Lompat ke isi

Pengguna:Pengguna:Eliza Fitri Ramadanti/BLOCKCHAIN DAN CRYPTOCURRENCY: REVOLUSI DIGITAL DALAM SEKTOR KEUANGAN

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

DEFINISI[sunting | sunting sumber]

Blockchain dan cryptocurrency (kripto) merupakan dua konsep yang sering dibahas dalam konteks teknologi keuangan modern saat ini. Kedua inovasi ini setidaknya telah mengubah cara manusia dalam memahami dan berinteraksi dengan uang dan sistem keuangan. Artikel ini akan membahas bagaimana sistem blockchain bekerja, apa itu cryptocurrency, dan bagaimana dampaknya terhadap industri keuangan serta masyarakat luas. Blockchain sendiri ibarat teknologi buku besar digital yang terdesentralisasi, aman, dan transparan. Blockchain memiliki fungsi sebagai basis data yang mencatat setiap transaksi dalam jaringan. Blockchain terdiri dari serangkaian blok yang masing-masing berisi data transaksi. Setiap blok terhubung satu sama lain melalui rantai kriptografi yang terprotektif, kemudian membentuk apa yang dikenal sebagai blockchain (Febriantono 2021).

Beberapa fitur utama yang dimiliki oleh blockchain yang pertama adalah desentralisasi. Dimana tidak ada satupun otoritas pusat yang mengontrol blockchain. Sebaliknya, jaringan komputer (node) memverifikasi dan mencatat transaksi, yang membuatnya sulit untuk dimanipulasi ataupun dirusak. Selanjutnya adalah keamanan. Seluruh data dalam blockchain sangat dilindungi oleh algoritma kriptografi yang kuat. Hal ini menjadikannya sangat sulit untuk diubah atau dipalsukan. Lalu terdapat juga fitur transparansi. Dimana semua transaksi yang dicatat dalam blockchain juga dapat dilihat oleh semua peserta dalam jaringan. Hal ini agar menciptakan tingkat transparansi yang tinggi dan mengurangi risiko kecurangan. Terakhir adalah ketahanan. Karena data di dalam blockchain tersebar di banyak node, maka secara otomatis blockchain harus tahan terhadap kegagalan atau serangan. Jaringan akan tetap aktif meskipun beberapa node gagal.

Cara kerja sistem blockchain adalah ketika sebuah transaksi dilakukan, maka transaksi tersebut akan dikirim ke jaringan peer-to-peer yang terdiri dari komputer yang disebut node. Node ini kemudian akan memverifikasi transaksi dengan menggunakan algoritma konsensus, seperti Proof of Work ataupun Proof of Stake. Setelah transaksi terverifikasi, maka data transaksi tersebut akan ditambahkan ke blok baru bersama dengan transaksi lain yang terverifikasi dalam periode waktu yang sama. Blok baru ini kemudian akan ditambahkan ke rantai blok sebelumnya dan membentuk catatan yang tidak bisa diedit maupun direkayasa.

Selanjutnya adalah cryptocurrency. Cryptocurrency sendiri ibarat sebuah aset digital yang menggunakan teknologi blockchain untuk mengamankan transaksi mereka. Juga mengontrol pembuatan unit tambahan dan memverifikasi transfer setiap aset. Perlu diketahui bahwa bitcoin yang diluncurkan pada tahun 2009 oleh sosok anonim yang dikenal sebagai Satoshi Nakamoto merupakan cryptocurrency pertama dan yang paling terkenal. Sama seperti blockchain, cryptocurrency juga memiliki beberapa fitur penting. Pertama adalah digital yang terdesentralisasi. Cryptocurrency ada hanya dalam bentuk digital saja dan tidak dikendalikan oleh bank sentral ataupun lembaga pemerintah manapun. Hal ini akan memungkinkan transaksi lintas batas tanpa perantara (Hidayah 2023). Selanjutnya adalah anonimitas. Bahwa transaksi kripto seringkali tidak memerlukan proses identifikasi pribadi. Hal ini dilakukan untuk memberikan privasi yang lebih besar bagi penggunanya. Lalu terdapat juga fitur aksesibilitas dan kepemilikan. Cryptocurrency dapat dimiliki dan diakses oleh siapapun yang memiliki akses internet dan dompet digital. Hal ini setidaknya membuka peluang bagi orang-orang yang tidak memiliki akses ke layanan perbankan yang tradisional. Terakhir adalah volatilitas dan investasi. Cryptocurrency sendiri juga sering dianggap sebagai aset investasi yang sangat volatile. Price harga mereka dapat naik-turun secara dramatis dalam waktu yang singkat. Hal tersebut tentu dapat membawa keuntungan besar atau kerugian yang signifikan bagi para investor.

