Lompat ke isi

Pembicaraan Wikipedia:Menerjemahkan/Proposal

Konten halaman tidak didukung dalam bahasa lain.
Bagian baru
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Komentar terbaru: 11 tahun yang lalu oleh Hariadhi pada topik Teknis

Pertanyaan

[sunting sumber]

Bagaimana jika suatu artikel terjemahan itu dibuat tanpa menuliskan bahwa itu adalah artikel terjemahan? Maksudnya, jika penulis tidak pernah mengetahui ada kebijakan seperti ini, bukankah proses penulisan artikel berjalan seperti saat memulai artikel dari nol, tanpa adanya templat-templat "periksaterjemahan" atau "terjemahan"? Salam. ·· KℇℵℭK 19 Februari 2013 12.32 (UTC)Balas

Yup, bahkan bisa jadi sebagian besar artikel di Wikipedia Indonesia adalah hasil terjemahan. — FarrasLa Poste 19 Februari 2013 13.23 (UTC)Balas
Peraturan kan tidak berlaku surut. Untuk yang sudah-sudah, kita tidak bisa memaksakan. Tapi jika beritikad baik, mereka yang pernah menerjemahkan artikel dari Wikipedia bahasa lain, bisa saja punya kesadaran untuk memintakan pemeriksaan hasil terjemahan di masa lalu. Peraturan ini dibuat agar setelahnya tidak ada lagi penerjemah yang langsung yakin hasil terjemahannya bagus, lalu meninggalkannya begitu saja tanpa ada usaha memeriksa kembali. Dan juga untuk mengingatkan kepada pembaca agar tidak mempercayai artikel hasil terjemahan begitu saja. Bahkan mungkin akan tergerak untuk ikut menyunting. Hariadhi - Ngobrol 19 Februari 2013 21.30 (UTC)Balas
Diagramnya menarik, tapi usulan ini sepertinya masih tidak realistis. Kalau artikel mengenai geografi/budaya di Perancis atau di Jepang, mungkin kesalahan fakta masih bisa diperbaiki, dengan asumsi banyak sekali orang yang bisa berbahasa Perancis/Jepang. Tapi siapa mau memeriksa kebenaran dari terjemahan geografi/budaya di Mali? Ada pengguna yang bisa memeriksa artikel sastra Laos? Paling tidak padanan dalam bahasa Laos untuk istilah sastra Laos?
Terjemahan Dirga Luthfi, Aldo Samulo, Farras, Alphajet, Midori, mungkin ada juga yang akhirnya tertarik memperbaiki. Tapi siapa bisa memeriksa terjemahan Kembangraps? Wie146? Keduanya lalu saling memeriksa satu sama lainnya? ....? Midori (bicara) 19 Februari 2013 15.08 (UTC)Balas
Dalam kondisi tersebut, ada dua kemungkinan. Kemungkinan pertama, jika pembaca tidak mengerti bahasa asli dari artikel hasil terjemahan tersebut, maka minimal ia tahu bahwa artikel tersebut belum pernah diperiksa orang lain, sehingga tidak gegabah mempercayai isinya begitu saja. Kemungkinan kedua, jika pembaca mengerti bahasa asli dari hasil terjemahan tersebut, maka ia dipanggil untuk memeriksa ulang hasil terjemahan. Yang berarti mendorong terjadinya penyuntingan, syukur-syukur ada pendaftar baru.
Dalam konteks Mali, apakah yang dimaksud sebagai ganjalannya adalah pemahaman atas budaya mali atau pemahaman atas bahasa asli dari artikel tersebut? Kita kan bicara menerjemahkan artikel dari Wikipedia bahasa asing. Yang dibicarakan oleh (calon) peraturan ini adalah translasi, bukan pemahaman substansi artikel. Saya kok tidak percaya sumber daya pengguna Wikipedia bisa dianggap sebegitu sedikitnya sehingga pasti tidak ada orang lain yang bisa bahasa perancis atau jepang ya? Kalaupun iya, ya sudah, peraturan ini tidak menghambat yang bersangkutan untuk tetap menerjemahkan dari bahasa perancis/jepang/mali. Hanya saja suntingannya akan tetap ditandai dengan templat {{periksaterjemahan}} sampai suatu saat ada pengguna lain yang mengerti dan bergabung untuk melakukan pemeriksaan terhadap hasil terjemahan tersebut.
