Pengguna:Kihandaru
PROFIL KIHANDARU
KI REMIS seorang pujangga nuswantara dari sebelum dan sampai zaman PADJAJARAN (beliau staf ahli kerajaan). Berdiam diri dan moksa/tilem pada wilayah parahyangan timur (sekarang telaga remis,cirebon).
KI REMIS kedua berada di cirebon barat pada desa ujunganom,susukan. Tilem pada pe-sawah-han sekarang bernama “balong CIREMIS” ,tapal batas cirebon-indramayu.
KI REMIS mempunyai putra KI TAWAP, berputra KI DULMA’IR dan berputri NYI SANI’AH,beliau ibunda KIHANDARU.
KI REMIS adalah seorang pujangga yang memahami hukum waktu,hukum pola makan,pola fikir dan letak tata ruang manusia nuswantara khususnya padjajaran.
Ayahhanda KIHANDARU bernama KISYAWAL bin KITARAM bin KIKONDUR bin KI LINGGA SANA (skrng kebon sana/astana/kibuyutan), seorang pujangga waskita yang berdiam diri pada sebuah desa di GEGESIK, CIREBON.
KIHANDARU dari trah dan keturunanya menjadikan budaya bagian dari hidupnya. Baik dari pujangga waskita/dalang,maupun dari pujangga mangsa/astrologer padjajaran-nuswantara.
KIHANDARU dasar pengetahuanya sebagai astrologer, secara khusus mengarah pada sejarah dunia dan fhilsafat nuswantara.
KIHANDARU adalah PARAMATIK yang keilmuanya berdasarkan systematik dan rumus-rumus purwa, yang sebagian tersebut sudah berada di universitas leiden belanda. Analisanya juga berdasarkan hukum deductive geometrik, ilmu klimatologis, ilmu navigator dan horoscops.
KIHANDARU adalah pelestari,penyuluh dan pengemban budaya, bukan paranormal yang klenik,mistik dan tidak berdasarkan logika.
KARYA logis/tafsir KIHANDARU
1.hukum-hukum makanan sebagai obat bagi manusianya.
2.hukum waktu dan letak tata ruang
3.pola fikir dan perilaku ganjil pada setiap manusia
4.mendalami kalender nuswantara yang tidak ada duanya didunia (tanggal merahnya bukan hari minggu)
5. kesemuanya dalam surfai dan penelitian UNESCO untuk maksud dan tujuanya sendiri khususnya budaya non benda/keilmuan dan rumus-rumus.
GRIYA BUDAYA MANGSA
Adalah tempat tinggal kihandaru, belakang jl.A.yani No.14B ,padasuka,cibeunying kidul,bandung. Dijadikan sebagai pusat pengkajian perilaku manusia padjajaran dan nuswantara.
Terbentuk PAGUYUBANnya sejak: tahun YE 1934 SAKA/27 maret 2001 di parahyangan timur, tepatnya di desa ujunganom,susukan,cirebon jawa barat. Dengan setiap tahunya pada bulan pertama nuswantara,selalu diperingati untuk mengikuti para pendahulu dan pujangganya,sebagai hari penanggalan pertama pada kalender SAKA.
FISI/MISI: memperkenalkan kembali perilaku hidup manusia padjajaran/nuswantara. Diantaranya adat,tradisi,budi luhur dan budayanya. Terutama huruf PALAWA (ha,na,ca,ra,ka) dan bahasa SAINSKERTA yang sudah lama tidak di kenal lagi generasinya.
BERTUJUAN secara umum: menyehatkan jiwa dan raga manusia dengan pola fikir yang positip. Diantaranya berawal dari mengatur pola makan yang menghasilkan darah, dan darah mempekerjakan otak secara maximal. Dengan pranata boga/aturan makan yang baik dan benar,juga dapat meningkatkan kekebalan tubuh secara semestinya/sempurna. Sehingga manusianya tidak membutuhkan obat kimia apapun layaknya orang tua kita dahulu.
Dalam penyuluhan pula: “TATA CATUR PAKEM” (empat dasar peraturan hidup) dan “CATUR LARAS MAYA” (empat keselarasan berfikir dlm kehidupan) yang merupakan sebuah bekal manusia didalam dunia untuk kesehatan jiwa dan raganya.
KEGIATAN sdh berjalan:
@setiap tahun memperingati acara tahunan berupa seminar dalam menganalisa mangsa/waktu secara klimatologis/ciri-ciri alam sejak 27 maret 2001.
@menerbitkan kalender pribadi (kalender wedal/hari lahir) yang masing-masing hari berbeda.
@pengkajian perilaku manusia dan serat kanda setiap rabu malam di GRIYA BUDAYA MANGSA.
@konsultasi pendidikan umum setiap hari kerja kalender nuswantara.
RENCANA KEGIATAN/AKTIFITAS:
@study kebudayaan/sekolah pendidikan khusus kePARAMATIKan dan ASTROLOGI nuswantara, setara D1 Untuk umum dan golongan, berbagai usia dan agama juga suku apapun.
@seminar budaya yang berhubungan dengan pengetahuan dan kebudayaan non benda, sejarah dan atau yang terkait dengan materi pujangga cinarita/dalang wayang.
@kerja sama yang terkait.
RUMYANG
Pemenang sejarah dunia adalah bangsa eropa,oleh sebab itu mereka (portugis dan belanda) sangat memahami betul apa dan bagai mana budaya bangsa kita. Karena selama lebih dari 500 tahun dan sampai saat ini mereka terus mencari dan menggali bumi nuswantara,baik budaya benda dan pengetahuan/non bendanya. Sekitar 60% manskrip,kitab bersejarah,catatan berharga dan tulisan para pujangga kita berada disana (inggris,belanda,jerman,jepang) sejak nuswantara belum menjadi indonesia.
Satu-satunya yang berHAK dalam menyampaikan sejarah dunia maupun nuswantara adalah seorang dalang wayang berDASARkan kitab dan pakemnya. Karena sejak awang-uwung,adam binangun,pustaka radja purwa dan paramayoga, semua itu sudah pekerjaan turun-temurun seorang dalang dalam menyampaikan ceritanya.
Bukankah “nyaur kudu di ukur, nyabda kudu di unggang”, bercerita harus dari sumbernya, berbicara sesuai dasar dan ahlinya.
Handum basuki:
Ki handaru