Lompat ke isi

Pengguna:Ekosaputrapoceratu

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Eko Saputra Poceratu (lahir 2 Mei 1992) adalah seorang penyair asal Maluku yang lekat dengan puisi satire. Ia sering dikenal dengan singkatan ESP atau Penyair Api. Ia merupakan anak pertama dari pasangan Yohanes Poceratu dan Maria Pariama. Puisi-puisinya bersumber dari realitas masyarakat Indonesia Timur yang beragam. Karya-karyanya yang sederhana mampu menyentuh semua kalangan usia, terutama kaum muda. Dalam dunia sastra Maluku, Eko dianggap sebagai pionir puisi virtual .[1] di Maluku.

Biografi dan karier[sunting | sunting sumber]

Masa kecil dan pendidikan[sunting | sunting sumber]

Masa kecilnya dilalui di Tihulale dan memulai Sekolah Dasar di sana. Ia mulai pindah ke Ambon setelah lulus SD dan bersekolah di SMP Negeri 1 (lulus 2007), kemudian melanjutkan pendidikan di SMA PGRI 1 Ambon (lulus 2010). Sejak SMP, Eko telah menulis karya-karya semacam dongeng dan cerpen untuk dijual demi biaya sekolah dan kebutuhan sehari-hari. Hal ini berawal ketika suatu hari, ia tak ada uang untuk jajan dan ongkos pulang ke rumah dan dikerjakannya hingga bangku SMA. Setelah lulus, Eko menempuh pendidikan lanjut di Universitas Kristen Indonesia Maluku dan belajar tentang filsafat (lulus 2016) dan terus menulis serta membacakan karyanya di jalanan Kota Ambon.

Karier[sunting | sunting sumber]

Usai menamatkan pendidikan di UKIM (2016), Eko berangkat ke Serui, Papua untuk merampungkan naskah puisinya (2017), tepatnya Awunawai, di Distrik Yapen Timur. Setelah naskahnya diselesaikan, ia diundang sebagai salah satu Emerging Writer pada Makassar International Writer's Festival [2] di Fort Rotterdam (2018). Pada tahun yang sama, ia menjadi penulis muda undangan di Festival Sa-Pa Kristiani Jakarta. Naskah yang pernah dikerjakannya di Papua (Hari Minggu Ramai Sekali), diterbitkan oleh Bentara Pustaka dan berhasil masuk daftar panjang serta menjadi finalis Kusala Sastra Khatulistiwa di Jakarta.[3] (2019). Setelah itu di tahun yang sama pula, ia terpilih mewakili Maluku sebagai Penulis Residensi Indonesia.[4] oleh Komite Buku Nasional di Belanda, selama sebulan. Sampai hari ini, ia terus menulis, mengajar, dan membacakan puisi dari desa ke desa, komunitas ke komunitas, dari media sosial kepada dunia. Di tahun 2021, dalam masa pandemi, Ia terlibat dalam Anthropause.[5] salah satu program MIWF yang melibatkan 8 penulis dari timur dan di tahun yang sama, diundang ke Festival Sastra Banggai.

Penghargaan[sunting | sunting sumber]

Eko Saputra Poceratu menerima penghargaan pertamanya pada Acara Penghargaan Kusala sastra Khatulistiwa (Jakarta, 2019).

Karya[sunting | sunting sumber]

Berikut adalah karya-karya Eko Saputra Poceratu yang berupa kumpulan puisi dan novel.

Sastra[sunting | sunting sumber]

Pelangi Biru (2018)

- Hari Minggu Ramai Sekali (2019)

- Sebiru Api Rindu (2020)

- Dosa Penyair (2020)

- Di Jalan-Jalan Yang Kita Curi (2020)

- Janda Bukan Beranda

Beberapa Puisi Virtual terbaik Eko Saputra Poceratu[sunting | sunting sumber]

- Tak Harus Sedarah untuk Menjadi Saudara"

- Mana Ale pung Maluku?

- Tiga Tungku

- Martha dan Maria

- Sila Leinitu Suatu Waktu

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ https://kantorbahasamaluku.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/2021/01/Laporan-Kinerja-Maluku-Tahun-2020.pdf,Kantor Bahasa Maluku, Hal 38.
  2. ^ "Eko Poceratu: Emerging Writer Sebagai Kado HUT Terindah". Maluku Post. 2018-04-06. Diakses tanggal 2021-08-19. 
  3. ^ Agnes, Tia. "5 Besar Kusala Sastra Khatulistiwa 2019 Diumumkan, Ada Siapa Saja?". detikhot. Diakses tanggal 2021-08-19. 
  4. ^ "Hasil Seleksi Residensi Penulis 2019 | Islands of Imagination". www.islandsofimagination.id. Diakses tanggal 2021-08-19. 
  5. ^ "EKO POCERATU". Makassar International Writers Festival (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-08-19.