Lompat ke isi

Pengguna:Ahmad Rifqi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

FILOSOFI ALAM Filosofi Grik tidak lahir di Tanah Airnya sendiri, melainkan di tanah perantauan di Asia Minor. Oleh sebab itu, maka literatur dan filosofi Yunani sangat masyhur ialah kota Milotes di Asia Minor. Puncak kemakmurannya terdapat di abad ke enam sebelum nabi Isa as. Di sana pula lah kediaman filosofi-filosofi alam, separti Thales ,Anaximandros, adalah memikirkan soal alam besar, dari mana terjadinya alam?.

1. THALES Riwayat hidup. Di perkirakan Thales hidup tahun 625-545 SM. Thales adalah seorang saudagar yang banyak berlayar ke negri Mesir, dan juga seorang yang ahli dalam ilmu politik di Miletos. Dan ia sempat mempelajari ilmu matematik( ilmu pasti), dan astronomi(ilmu bintang). Dan ada juga yang mengatakan bahwa ia senantiasa berfikir tentang alam semesta. Seorang nenek berkata kepada Thales seketika ia jatuh kedalam lubang: “Hai Thales, jalan di langit engkau ketahui, tetapi jalanmu di atas bumi ini tidak kau ketahui”. Pemahamannya tentang alam. Thales berpendapat bahwa “semuanya adalah air”. Segala sesuatu berasal dari air dan kembali kepada air, tidak ada jurang yang membatasi antara hidup dengan mati. Semuanya satu. Kepercayaan banthin Thales adalah Animisme, yaitu semuanya mempunyai jiwa baik benda hidup maupun benda mati. Konsep pemikiran Thales di faktori dengan lingkungan yang ia temui, yaitu sering bergelut dengan air karna ia adalah sebagai seorang saudagar yang sering berlayar dan hidup dekat dengan sungani Nil.


2. ANAXIMANDROS Sejarah hidup. Anaximandros adalah muridnya Thales tetapi lebih dahulu meninggal dari Thales. Ia hidup dari tahun 610-547 SM. Pemahamannya tentang alam. Berbeda dengan grunya Thales, Anaximandros berpendapat bahwa asal itu tidak berkeputusan dan tidak berhingga. Sesuatu tersebut adalah “Apeiron”. Semua berasal dari Apeiron dan kembali kepada Apeiron. Apeiron tidak dapat di gambarkan dengan alam yang tampak. Menurutnya langit itu bulat seperti bola dan bumi ada di tengah-tengahnya. Pada mulanya, keluar dari Apeiron dua zat, yaitu yang panas dan yang dingin. Yang panas memlut yang dingin. Dan yang dingin itu adalah bumi. Dan dari yang dingin itu timbul lah yang cair dan yang beku. Api yang memalut yang bulat tadi terpecah-pecah dan berputar seperti jalan roda. Pecahan-pecahannya itu lah yang menjadi matahari , bulan dan bintang. Bumi yang dipalut oleh uap yang basah menjadi kering karna selalu berputar. Dan sisa uapnya itu adalah laut. Karna pengaruh yang panas terhadap uap yang basah terjadilah makhluk dari uap yang basah. Anaximandros juga berpendapat bahwa jiwa itu serupa dengan udara. Kesimpulan: - Langit berasal dari Yang panas. - Bumi berasal dari Yang dingin yang dipalut oleh Yang panas. - Matahari, bulan, dan bintang berasal dari pecahan dari Yang panas. - Laut berasal dari sisa uap yang basah. - Makhluk berasal dari uap yang basah atas pengaruh Yang panas. 3. ANAXIMENES Sejarah hidup. Ia adalah murid Anaximandros. Ia hidup antara tahun 585-528 SM. Pemahamannya tentang alam. Pemahaman Anaximenes tentang alam tidak begitu jauh dengan pendapat Anaximandor yang mengatakan bahwa asal yang satu itu adalah tidak berkesudahan dan tidak berhingga. Tapi Anaximenes berbeda dengan Anaximandor tentang apakah asal yang satu itu?. Anaximenes berpendapat bahwa asal yang satu itu adalah udara. Pendapatnya hampir mirip dengan Thales bahwa asal yang satu itu bisa di serupakan dengan yang tampak walaupun berbeda apakah yang satu itu. Dalam satu kesimpulan di sebutkan tentang ajaran Anaximenes: “Sebagai mana jiwa kita, yang tidak lain dari pada udara, menyatukan tubuh kita, demikian pula udara mengikat dunia ini jadi satu”. Sebagai filosofi alam ia menimbulkan sebuah pertanyaan: gerakan apakah yang menjadi sebab terjadinya alamyang lahir yang banyak ragam dan macam itu daripada barang asal yang satu itu? Setelah ia mengamati alam , ia mengeluarkan asumsi bahwa asal yang satu itu adalah udara. Kalau udara diam semuanya tidaka akan ada. Sebab dengan gerakan udaralah semuanya ada. Kalau udara jarang tejadilah api. Kalau udara berkumpul dan rapat terjadilah angin dan awan dan turunlah hujan. Dari air terjadilah tanah. Tanah yang beku menjadi batu.