Jika yang dipermasalahkan adalah substansi isi artikel, maka jawabannya adalah: Kan tidak selamanya kita harus mengekor kepada Wikipedia bahasa asli. Bisa saja dilengkapi dengan sumber-sumber di luar bahasa perancis atau jepang, misalnya. Untuk itulah ada peran orang ketiga di diagram tersebut.
Saya tidak melihat ada potensi masalah dengan Wie146 dan Kembangraps. Dalam asumsi yang dipermasalahkan adalah topik artikel spesifik biologi, maka silakan saja kalau Wie146 dan Kembangraps sepakat untuk saling memeriksa. Bukankah itu lebih bagus? Dengan demikian mereka tahu kapasitas masing-masing dan sudah saling mengenal gaya terjemahannya. Jika ada pengguna lain di luar mereka yang merasa bisa nimbrung, malah lebih bagus lagi. Hariadhi - Ngobrol 19 Februari 2013 22.06 (UTC)Balas
Sebaiknya Anda baca baik-baik sebelum menjawab. Anda sepertinya memang, sempat lama tidak aktif. Jadi tidak tahu kalau cukup banyak pengguna yang bisa berbahasa Perancis/Jepang yang sering menulis di sini.
Wie146 dan Kembangraps sepakat untuk saling memeriksa? Usulan ini sepertinya ingin menyamakan hasil tulisan mereka dengan tulisan lulusan sekolah menengah. "Pengguna lain di luar mereka yang merasa bisa nimbrung"? Bapak/Ibu staf pengajar, dekan, dan rektor universitas maksud Anda?
Artikel mengenai Bamako, kota di Mali, nyaris tidak disentuh manusia sejak dibuat. Mungkin nanti (tahun 2016?)....2020? ada yang tertarik.
Dari tahun 2008, Dewan Rakyat Britania Raya sudah ada pengguna yang mau membantu? Banyak pengguna yang bisa berbahasa Inggris, tapi mengapa tidak ada penulis yang mau membantu?
Bagaimana dengan Hákarl? Di Indomaret dekat rumah saya tidak dijual. Melihatnya saja belum pernah. Apalagi mencobanya. Kapan tag periksa terjemahan bisa dihilangkan? Lalu, kalau sudah diperiksa dua orang: si A (dari Sukabumi) dan si B (dari Makassar), lalu terjemahan artikel Hakarl bisa benar?
Bagaimana kelanjutan dari Pabrik Visual yang juga usulan Anda? Mengapa masih banyak sekali foto-foto tidak berstatus hak cipta tidak jelas di Wikipedia ini? Ajakan dan himbauan ini itu di Pabrik Visual ternyata tidak juga berhasil menarik minat orang untuk menyumbang foto.
Kebijakan seperti en:Wikipedia:Peer review justru akan membantu artikel terjemahan yang dijadikan artikel pilihan. Apakah Anda sudah membaca artikel pilihan Rainilaiarivony? Ide peer review memang mengekor Wikipedia Inggris. Tapi meniru yang baik, bukan masalah, bukan? Peraturan yang mengikat kemungkinan membuat orang enggan berkontribusi. Ayo membersihkan sampah di sekitar rumah kita. Peraturan: pakai kaus putih, celana hitam, wanita dilarang pakai make up/daster/bawa payung, bapak-bapak dilarang pakai sarung/sandal jepit, dilarang bawa anak kecil, dilarang diwakilkan ke tukang sampah..... Kalau sudah selesai, akan diperiksa tetangga kiri dan kanan.... Midori (bicara) 19 Februari 2013 23.30 (UTC)Balas
