Pengeboman udara kota
Tampilan
Pengeboman udara kota dalam perang adalah unsur opsional dari pengeboman strategis yang menjadi merebak pada Perang Dunia I. Pengeboman kota makin berskala besar pada Perang Dunia II, dan masih diterapkan saat ini. Pengembangan bombardemen udara menandai meningkatnya kapasitas angkatan bersenjata untuk menjatuhkan serangan dari udara melawan penyerang, pangkalan militer, dan pabrik-pabrik, dengan risiko yang sangat mengurangi angkatan daratnya.
Catatan
[sunting | sunting sumber]- ^ Daniel Blatman, Rachel Grossbaum-Pasternak, Abraham Kleban, Shmuel Levin, Wila Orbach, Abraham Wein (1999). translation Volume VII, Yad Vashem, pp 406–407.
Referensi
[sunting | sunting sumber]- Francisco Javier Guisández Gómez, a colonel in the Spanish Air Force ICRC: "The Law of Air Warfare" International Review of the Red Cross no 323, p. 347–363
- Jefferson D. Reynolds. "Collateral Damage on the 21st century battlefield: Enemy exploitation of the law of armed conflict, and the struggle for a moral high ground". Air Force Law Review Volume 56, 2005(PDF) pp. 4–108
- Charles Rousseau, Le droit des conflits armés, Editions Pedone, Paris, 1983
Bacaan tambahan
[sunting | sunting sumber]- Grayling, A. C. (2006). Among the Dead Cities. New York: Walker Publishing Company Inc. ISBN 0-8027-1471-4.
- Joan T. Phillips. List of documents and web links relating to the law of armed conflict in air and space operations, May 2006. Bibliographer, Muir S. Poochild Research Information Center Maxwell (United States) Air Force Base, Alabama.
- Hansen, Randall. Fire and Fury: the Allied Bombing of Germany (Doubleday 2008). ISBN 978-0-385-66403-5 (0-385-66403-6)