Lompat ke isi

Pencairan gas

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Pencairan gas adalah proses perubahan fasa dari gas menjadi cair.

Penjelasan

[sunting | sunting sumber]

Proses ini sering dilakukan dalam usaha untuk penelitian maupun industri komersial. Beberapa gas dapat diubah fasanya menjadi cair hanya dengan pendinginan sederhana dalam kondisi tekanan atmosferik, salah satu contohnya adalah gas karbon dioksida. Tujuan pencairan gas dalam segi penelitian biasanya untuk mengetahui sifat fundamental dari gas terutama gaya antar molekul gas tersebut. Industri komersial menggunakan proses pencairan gas terutama untuk lebih mengefisienkan proses penyimpanan gas tersebut di mana gas dalam kondisi cair jauh lebih banyak massanya dibandingkan fasa gasnya untuk volum yang sama.

Oksigen cair digunakan di rumah sakit untuk diubah kembali ke fasa gas untuk membantu pasien bernafas, dan nitrogen cair di gunakan untuk prosedur bedah dingin maupun untuk penyimpanan sperma. Khlorin cair digunakan sebagai moda transport untuk kemudian dilarutkan ke dalam kolam renang, maupun limbah buangan pabrik sebagai pembunuh bakteri.

Pencairan helium dengan siklus Hampson-Linde akhirnya memberikan hadiah nobel kepada Heike Kamerlingh Onnes pada tahun 1913. Pada tekanan atmosferik, temperatur didih helium adalah 4,22 K (-268,93oC). Temperatur di bawah 2,17 K maka cairan helium akan menjadi superfluid yang akhirnya diganjar hadiah nobel ke Pyotr Kapitsa pada tahun 1978 yang menunjukkan beberapa karakter unik seperti efek air mancur, zero viskositas,

Proses Linde

[sunting | sunting sumber]

Udara dicairkan oleh Linde dengan proses siklus di mana gas ditekan, didinginkan kemudian diekspansikan yang tiap tahapnya akan menghasilkan penurunan temperatur yang besar.

Proses Claude

[sunting | sunting sumber]

Udara juga dapat dicairkan oleh Claude dengan proses di mana gas di ekspansikan secara adiabatik dua kali di dalam dua ruangan sehingga proses pencairan akan terjadi secara lebih cepat. Pencairan dengan metode ini terjadi berdasarkan efek Joule-Thomson.