Ngek.. itu kan contoh kasus, dalam keadaan misalnya kita kesulitan mencari orang yang bisa memeriksa hasil terjemahan Wikipedia bahasa perancis atau jepang atau mali (contoh lho ya.. karena mali bahasa resminya perancis). Kalau tidak suka dengan contohnya, boleh ganti dengan bahasa X, yang tiba-tiba diterjemahkan jadi artikel dalam Bahasa Indonesia. Siapa yang mau memeriksa? Mungkin tidak ada. Ya sudah, artikel tersebut ditandai sebagai hasil terjemahan yang belum diperiksa oleh pengguna lain.
Saya tidak menolak usul peer review lho. Justru mendukung. Masalahnya nanti yang diperiksa hanya calon-calon artikel pilihan. Lalu bagaimana dengan nasib artikel yang tidak diajukan sebagai artikel pilihan? Selamanya tidak akan ada yang sadar kalau itu hasil terjemahan, tidak ada yang mau memeriksa isinya. Kalau mau silakan ajukan peraturan Wikipedia:peer review. Itu bukan hal yang bertentangan dengan peraturan ini. Tinggal buang saja bagian "Syarat Pengajuan Artikel Pilihan" di peraturan ini agar tidak jadi redundant dan mempersulit pengguna dalam mengajukan artikel pilihan. Biarkan syarat pemeriksaan untuk artikel pilihan diwajibkan melewati aturan peer review saja.
Soal kembangraps dan wie146, waduh ini juga sebenarnya substansi faktanya. Sementara yang sedang kita obrolkan aturan penerjemahan dari Wikipedia bahasa di luar Bahasa indonesia menjadi artikel bahasa indonesia. Walaupun kembangraps dan wie146 bisa dianggap sangat bagus secara akademis, sebagai manusia mungkin hasil terjemahannya masih perlu diperbaiki. Tidak dilarang kan kalau ada anak SMA yang bahasa Inggrisnya (misal) lebih baik lalu memperbaiki susunan kalimatnya?
Wah beda dong, Pabrik visual itu bukan peraturan. Tidak ada yang memaksa untuk berkontribusi di sana. Dan tidak ada tujuan setelah ada project itu lalu tiba-tiba semua foto di Wikipedia jadi punya keterangan hak cipta yang jelas. Tujuannya dulu untuk memperkaya foto-foto dari pengguna di Indonesia.
Soal Hakarl dan teman-temannya, sekali lagi, sepertinya kita bicara dari dua masalah yang berbeda, yang saya maksud ini penerjemahan dari artikel Wikipedia Bahasa Lain, sementara Anda bicara substansi fakta-fakta di dalam artikel hasil terjemahan. Bicara soal fakta di dalam artikel, masalah yang sama bisa terjadi dengan artikel non-terjemahan lho. Hariadhi - Ngobrol 20 Februari 2013 01.49 (UTC)Balas
Soal Dewan Rakyat Britania Raya, justru itu jadi contoh yang baik kenapa sebaiknya ada peraturan ini. Karena penambahan templat {{periksaterjemahan}} jadi diabaikan sampai 5 tahun. Dengan adanya peraturan ini, akan ada pengguna lain yang memeriksanya. Kalau tidak ya templat ya tinggal templat yang tidak punya makna, himbauan di dalam templat tersebut tidak menjadi kewajiban untuk dijalankan oleh mereka yang punya kemampuan memeriksa artikel tersebut. Hariadhi - Ngobrol 20 Februari 2013 02.47 (UTC)Balas
Pertanyaan Anda soal nasib artikel yang tidak diajukan sebagai artikel pilihan? Artikel jelek pastinya akan terus jelek sampai ada yang memperbaiki atau diajukan ke Peer Review untuk ditinjau beramai-ramai. Di dunia nyata tidak terhitung banyaknya buku dan artikel majalah yang ditulis dengan buruk. Lewat Peer Review, pengurus/kontributor bisa memasukkan artikel satu demi satu untuk ditinjau. Sekarang saja sudah banyak yang meminta validasi artikel.
