Pengguna:Cherumu com
Bagian Pertama
Tertulis kata indah yang aku rangkai dalam sebuah kalimat tentang seseorang yang aku nobatkan sebagai wanita terindah yang pernah menyapa indah perjalanan hidupku. Aku mengenalnya semenjak dia hadir dalam aktivitas sehari-hariku bekerja dikantor, entah
kenapa semenjak aku mengenalnya dan tahu namanya hati ini telah memikul beban perasaan indah yang hingga kini tak pernah berubah yang aku
rasakan tentang itu semua yaitu cinta. Perasaan cinta ini tak pernah berubah semenjak aku mengenalnya, semakin aku hari rasa itu semakin indah berkembang adanya. Aku tak mengerti kenapa semua itu tak aku ungkapkan saja kepadanya bahwa aku menyukainya ?, Entahlah, yang jelas perasaanku hingga saat ini masih aku pendam dalam hati sangat erat sekali, Entah kapan perasaan ini terungkap aku tak tahu, yang pasti saat
ini perasaaan itu indah seperti dia yang tersenyum indah saat aku
melihatnya.
Mengenalnya bagiku adalah terindah yang pernah hadir dalam hidupku, aku tak mengerti dengan perasaan ini, kenapa perasaanku sangat nyaman jika aku mengenangnya, Entah itu aku dirumah ataupun di tempat lainya, dengan mengingatnya aku merasa ada hal
yang berbeda dengan itu. Aku mulai gelisah jika senyum itu mulai hilang dalam benakku, aku telah mencoba untuk berpaling darinya agar aku
jangan terlalu berharap akan sesuatu yang belum pernah aku katakana padanya tentang isi hatiku, namaun tetap saja jiwa ini berontak untuk tetap semangat, agar diri ini tak lelah untuk menunggu dan menunggu hatinya mmenyambut indah perasaan yang teramat dalam yang kini terkepung
dalam ruang rindu.
Dia wanita sederhana menurutku, semenjak aku kenal dengannya 3 tahun yang lalu, perasaan itu belum hadir
dalam hati ini untuknyanya, namun seiring waktu perasaan ini mulai
muncul tanpa alasan datang indah menghampiriku untuknya. Aku tahu dia telah memiliki seorang kekasih, namun tetap saja dirinya berontak untuk menyerah ciptakan perasaan indah untuknya, Aku sadar dan paham sekali dengan keadaanku saat ini, kadang sering aku meneteskan air mata jika aku mengenang perasaan ini yang hanya mampu diam dan menatap indahnya bulan pada malam hari, menatap dirinya dalam sebuah foto, entah kapan aku mampu mendekatinya untuk aku katakana padanya bahwa aku sangat merindukanmu dan sangat ingin membahagiakanmu dengan jiwa raga ini. Namun itu hanyalah dongeng yang sering aku ceritakan dan aku bayangkan dalam hati agar aku tertidur untuk hilangkan lelah hati memikirkan dia yang semakin hari semakin membuat aku gila.
Mungkin aku terlalu berharap kepadanya tanpa memikirkan diri sendiri dan mengerti keadaan diri sendiri, mampukah aku berkata jika dia dihadapanku, atau sejenak berkata
padanya bahwa aku ingin berbicara sebenatar dengannya, Jawabannya pasti tidak akan berani. Lalu apa yang membuat aku bertahan hingga saat ini
?, memikirkan dia tanpa judul, merindukan dia tanpa arah dan semua hariku berurusan dengan dia, ada apa denganku ?, Apakah aku manusia bodoh ?, Ya Allah, aku mohon berikan sedikit arti tentang semua yang aku
rasakan ini, agar aku paham dan mengerti tentang semua ini, jangan
jadikan aku hilang tanpa arah karena rasa cinta kepadanya aku gadaikan rasa cintaku padamu ya Allah, Aku mohon beri penjelasan agar aku paham, bagaimana aku bisa melewati cinta yang berkeluh kesah ini yang semakin aku tak tahan dengan kehampaan ini.
Rindu datang tanpa permisi menghampiri jiwa yang rapuh akan rasa yang terpendam, jiwa berkutik lemah pikiran melayang jauh menjemput amarah menghantam derita yang tak berujung indah, air ata mengalir dalam sebuah penantian yang mengurung diri tak bersuara. Pagi datang siang menjemput, senja menyambut malam tanpa kusadari hari telah berlalu. Hanya tulisan ini yang mampu menemaniku disetiap malam berlalu, kadang aku tak tahu apa yang harus aku tulis lagi dan apa yang harus kukatakan lagi untuk dia, agar di mengerti keadaanku saat ini, mungkin terlalu berharap untuk dia tahu keadaanku saat ini, di bertanyapun telah membuatku sangat senang dan bahagia sekali. Setiap hari aku masuk kerja, walaupun dia tidak pernah tahu aku selalu memperhatikan dia, jika pada saat hari itu aku tak melihatnya, perasaan ini semakin menderita jika kau pulang kerumah nantinya, namun perasaan ini akan selalu terobati jika aku melihatnya pada saat dia melintasiku atau aku segaja melintasinya ditempat di bekerja atau dia selalu makan di depan TV Kantorku dan pada saat itulah aku selalu berkesempatan untuk sekadar melepas lelah hati dengan perasaan ini dengan melihat senyumnya yang member dingin dalam lubuk hati ini.
