Lompat ke isi

Pengguna:Mrbonbon/Reaksioner

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Reaksioner adalah orang yang memiliki pandangan politik yang menginginkan kembali ke status quo ante, keadaan politik masyarakat yang sebelumnya, yang dipercaya memiliki karakteristik (disiplin, patuh kepada otoritas, dll) yang tidak hadir dalam status quo kontemporer yang di masyarakat. Sebagai kata sifat, kata reaksioner menggambarkan sudut pandang dan kebijakan yang bertujuan mengembalikan status quo ante.[1]

Reaksioner politik merupakan spektrum politik sayap kanan. Meski begitu, ideologi reaksioner dapat pula radikal, dalam arti ekstrimisme politik, untuk mendirikan kembali status quo ante. Dalam debat politik, yang dianggap reaksioner secara umum dipandang sebagai negatif; meski yang dideskripsikan sebagai "reaksioner politik" telah diadopsi oleh orang seperti monarkis Austria, Erik von Kuehnelt-Leddihn,[2] jurnalis Skonlandia, Gerald Warner of Craigenmaddie,[3] teolog politik Kolombia, Nicolás Gómez Dávila, dan sejarawan Amerika Serikat, John Lukacs.[4]

Sejarah dan penggunaan

[sunting | sunting sumber]

Revolusi Perancis menyumbangkan bahasa Inggris tiga kata deskriptif politik yang berarti politik anti-progresif: reaksioner, konservatif, dan kanan. Reaksioner berasal dari kata Perancis réactionnaire (dibuat pada akhir abad ke-18 berdasarkan kata réaction, "reaksi") dan konservatif dari conservateur, merujuk pada parlementarian monarkis yang menentang revolusi.[5] Dalam penggunaannya di Perancis, reaksioner merujuk pada "gerakan yang menuju kebalikan dari kecenderungan atau keadaan yang ada" dan "kembali ke kondisi sebelum permasalahan." Oxford English Dictionary merujuk penggunaan dalam bahasa Inggris pertama pada 1799 dalam terjemahan surat Lazare Carnot dalam Coup of 18 Fructidor.[6]

Selama Revolusi, kekuatan konservatif (khususnya dalam Gereja Katolik Roma) mengorganisir oposisi kepada perubahan progresif sosial politik dan ekonomi yang dibawa revolusi. Mereka berjuang untuk mengembalikan kekuasaan sementara Gereja dan Kerajaan. Dalam politik Eropa abad ke-19, kelas reaksioner termasuk hierarki Gereja Katolik Roma--pendeta, aristokrat, keluarga kerajaan, dan pendukung raja--percaya bahwa pemerintahan nasional adalah domain khusus Gereja dan negara.Di Perancis, pendukung penguasa tradisional oleh pewaris langsung dari dinasti Wangsa Bourbon, dilabeli dengan reaksi legitimis. Dalam Republik Ketiga, kaum monarkis adalah faksi reaksioner, yang kemudian diubah namanya menjadi konservatif.[5] Kekuatan ini juga melihat "reaksi" sebagai respon yang benar kepada "aksi" Revolusi Perancis yang sering gegabah; meski tidak ada penghinaan secara inheren dalam istilah reaksioner, dan sering juga digunakan untuk menjelaskan prinsip menunggu aksi musuh untuk mengambil bagian dalam reaksi secara umum.[butuh rujukan]Dalam masyarakat Kristen Protestan, reaksioner dipahami sebagai orang yang mendukung tradisi melawan pembaruan.

Filsuf gereja

[sunting | sunting sumber]

Metternich and containment

[sunting | sunting sumber]

Abad ke-20

[sunting | sunting sumber]
Poster Perancis yang mengatakan bahwa hak pilih dengan dua tahap akan menang melawan orang-orang reaksioner (1932).
Peringatan larangan mengunjungi website "reaksioner" di kafe internet di Vietnam

Abad ke-21

[sunting | sunting sumber]

"Neoreaksioner" adalah istilah yang dipakai kepada kelompok informal teoritikus politik daring yang telah aktif sejak 2000-an, dan kadang sebagai penyebutan diri mereka sendiri.[7] Frasa "neo-reaksioner" diciptakan oleh "Mencius Moldbug" (nama samaran Curtis Yarvin, programer komputer) pada 2008.[8][9] Arnold Kling menggunakannya pada 2010 untuk menggambarkan "Moldbug" dan subkultur segera mengadopsinya.[7] Pendukung gerakan "Neo-Reaksioner (disebut juga gerakan "Pencerahan Gelap") termasuk filsuf Nick Land, diantara yang lainnya.[10][11] Tujuan gerakan ini termasuk menentang segala bentuk egalitarianisme dan "kemgbali ke peran gender tradisional, monarkisme, dan sistem ekonomi yang secara tipikal lebih libertarian".[11]

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]
  • Kanan alternatif
  • Era Metternich
  • Konservatisme
  • Kontra-revolusioner
  • Revolusi Perancis
  • Fundamentalisme
  • Glosarium Revolusi Perancis
  • Daftar orang yang berhubungan dengan Revolusi Perancis
  • Politik sayap kanan
  • Konservatisme tradisionalis
  1. ^ The New Fontana Dictionary of Modern Thought Third Edition, (1999) p. 729.
  2. ^ Credo of a Reactionary by Erik von Kuehnelt-Leddihn - The American Mercury, under his alias Francis Stuart Campbell
  3. ^ "Scrap the meaningless terms Left and Right and reclaim the honourable title 'reactionary'".
  4. ^ "Confessions of an Original Sinner: John Lukacs: 9781890318123: Amazon.com: Books".
  5. ^ a b The Governments of Europe, Frederic Austin OGG, Rev.
  6. ^ Carnot, L. N. M. (1799).
  7. ^ a b Finley, Klint (22 November 2013).
  8. ^ "Unqualified Reservations".
  9. ^ "Unqualified Reservations".
  10. ^ Walther, Matthew (January 23, 2014).
  11. ^ a b Laliberte, Bryce (November 8, 2013).

Bibliografi

[sunting | sunting sumber]
  • Liberty or Equality, Erik von Kuehnelt-Leddihn, Christendom Press, Front Royal, Virginia, 1993.
  • Liberalism and the Challenge of Fascism, Social Forces in England and France 1815-1870, J. Salwyn Schapiro, McGraw-Hill Book Co., Inc., NY, 1949. (with over 34 mentions of the word "reactionary" in political context)
  • The Reactionary Revolution, The Catholic Revival in French Literature, 1870/1914, Richard Griffiths, Frederick Ungar Publishing Co., NY, 1965.
  • Oxford English Dictionary, 20 Vol. 31 references on the use of the term.

[[Kategori:Konservatisme]] [[Kategori:Teori politik]]