Selama ditinjau Peer Review, mungkin ada yang tertarik memperbaiki, atau paling sedikit berkomentar. Artikel yakuza misalnya, sepertinya harus ditambah tag tidak akurat. Tapi saya segan. Tolong lihat siapa saja penulisnya. Artikel-artikel di Wikipedia ditulis oleh manusia yang bisa sakit hati. Kalau saya pasang tag tidak akurat, lalu nantinya justru tidak ada orang yang mau membaca atau menyuntingnya.
Saya menyesal telah berkomentar pada artikel fondue. Padahal kalau tidak, sudah pasti jadi artikel pilihan. Ingin bukti pengguna aktif di sini tidak banyak? Setelah dipasang tag tidak akurat, artikel itu justru seperti dilupakan. Padahal kalau diajukan sebagai artikel pilihan, kemungkinan sudah disunting orang.
Sasaran dari usulan ini kemungkinan masih terlalu luas. Apa alasan pemasangan tag periksaterjemahan di semua halaman artikel terjemahan dari Wikipedia bahasa lain? Bukankah semua hampir semua artikel di sini, hasil terjemahan? Lalu, tag tidak boleh dihapus sampai ada dua/tiga orang pemeriksa? Ada berapa artikel stub geografi hasil terjemahan yang harus diperiksa? Kalau saja Anda lebih lama di sini, Anda mungkin sadar kalau pemasangan tag di halaman artikel justru menjauhkan orang dari menyunting.
Kalaupun disetujui, peraturan seperti ini kemungkinan hanya akan jadi sekadar formalitas. Siapa itu nantinya pengguna 1, pengguna 2, pengguna 3 dalam diagram Anda? Pasti muncul pemeriksa asal-asalan yang tidak becus menulis, tapi ikut menyunting demi menambah-nambah jumlah suntingan. Manfaat peraturan dari ide orisinal Anda, kalaupun ada, kemungkinan lebih kecil dari beban pekerjaan yang harus dilakukan. Pengguna aktif di sini tidak banyak. Midori (bicara) 20 Februari 2013 14.21 (UTC)Balas
Dilihatnya dari sudut pandang seorang pengguna Wikipedia biasa yang belum memahami arti artikel pilihan, artikel biasa, dan stub. Rasanya saya sudah sebutkan kalau fungsinya adalah juga memberi peringatan kepada pembaca. Mungkin juga menjadi peringatan kepada yang akan mengajukan menjadi artikel pilihan (seandainya Midori tetap ingin mengajukan mekanisme peer review secara terpisah dari peraturan ini). Sekali lagi, ide ini tidak mengeliminasi peer review lho. Ajukan saja, maka peraturan mengenai artikel pilihan bisa kita hilangkan dari proposal ini.
Soal fondue dan yakuza, saya rasa itu preferensi pribadi anda yang tidak mau menyakiti hati pengguna lain. Tapi saya tidak akan gunakan itu sebagai dasar untuk menjatuhkan pendapat. Kalau saya pribadi ya kalau memang perlu diperbaiki ya perbaiki saja. Sekarang tanpa templat periksaterjemahan, maka apakah orang lain yang membaca bisa langsung sadar adanya kesalahan di artikel tersebut seperti Anda? Saya rasa kok malah tidak ya.. Kesalahannya akan terus tidak ter-notice, dan selamanya blog dan media tulisan lain akan menjadikannya sebagai bahan acuan.
Soal mayoritas artikel yang ada sekarang adalah hasil terjemahan, kan sudah ditegaskan: Apa yang sudah pernah diterjemahkan di masa lalu, tidak akan terkena peraturan ini. Peraturan ini diajukan agar para pengguna lebih berhati-hati di masa depan sebelum menyelesaikan sebuah artikel terjemahan, beritahukan kepada yang lain (boleh saja kepada temannya sendiri yang dipercaya) untuk membantu memeriksa. Kan tidak ada satupun kalimat larangan atau menghalang-halangi untuk menerjemahkan. Hariadhi - Ngobrol 5 Maret 2013 06.01 (UTC)Balas

