Pengguna:Mohamadhzanhari/Saran

Alquran

Artikel-artikel surah Alquran disusun dengan subjudul berikut

Paragraf pembuka

bagian ini berisi hal-hal penting dari surah tersebut. Identitas lengkap surah masukkan ke bagian berikutnya.

== Nama surah dalam bahasa Indonesia ==

bagian ini berisi tentang penjelasan identitas surah, seperti jumlah ayat, makkiyah/madaniyah, asbabun nuzul, dan keutamaan surah.

== Inti pembahasan ==

Mihwar surah (inti surah). Sumber utama untuk bagian ini dan bagian Pembagian tema adalah kitab at-Tafsir al-Maudhu'i, Mostafa Muslim

== Pembagian tema ==

== Tafsir ==

Jangan menambahkan terjemahan ke dalam surah, karena sudah tersedia di wikisource.

Surah Al-An'am

Surah Al-An'am (bahasa Arab: سورة الانعام, translit. al-An'ām) adalah surah ke-6 dalam al-Qur'an. Surah ini terdiri atas 165 ayat dan termasuk pada golongan surah Makkiyah, karena hampir seluruh ayat surah ini diturunkan di Mekkah sebelum hijrah. Dinamakan Al-An'am (hewan ternak) karena di dalamnya disebut kata An'am dalam hubungan dengan adat-istiadat kaum musyrik, yang menurut mereka binatang-binatang ternak itu dapat dipergunakan untuk mendekatkan diri kepada tuhan mereka. Dalam surah ini juga dikemukakan hukum berkenaan dengan hewan ternak tersebut.

Dalam surah al-An'am ini, terdapat do'a Iftitah yang disunnahkan untuk membacanya dengan tidak bersuara. Doa ini dibaca pada saat setelah takbir dan sebelum bacaan surah Al-Fatihah. Sebagian ayat-ayat yang dibaca adalah ayat 79 dan 163.

Surah "Binatang Ternak"

Surah al-An'am adalah golongan surah makkiyah; turun pada periode dakwah terang-terangan tidak lama sebelum hijrah. Isi surah ini adalah hujah yang kuat dan bukti nyata untuk membantah dan menghapus berbagai keyakinan syirik, menegakkan dan mengokohkan keyakinan sahih. Apabila Surah al-Baqarah adalah surah terpanjang dalam Alquran yang diturunkan berangsur-ansur, surah ini merupakan surah terpanjang dalam Alquran yang seluruh ayatnya diturunkan sekaligus.

Nama surah

Dinamakan Surah al-An'am, yang berarti binatang ternak, karena terdapat pembahasan tentang hukum-hukum seputar binatang ternak. Namun, bukan hukum dalam Islam yang menjadi pembahasan, melainkan hukum adat istiadat kaum musyrikin. Hukum halal dan haram yang mereka tetapkan, fanatisme mereka, dan tata cara ibadah mereka menggunakan binatang ternak dinyatakan oleh Allah sebagai kekeliruan dan tidak Dia izinkan, meskipun mereka anggap itu sebagai agama.

Menurut As-Suyuthi, meskipun kata "an'aam" (bahasa Arab: أنعام) juga terdapat di dalam surah lain, pembahasan tentang binatang ternak di dalam surah ini lebih mendetail daripada surah-surah yang lain, seperti firman-Nya:

وَمِنَ الْأَنْعَامِ حَمُولَةً وَفَرْشًا ۚ كُلُوا مِمَّا رَزَقَكُمُ اللَّهُ وَلَا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ ۚ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُّبِينٌ (142)
ثَمَانِيَةَ أَزْوَاجٍ ۖ مِّنَ الضَّأْنِ اثْنَيْنِ وَمِنَ الْمَعْزِ اثْنَيْنِ ۗ قُلْ آلذَّكَرَيْنِ حَرَّمَ أَمِ الْأُنثَيَيْنِ أَمَّا اشْتَمَلَتْ عَلَيْهِ أَرْحَامُ الْأُنثَيَيْنِ ۖ نَبِّئُونِي بِعِلْمٍ إِن كُنتُمْ صَادِقِينَ (143)
وَمِنَ الْإِبِلِ اثْنَيْنِ وَمِنَ الْبَقَرِ اثْنَيْنِ ۗ قُلْ آلذَّكَرَيْنِ حَرَّمَ أَمِ الْأُنثَيَيْنِ أَمَّا اشْتَمَلَتْ عَلَيْهِ أَرْحَامُ الْأُنثَيَيْنِ ۖ أَمْ كُنتُمْ شُهَدَاءَ إِذْ وَصَّاكُمُ اللَّهُ بِهَٰذَا ۚ فَمَنْ أَظْلَمُ مِمَّنِ افْتَرَىٰ عَلَى اللَّهِ كَذِبًا لِّيُضِلَّ النَّاسَ بِغَيْرِ عِلْمٍ ۗ إِنَّ اللَّهَ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الظَّالِمِينَ (144)

Dan di antara hewan-hewan ternak itu ada yang dijadikan pengangkut beban dan ada (pula) yang untuk disembelih. Makanlah rezeki yang diberikan Allah kepadamu, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan. Sesungguhnya setan itu musuh yang nyata bagimu,
ada delapan hewan ternak yang berpasangan (empat pasang); sepasang domba dan sepasang kambing. Katakanlah, “Apakah yang diharamkan Allah dua yang jantan atau dua yang betina atau yang ada dalam kandungan kedua betinanya? Terangkanlah kepadaku berdasar pengetahuan jika kamu orang yang benar.”
Dan dari unta sepasang dan dari sapi sepasang. Katakanlah, “Apakah yang diharamkan dua yang jantan atau dua yang betina, atau yang ada dalam kandungan kedua betinanya? Apakah kamu menjadi saksi ketika Allah menetapkan ini bagimu? Siapakah yang lebih zhalim daripada orang-orang yang mengada-adakan kebohongan terhadap Allah untuk menyesatkan orang-orang tanpa pengetahuan?” Sesungguhnya Allah tidak akan memberi petunjuk kepada orang-orang yang zhalim.

—QS al-An'am ayat 142-144

Termasuk dalam as-sab'uth-thiwaal.

Lihat pula

• Muhammad

Referensi

• Al Qur'an dan Terjemahnya. Madinah: Mujamma' Al Malik Fahd Li Thiba'at Al Mush-Haf. 
• Muslim, Mustafa (2010). Al-Tafsīr al-Maudhū‘ī Lisuwar al-Qur’ān al-Karīm. 2. Sharjah: University of Sharjah. 

Video

Khan, Nouman Ali. "01. The Introduction - Al-An'am - A Concise Commentary". Bayyinah TV. Bayyinah Inc. Diakses tanggal 7 Mei 2018.