamu Pripsip yang di koar koarkan oleh orang-orang yang pengetahuannya masih dangkal, sehingga dengan kedangkalan ilmunya dia salah dalam menjadikan pripsip. Tanpa adanya aotu mistis mungkin pripsip seperti ini seakan-akan benar secara harfiahnya, hal ini dibuktikan dengan mayoritasnya teman-teman dalam menggunakan prinsip ini. Coba kita berfikir dengan hati dan fikiran yang bersih dan rasional, pripsip di atas adalah pripsip yang dimiliki tuhan yang sifatnya individual tak boleh dimiliki oleh ciptaannya, dengan ke agunganNya Dia pantas menyuruh hambanya untuk berbuat baik dan membalasnya dengan kebaikan, sedangkan kita bukan ranah tuhan, kita adalah makhluk atau ciptaan tuhan yang tak jauh dari kata lemah, pertanyaannya apakah kita pantas punya pripsip tuhan seperti itu dengan keadaan kita yang seperti ini,أفلا تعقلون (Apakah kamu gak punya otak).? Rasionalnya begini, jika kita punya pripsip seperti itu bukankah kita menunggu orang lain terlebih dahulu untuk berbuat baik, bukankah kita sudah kalah satu langkah dengannya untuk berbuat baik, padahal kita di perintahkan untuk berlomba lomba dalam kebaikan, terdapat pada penggalan ayat 148 surat Al-baqorof yang berbunyi : فاستبقوا الخيرات Artinya : Berlomba-lombalah dalam kebaikan. Mungkin mereka dengan pengetahuannya yang dangkal pernah mendengar firman Allah QS Al-baqarah ayat 152 : فاذكرونى اذكركم واشكرولى ولاتكفرون Artinya : Ingatlah kepadaKu maka AKU akan ingat padamu, dan bersyukurlah kepadaKU dan jangan lah ingkar. Sekali lagi saya katakan ini sifat tuhan yang maha tinggi, patutlah bagiNya jika mengatakan seperti itu, bukan kita yang sifatnya lemah tak berdaya. So, kita sebagai makhluk yang lemah janganlah punya pripsip yang sombong dan angkuh itu, bagaimana tidak dikatakan sombong seakan-akan dia adalah orang yang selalu baik sehingga orang lain harus baik kepadanya terlebih dahulu tanpa intropeksi diri, apakah dia sudah baik atau belum. Seharusnya kita punya pripsip “intinya aku harus berbuat baik kepada siapapun” itu pripsip yang tepat, entah tanggapan mereka juga baik ataupun tidak, jangan difikirkan berbuatlah semata-mata hanya ingin mendapatkan ridhoNya......Wallau A'lam Husni Syarief [1]

  1. ^ Qs al baqarah 152