Templat

[sunting sumber]

{{periksaterjemahan}} saya rancang ulang agar tampak lebih menarik, ringkas dan tidak intimidatif. SpartacksCompatriot lapak stensil 19 Februari 2013 13.32 (UTC)Balas

Thank you bro :) Hariadhi - Ngobrol 20 Februari 2013 02.17 (UTC)Balas

Kenetralan penerjemahan artikel

[sunting sumber]

Sy mau nanyakan bagian ini, "Terutama yang kami maksud adalah artikel-artikel mengenai agama, budaya, sejarah, dan politik. Dan jangan lupa untuk berpegang teguh pada sudut pandang netral."

Sy pikir tdk ada artikel kebudayaan itu tdk sensitif, lalu tdk semua artikel sejarah itu sensitif. Lalu, kenapa anda masukkan ke prosedur penerjemahan artikel anda? --Akbar ini dari Kalbar 16 Februari 2013 04.47 (UTC)Balas

Wah, banyak sekali artikel kebudayaan yang sensitif, Adi. Contohnya misalnya suatu kali nanti ada yang menerjememahkan batik adalah budaya Malaysia, itu memutarbalikkan fakta, sebab batik jelas dari Indonesia. Itu justru akan memicu perang suntingan hebat. Artikel sejarah pula sangat banyak yang sensitif. Sebab sejarah dapat dipandang dari sudut pandang yang beragam: yang menang dan yang kalah. Yang pro-Orba, misalnya, akan berusaha menuliskan bahwa Soeharto adalah bapak pembangunan Indonesia, contohnya, dan yang kontra-Orba, akan berusaha menuliskan Soeharto adalah penghancur Indonesia. Saya mendukung dimasukkannya topik-topik agama, budaya, sejarah dan politik dalam prosedur penerjemahan artikel. Maju, Bung Har! SpartacksCompatriot lapak stensil 16 Februari 2013 05.04 (UTC)Balas

(Pindahan dari draft proposal)

Sudah dijawab oleh SpartacksCompatriot. Ini bagian dari panduan lama yang masih relevan, menurut saya. Contoh lain terjadi saat saya sedang menerjemahkan Hakarl dari en. Untuk pengguna dari wilayah Amerika Serikat dan Inggris yang terbiasa dengan makanan menjurus hambar, Hakarl sangat bau, rasanya mirip daging busuk, dan tidak layak konsumsi, sehingga ditulis sebagai makanan dengan acquired taste, alias hanya bisa dimengerti mereka yang sudah terbiasa. Tapi karena curiga dengan masalah budaya inggris dan amerika tadi, saya cek ulang lagi referensi luar mengenai rasa dari daging hiu fermentasi tersebut. Ternyata yang pernah nekat mencoba menyatakan tidak sebegitu buruknya, yang jadi masalah sebenarnya bau amonia yang mirip cairan pembersih, bukan di rasanya sebagai sebuah daging yang sudah busuk. Dan ternyata untuk itulah ada minuman khusus yang menemani makanan tersebut.

Buat orang yang punya kebudayaan makan Hakarl mungkin penulisan tersebut akan terasa menghina. Karena bagi mereka itu bagian dari perayaan. Hariadhi - Ngobrol 19 Februari 2013 22.19 (UTC)Balas

Teknis

[sunting sumber]

Saya mengapresiasi upaya mas Hariadhi untuk memperbaiki kualitas terjemahan di WBI. Namun, saya rasa kebijakan ini masih menghadapi beberapa masalah:

  1. Artikel WBI banyak sekali yang didasarkan dari terjemahan. Jangan hanya melihat artikel panjang saja, artikel rintisan juga banyak sekali yang merupakan hasil terjemahan. Saya rasa, dengan usulan sistem yang akan memberikan templat yang cukup intimidatif kepada semua artikel terjemahan, artikel-artikel tersebut akan menumpuk, sementara tenaga yang siap melakukan penilaian sejawat di WBI sangat terbatas (apalagi perlu diingat bahwa melakukan proofread cukup memakan waktu). Saya khawatir kebijakan ini hanya akan menimbulkan masalah penumpukan artikel di daftar tunggu (apalagi ada keharusan "jika isi artikel tersebut telah dikembangkan sedemikian rupa sehingga hanya mengandung maksimal 50 persen hasil terjemahan, dan 50 persen sisanya dikembangkan oleh pengguna lain").
  2. Kadang-kadang ada juga yang menerjemahkan dari bahasa yang bukan Inggris, seperti Midori yang menerjemahkan dari bahasa Jepang, Meursault yang menerjemahkan dari bahasa Belanda dan Jerman, mas Misdianto yang menerjemahkan dari Perancis, dan saya kadang-kadang menerjemahkan dari bahasa Belanda. Saya rasa masalah penumpukan di sini juga dapat terjadi, karena tidak banyak pengguna WBI yang mahir dalam bahasa-bahasa non-Inggris.