Walaupun aku belum tahu tentang dirinya dengan sepenuhnya, namun keyakinan hati ini cukup membuktikan bahwa di adalah wanita yang baik dan tercipta dengan keindahan tersendiri bagiku, dulu memang dia tak memakai hijab namun setelah dia memakai hijab semakin membuat aku yakin bahwa dia adalah wanita yang sholeha dan baik hatinya dan jika aku boleh bilang sich ” dia itu separuh pelangi yang hilang yang belum pernah dilihat oleh orang lain ” itulah dia menuruku. Apapun perkataan orang lain terhadapnya, bagiku dia
tetap yang terindah yang pernah aku temui dalam hidupku ini, walaupun
nanti aku tak pernah memilikinya, aku cukup bahagia karena hidupku pernah indah dan pernah tercitpa suatu cerita indah berkat dirinya, mengenlanya saja aku sudah bahagia, apalagi aku memiliknya pasti akan aku jaga dan aku buat hidupnya bahagia bersama rasa yang hingga ini tak akan pernah luntur oleh apa-pun kecuali Nafas ini pergi untuk selama-lamanya.
Untuk aku tahu tentang dirinya, aku setiap habis kerja atau pulang kerja untuk menghilangkan rasa rindu kepadanya, aku buka statusnya di twitter atau facebook, sekadar ingin melihat fotonya dan melihat apa yang dia pikirkan, walaupun dalam media sosialnya tak pernah ada aku, namun aku tak pernah merasa lemah dan frustasi untuk tetap menbukanya, dan hal ini setiap hari aku lakukan, entah itu pagi mau berangkat kerja, ataupun malam jika aku pulang kerja,
semua itu aku lakukan karena aku tahu rasa ini memang untuknya.
Aku tak akan pernah berpikir buruk tentang semua, buat apa memikirkan orang yang tak sedikitpun memikirkan kita, namun aku lakukan itu semua bukan atas dasar lebay atau hanya sekadar bercerita dan menulis untuk dijadikan buku harian, semua perkataan tersebut tak akan pernah terlintas dalam benakku dan juga hati
ini, aku melakukan ini semua atas dsar perasaan yang tulus, yang
tertulis disini bukan sekadar tulisan saja namun yang aku tulis ini adalah jelmaan hatiku yang tuangkan dengan penuh kasih sayag hanya untuk
dia. Entah sampai kapan aku lakukan ini aku tak tahu, yang jelas apaun
yang tertulis disini adalah keadaan yang pernah aku rasakan untuknya, tak tak berharap dia membacanya jika dia tahu bahwa aku pernah mengaguminya, atau tak tahu seklipun karena aku menuliskan ini untuknya atas sucinya cinta yang Allah Anugerahkan padaku yang tercipta lewat dirinya, jadi aku akan tenang walaupun nanti dia tak pernah ada dalam hidupku dan tak akan pernah aku memiliknya.
Perasaan cinta ini kepadanya memang sering membuat aku menagis, sepi, rindu sesakkan nafas dala dada, namun semua tak bisa aku elakkan dan aku hindari, semua datang dengansendirinya tanpa alasan, Hanya keyakinan Akan Allah swt yang membuat aku bertahan, jika aku tak mengenang yang maha kuasa mungkin kehidupan ini akan segera berkahir cepat karena jiwa ini tak mampu lagi untuk bertahan menahan rasa yang semakin hari semakin berat aku rasakan dan aku pendam dalam hati. Aku telah sering mencoba untuk menyerah dan menghapus semua yang terjadi tenang rasa yang tercipta atas namanya, namun berklai juga di patahkan untuk datang menyerang tanpa kenal lelah menghantam lubuk hati yang paling dalam. Akan kemana lagi dan apa lagi yang harus aku lakukan agar aku mampu bertahan akan rasa yang kini menyiksa jiwa.
Untukmu wahai separuh pelangi, aku mohon berikan aku celah dalam hatimu agar aku mampu bernafas menghirup udara lega dari sesaknya gundah penantian panjang akan jawaban hatimu, beri aku kesempatan waktu untuk membuka luang agar aku mampu berkata tentang rindu yang menyiksa batin disetiap sepinya malam atau sekadar menyapa indah senyummu yang kau berikan dengan jelas dari pandanganku, jika semua itu hanyalah palsu, aku mohon jangan kau beri aku kesempatan lagi untuk meneteskan air mata karena ketiadaanku dalam hatimu.
Menunggu sesuatu yang tak pasti itu sangat menyakitkan, namun hingga ini aku tetap melakukan itu untuknya, entah aku ini bodoh ataupun manusia yang punya keanehan lain, yang jelas
aku tak akan pernah lelah dan setia disini untuk menunggu dan menunggu
separuh pelangi itu hadir dihadapanku…
Continue…
Salam,
Maschun Sofwan