Pendidikan di Banten

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Pendidikan di Banten telah dirintis sejak masa kekuasaan Kesultanan Banten di wilayah Banten dengan jenis pendidikan berupa pendidikan Islam. Di Provinsi Banten telah terdapat lembaga pendidikan agama yang meliputi agama Islam dan agama Buddha.

Jenis[sunting | sunting sumber]

Pendidikan Islam[sunting | sunting sumber]

Pendidikan Islam di Banten telah diadakan sejak masa para sultan yang memerintah di Kesultanan Banten. Peran para Sultan Banten menjadi penguasa sekaligus penyebar agama Islam. Beberapa Sultan Banten menjadi dai, imam salat maupun guru.[1] Pelaksanaan pendidikan Islam di Banten mengalami perkembangan pada abad ke-16 hingga abad ke-17, utamanya pada masa kekuasaan Sultan Ageng Tirtayasa (1651-1672). Guru-guru agama didatangkan dari Kesultanan Aceh dan Jazirah Arab untuk memperkuat mental para prajurit Kesultanan Banten.[2]

Pendidikan bela diri[sunting | sunting sumber]

Pendidikan bela diri di Banten telah dimulai sejak masa Kesultanan Banten. Pelaksanaan pendidikan bela diri di dalam padepokan dengan jenis bela diri pencak silat. Para lulusan padepokan kemudian banyak yang bergabung dengan pasukan Kesultanan Banten sebagai prajurit.[3]

Lembag pendidikan[sunting | sunting sumber]

Lembaga pendidikan agama[sunting | sunting sumber]

Lembaga pendidikan agama Islam[sunting | sunting sumber]

Pendidikan agama Islam di Banten memiliki lembaga pendidikan nonformal dan formal. Lembaga pendidikan agama nonformal di Banten meliputi taman pendidikan Al-Qur'an dan majelis taklim. Kabupaten Tangerang menjadi daerah di Provinsi Banten yang paling banyak memiliki taman pendidikan Al-Qur'an. Sedangkan daerah di Banten yang memiliki majelis taklim terbanyak berada di Kabupaten Lebak. Pada tahun 2010, tercatat sebanyak 1.076 taman pendidikan Al-Qur'an dan 269 tama kanak-kanak Al-Qur'an di Kabupaten Tangerang. Sementara di Kabupaten Lebak pada tahun 2010 tercatat sebanyak 2.678 majelis taklim.[4]

Lembaga pendidikan agama Islam formal di Banten meliputi raudhatul athfal, madrasah dan pondok pesantren. Madrasah terbagi lagi menjadi beberapa tingkatan yakni madrasah ibtidaiah, madrasah tsanawiyah, madrasah aliyah dan madrasah diniyah. Madrasah-madrasah ini terbagi pengelolaannya antara madrsah negeri dan madrasah swasta.[5]

Lembaga pendidikan agama Buddha[sunting | sunting sumber]

Lembaga pendidikan agama Buddha di Provinsi Banten meliputi taman kanak-kanak, sekolah dasar, sekolah menengah pertama, sekolah menengah atas dan perguruan tinggi. Salah satu perguruan tinggi negeri agama Buddha di Banten ialah Sekolah Tinggi Agama Buddha Negeri Sriwijaya. Selain itu, pendidikan agama Buddha di Banten juga melalui Pabbajja Samanera. Perguruan tinggi dan Pabbajja Samanera didirikan dan diadakan di Kabupaten Tangerang.[6]

Akses pendidikan[sunting | sunting sumber]

Tidak bersekolah[sunting | sunting sumber]

Berdasarkan hasil analisis data Susenas tahun 2017, anak-anak di Provinsi Banten yang tidak bersekolah disebabkan oleh ketiadaan biaya untuk sekolah.[7]

Referensi[sunting | sunting sumber]

Catatan kaki[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Ridwan, dkk. 2021, hlm. 14.
  2. ^ Ridwan, dkk. 2021, hlm. 217.
  3. ^ Irfani, Fahmi (2020). Qustulani, Muhammad, ed. Kejayaaan dan Kemunduran Perdagangan Banten di Abad 17 (PDF). PSP Nusantara Press. hlm. 172. ISBN 978-602-5932-13-7. 
  4. ^ Ridwan, dkk. 2021, hlm. 168.
  5. ^ Ridwan, dkk. 2021, hlm. 169.
  6. ^ Ridwan, dkk. 2021, hlm. 193.
  7. ^ Raya, Umbu Reku (2021). Akses Pendidikan Dasar bagi Semua Anak Indonesia: Strategi Tata Kelola Penanganan Anak Tidak Sekolah di Wilayah Dukungan KOMPAK (PDF). Jakarta Pusat: Kolaborasi Masyarakat dan Pelayanan untuk Kesejahteraan. hlm. 21–22. ISBN 978-623-6080-21-4. 

Daftar pustaka[sunting | sunting sumber]