Jadi menurut saya, sebenarnya kebijakan ini bisa bagus, namun dengan satu syarat: adanya satu komite yang siap sedia untuk melakukan perbaikan dan penilaian setiap saat. Jika tidak, saya rasa hanya akan menimbulkan masalah penumpukan. Menurut saya, untuk memperbaiki kualitas terjemahan WBI, yang lebih cocok adalah sistem penilaian sejawat seperti di wikipedia Inggris, yang sudah disebut oleh Midori di atas.

Terima kasih dan salam.  Mimihitam  20 Februari 2013 00.24 (UTC)Balas

Halo mimihitam, terima kasih atas masukannya. Kenapa harus mengkhawatirkan penumpukan di daftar tunggu? Peraturan ini tidak melarang orang untuk melakukan terjemahan dan menyimpan hasilnya dalam bentuk artikel. Yang dipersyaratkan hanya penambahan templat. Jadi walaupun baru di tahap satu, artikel tersebut tetap berlaku seperti artikel biasa yang bisa dibaca pengguna lain.
Hal ini tentu berbeda dengan misalnya daftar tunggu pengangkatan editor, yang menghalangi pengguna untuk hak-hak editor. Sementara dalam aturan penerjemahan ini, proses yang sedikit kita halangi hanya pengajuan ke artikel pilihan, yang sebenarnya dibuat untuk mengakomodasi usulan Midori.
Justru ini mempermudah karena jalur pribadi seperti pembicaraan pengguna diperbolehkan untuk meminta pengguna lain membantu pemeriksaan atas hasil terjemahan.  :) Hariadhi - Ngobrol 20 Februari 2013 00.57 (UTC)Balas
Kemudian untuk Komite Khusus untuk Penerjemahan, bisa saja jika ada pengguna yang berinisiatif melakukan. Tapi berdasarkan skenario di dalam peraturan ini, kewajiban mereka hanya memeriksa artikel-artikel yang masuk dalam Wikipedia:Permintaan pemeriksaan hasil terjemahan, apakah sudah diperiksa atau belum terjemahannya. Jika sudah, maka pranala ke artikel tersebut bisa dibuang.
Untuk pemeriksaan hasil terjemahan bisa dilakukan siapa saja, sehingga bisa meringankan kerja komite tersebut (jika ada) Hariadhi - Ngobrol 20 Februari 2013 01.07 (UTC)Balas
Kemudian untuk pertanyaan apakah penambahan templat {{periksaterjemahan}} dan {{terjemahan}} tidak menjadi intimidatif? Kalau memang perlu kita bisa perbaiki redaksi kalimat di kedua templat tersebut, seperti yang sudah dilakukan spartacscompatriot di atas. Kalau dari pengalaman, rasanya tidak ada yang mengeluhkan saat artikelnya diberi templat tersebut oleh pengguna lain. CMIIW Hariadhi - Ngobrol 20 Februari 2013 01.16 (UTC)Balas
Pertanyaan mimihitam ini superb sekali sehingga saya harus mikir lama dan menjawabnya berkali-kali. Hehehe. Tidak apa-apalah, justru bagus supaya proposal ini tambah matang. Soal bahasa di luar bahasa inggris, memang akan sulit mencari pemeriksa terjemahannya. Karena itu kita buka jalur pribadi untuk mencari pemeriksanya, bukan hanya melalui jalur daftar artikel. Tanggapan atas permintaan pemeriksaan tentunya lebih cepat jika lewat pembicaraan pengguna. Jika tidak ketemu juga, bisa dilemparkan ke warung kopi. Kalau tidak ketemu juga? Ya nasibnya sebagai artikel yang tetap ditandai sebagai {{periksaterjemahan}} untuk beberapa waktu. Tapi masalah yang sama juga akan muncul dengan sistem peer review. Hariadhi - Ngobrol 20 Februari 2013 02.33 (UTC)Balas

