Lompat ke isi

Pengguna:Defisofian Arwon

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Pola Politik negeri ini

Politik merupakan suatu alat yang dapat menunjang kemajuan suatu bangsa atau negara, dalam dunia potilik memiliki keselarasan dengan kondisi masyarakat, yang dimana politik sebagai jalan pelumat dalam suatu tujuan. Berpolitik, berarti berbicara mempertahankan kelangsungan suatu kehidupan bangsa dan negara untuk jalan yang lebih baik, dan itu pula diimani oleh seluruh golongan masyarakat,tak terelakan bagian terkecil dalam kepemerintakan yaitu pedesaan ikut andil dalam menggelar konsep_konsep berpolitik. Namun pada masa dewasa ini dalam konteks realitas, pahaman politik tidak selamanya dijalankan sesuai kode etik dalam berpolitik. Pada umumnya di negara indonesia dikenal dengan politik kotor atau menyalahi atur. Dalam hal ini, money politik kian dianggap sebagai suatu langkah yang efektif untuk menunjang tujuan individu maupun kelompok tertentu, tidak jarang dari kalangan politisi saling menyenggol atara satu dengan yang lain. hal inilah menjadi bumerang bagi negara kita, yang maksud dari suatu pahaman politik sebagai langkah dalam pemahaman tentang strategi dan taktik untuk mencapai tujuan bersama, namun dengan mudah oleh orang_orang yang dianggap para pelopor bangsa ini mencederai konstalasi politik di indonesia. Banyak pula slogam tentang itu, "Tidak ada teman abadi, yang ada iyalah tujuan yang paling utama" ada juga yang mencoba memperhalus dengan kata "tidak ada lawan abadi hanya tujuan yang belum sejalan". Amat banyak kendati di negeri ini yang berkaitan dengan politik, tak terelakan banyak masyarakat yang ikut berpartisipasi dalam dunia politik hingga masyarakat awam. Namun bagi penulis, bukan berpartisipasi politik para masyarakat melainkan korban politik para elit, sehingga mengikut sertakan diri dalam berpolitik untuk memberikan suatu perlawanan dan harus balik pada tokoh_tokoh tersebut. maka hari ini banyak kita temukan kebobrokan dalam suatu politik, tak jarang juga para masyarakat menganggap politik adalah sesuatu yang tercela dan tidak mesti diimani

jika seperti ini siapa yang akan bertanggung jawab, maka jawabannya kita semualah yang mempertanggung jawabannya, melalui normalisasi politik di negeri ini.