Lompat ke isi

Pembicaraan Pengguna:Kampung Yudha

Konten halaman tidak didukung dalam bahasa lain.
Bagian baru
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Komentar terbaru: 12 tahun yang lalu oleh RaymondSutanto pada topik Bukan tempat beriklan
Halo, Kampung Yudha, selamat datang di Wikipedia bahasa Indonesia!
Memulai
Memulai
Memulai
Bantuan
Bantuan
Bantuan
  • Bantuan:Isi - tempat mencari informasi tentang berkontribusi di Wikipedia, sebelum bertanya kepada pengguna lain.
  • FAQ - pertanyaan yang sering diajukan tentang Wikipedia.
  • Portal:Komunitas - informasi aktivitas di Wikipedia.
Tips
Tips
Tips
Membuat kesalahan?
Membuat kesalahan?
Membuat kesalahan?
  • Jangan takut! Anda tidak perlu takut salah ketika menyunting atau membuat halaman baru, menambahkan atau menghapus kalimat.

    Pengurus dan para pengguna lainnya yang memantau perubahan terbaru akan segera menemukan kesalahan Anda dan mengembalikannya seperti semula.

Welcome! If you are not an Indonesian speaker, you may want to visit the Indonesian Wikipedia embassy or a slight info to find users speaking your language. Enjoy!
Selamat menjelajah, kami menunggu suntingan Anda di Wikipedia bahasa Indonesia!
ŠúṗềṝṈỉṋḗḄṏỷṩ (bicara) 18 April 2012 13.48 (UTC)Balas

Bukan tempat beriklan

[sunting sumber]

Maaf, wikipedia bukan tempat beriklan situs anda, dan tolong jangan masukkan pranala luar berupa blog karena dilarang di wikipedia. RaymondSutanto (bicara) 26 April 2012 03.13 (UTC)Balas

Tolong jangan terus menulis blog di halaman pengguna anda. Bacalah aturannya disini: Wikipedia:Halaman pengguna. RaymondSutanto (bicara) 26 April 2012 04.19 (UTC)Balas

Kampung Yudha (Kampung Seni Yudha Asri)

[sunting sumber]
Pada mulanya, Kampung Seni Yudha Asri yang terletak di Jl. AMD Koramil KM. 2 Kampung Yudha, Desa Mander, Kec. Bandung, Kab. Serang - Banten adalah sebuah padepokan asri yang tercipta dari kecintaan sang pendirinya mengenai hasil karya/seni. Berbekal dari kecintaan itulah beliau Bpk. M. Jupri Noor mendirikan sebuah sanggar yang diberi nama "Padepokan Asri Bangbuskolbebesanan" pada tahun 1982, yang mana didalamnya terdapat banyak sekali ciptaanya baik dalam bentuk Seni Tari, Rampak Bedug, Bedug Kerok, Beluk, Dzikir Saman, Bendrong/Lesung, Tongtrong/Kentongan, Terbang Gede/Rebana dan Gambus. Selain itu, kecintaan beliau mengenai seni juga bisa kita lihat dalam bentuk bangunan, rumah, serta perangkat alat musik. Misalnya saja "Saung", Saung adalah tempat istirahat pengunjung menyerupai villa yang dibuat dari bahan bambu, kayu, serta atapnya terbuat dari injuk/daun rumbia. Diantara saung-saung itu memiliki perbedaan arsitektur dan ciri khas masing-masing, ada yang bertingkat tiga, berbentuk bulat, kotak dan masih banyak keunikan lainnya. Alat musiknya pun memiliki keunikan lain, misalnya tongtrong yang menyerupai ikan, serta "Boboko"atau tempat nasi terbuat dari bambu yang diameternya sekitar 3 meter. Di Kampung Seni Yudha Asri, kita juga bisa menjumpai tradisi masyarakat setempat, misalnya "Ngaruat bumi", "Ngembang", "Mamaca", Rasulan, Ruwahan dan Marhaban. Ketika tradisi ini dilaksanakan, biasanya terakhir kesenian seperti Rampak Bedug, Bedug Kerok, Dzikir saman dan yang lainnya, juga ikut ditampilkan untuk menghibur, atau dalam acara tertentu, seperti kedinasan, peresmian tempat, pembukaan "event", pernikahan, dan peringatan hari besar nasional.

Dalam perkembangannya, Kampung Seni Yudha Asri, telah banyak berpartisipasi dalam berbegai event seni tradisional, baik dalam tingkat Kabupaten, Provinsi maupun tingkat Nasional, dan berbagai penghargaan pun telah banyak ditorehkannya.

Merupakan suatu kebanggan bagi masyarakat setempat, serta kita semua dimana seni tradisional yang kian hari kian terkikis oleh jaman, Kampung Seni Yudha Asri mampu mempertahankan kesenian dan kebudayaan tersebut dari generasi ke generasi, sehingga saat ini dan dimasa yang akan datang, kesenian dan kebudayaan daerah yang merupakan bagian dari kebudayaan bangsa Indonesia masih tetap eksis.

Kampung Seni Yudha Asri atau yang dulu lebih dikenal Padepokan Asri Bangbuskolbebesanan diresmikan keberadaanya sebagai Desa Wisata yaitu Kampung Seni Yudha Asri pada tanggal 29 Januari 2010 oleh Bupati Kab. Serang, Bpk. H. Taufik Nuriman. Kampung Seni Yudha Asri diberikan kepercayaan oleh pemerintah daerah Kab. Serang-Banten sebagai tempat rujukan untuk membina, membimbing dan mengembangkan seni tradisional kepada masyarakat luas. Sehingga saat ini para seniman cilik seperti anak-anak tingkat SD, SMP, SMA atau masyarakat umum sedang gigih berlatih untuk menjadi seniman. Pada saat-saat seperti peringatan 17 Agustus, Hari Kartini, Hari Kebangkitan Nasional dan Pelepasan Siswa, Seniman-seniman cilik inilah yang biasanya tampil mengisi acara kesenian tradisional dengan penuh suka cita.

Berbekal kepedulian, kemauan, serta motivasi tinggi generasi-generasi seperti inilah yang nantinya akan menjadi pelestari budaya kita dimasa yang akan datang.

Kontributor : Irfan Murdani/KSYA 2012