Terima kasih mas atas tanggapannya :) Saya rasa kita semua sudah sadar ya atas adanya potensi penumpukan.

Apa yang bermasalah dari penumpukan? Pertama, jelas kita tidak ingin melihat daftar tunggu yang terbengkalai begitu saja. Kemudian, biasanya sih, templat periksaterjemahan itu dikenakan kepada artikel yang dirasa terjemahannya jelek atau ngawur (karena otomatis menambahkan Kategori:Artikel yang diterjemahkan secara kasar). Selain itu, pemasangan templat itu selain seolah membuat artikel tersebut tampak tak bisa dipercaya, juga secara tidak langsung mengecap buruk kualitas penerjemahan orang itu, karena templatnya sendiri intimidatifnya terletak di "isinya mungkin memiliki ketidakakuratan." Nah, mengingat tempat seperti itu membuat seolah artikel-artikel yang ditelurkan oleh semua penerjemah di WBI itu ada cacatnya, sementara daftar tunggu perbaikan menumpuk, masalah yang akan timbul salah satunya adalah potensi membuat para penerjemah kehilangan motivasi, apalagi yang menerjemahkan dari wikipedia bahasa non-Inggris karena harus menunggu lama sekali sampai ada pengguna lain yang juga mahir bahasa itu.

Maka dari itu, saran dari saya:

  1. Selama tidak ada komite yang siap sedia memperbaiki terjemahan setiap saat layaknya pengurus yang siap menjaga WBI dari vandalisme, lebih baik untuk memperbaiki kualitas terjemahan WBI, dibuat semacam proyekwiki, seperti misalnya Wikipedia:ProyekWiki Artikel Pilihan. Jadi sukarelawan berkumpul dan memeriksa terjemahan secara sukarela (diutamakan artikel yang terjemahannya masih dianggap ngawur). Ini lebih baik daripada menimbulkan masalah penumpukan yang juga bisa membuat penerjemah kehilangan motivasi.
  2. Jangan gunakan templat periksaterjemahan; sebaiknya templat itu tetap untuk artikel yang terjemahannya ngawur. Lebih baik dibuat templat khusus untuk proyek ini, dan templat itu lebih baik dipasang di halaman pembicaraan. Kalau bisa templatnya dibuat seperti templat proyekwiki yang menandai mana yang sudah diperiksa atau belum

Sekian saran saya, salam :)  Mimihitam  20 Februari 2013 17.44 (UTC)Balas

Terima kasih Mimihitam:

  1. Betul, silakan kalau memang nanti saat pelaksanaannya jadi harus dibuat komite. Tapi sebaiknya juga tidak dibatasi hanya kepada komite itu saja. Pemeriksaan terjemahan harus melibatkan banyak orang, lebih baik lagi jika para penerjemah ini saling disilangkan dengan penerjemah lain. Ketakutan saya adalah selama ini artikel hasil terjemahan dianggap pasti lebih baik daripada artikel yang dibangun dari awal, sehingga dianggap langsung sempurna karena mungkin di wikipedia bahasa aslinya sangat bagus. Padahal ada masalah tersendiri terkait pemahaman penerjemahnya terhadap bahasa asli artikel tersebut serta kemungkinan kecerobohan dalam memahami konteks kalimatnya.
  2. Silakan kalau memang mau ada templat baru dengan redaksi kalimat baru :) Saya rasa itu masalah redaksional yang hanya butuh sedikit perbaikan dan bisa dibicarakan lagi. Hariadhi - Ngobrol 5 Maret 2013 06.08 (UTC)Balas