CONTOH CRYPTOCURRENCY POPULER[sunting | sunting sumber]

1. Bitcoin (BTC): Perlu diketahui bahwa bitcoin merupakan bentuk cryptocurrency yang pertama kali yang dianggap sebagai emas digital dan seringkali digunakan sebagai penyimpan nilai mata uang.

2. Ethereum (ETH): Ethereum bukan hanya cryptocurrency, tetapi juga platform untuk smart contract dan aplikasi yang terdesentralisasi (DApps).

3. Ripple (XRP): Ripple fokus pada solusi pembayaran lintas batas dan sering digunakan oleh institusi keuangan di berbagai negara.

4. Litecoin (LTC): Litecoin mirip seperti bitcoin. Perbedaannya bahwa litecoin memiliki waktu transaksi yang lebih cepat dan efisiensi yang tentunya lebih tinggi.

DAMPAK BLOCKCHAIN DAN CRYPTOCURRENCY[sunting | sunting sumber]

Keuangan Tradisional

Tidak dapat dipungkiri, bahwa sistem blockchain dan cryptocurrency setidaknya telah mengganggu industri keuangan tradisional. Bank maupun lembaga keuangan saat ini sedang mengeksplorasi sistem blockchain untuk meningkatkan efisiensi dan mengurangi biaya. Seperti halnya blockchain dapat mengotomatiskan proses penyelesaian transaksi yang umumnya akan memakan waktu beberapa hari dalam sistem keuangan tradisional. Selain itu hal ini juga dapat mengurangi kebutuhan akan perantara yang mengarah pada pengurangan biaya transaksi.

Pengiriman Uang dan Akses Keuangan[sunting | sunting sumber]

Cryptocurrency setidaknya telah membuka jalan bagi proses transaksi uang yang lebih cepat dan juga lebih murah, terutama bagi pekerja imigran yang ingin mengirim uang ke keluarga mereka di negara asalnya. Dengan menggunakan sistem ini, maka biaya proses transaksi uang dapat dipangkas secara signifikan dibandingkan dengan layanan pengiriman uang yang tradisional. Selain itu, cryptocurrency juga memberikan akses ke layanan keuangan bagi seseorang yang tidak memiliki rekening bank. Hal ini juga memungkinkan mereka untuk berpartisipasi dalam ekonomi internasional.

Keamanan dan Privasi[sunting | sunting sumber]

Sistem blockchain paling krusial adalah menawarkan solusi untuk masalah keamanan dan privasi dalam transaksi digital. Dalam sistem tradisional misalnya, data pribadi seringkali disimpan dalam server yang terpusat. Hal ini tentu rentan terhadap serangan siber. Dengan sistem keamanan blockchain, maka data akan disimpan secara terdesentralisasi. Juga transaksi yang terenkripsi, sehingga lebih sulit bagi peretas siber untuk mengakses atau mencuri informasi yang sensitif.

Masa Depan Blockchain dan Cryptocurrency[sunting | sunting sumber]

Meskipun masih dalam tahap awal adopsi, sistem blockchain dan cryptocurrency ini memiliki potensi besar untuk mengubah berbagai industri di luar keuangan. Seperti halnya rantai pasokan, kesehatan, hingga pemerintahan. Misalnya, blockchain dapat digunakan untuk melacak asal-usul produk dalam rantai pasokan. Juga yang terpenting adalah memastikan bahwa produk tersebut asli dan tidak dipalsukan. Adapun dalam sektor kesehatan, blockchain juga dapat menyimpan catatan medis secara aman, dan juga memungkinkan pasien untuk memiliki kendali penuh atas data kesehatan mereka yang mungkin sifatnya privasi.

KESIMPULAN[sunting | sunting sumber]

Blockchain dan cryptocurrency merupakan dua inovasi revolusioner yang memiliki potensi untuk mengubah cara seseorang bertransaksi dan berinteraksi dengan sistem keuangan. Dengan fitur penting seperti desentralisasi, keamanan, hinga transparansi, blockchain setidaknya menawarkan cara baru untuk mencatat dan memverifikasi semua transaksi mereka. Sementara itu, cryptocurrency juga dapat memberikan peluang baru untuk investasi dan akses ke layanan keuangan internasional. Meskipun masih terdapat tantangan yang harus dihadapi, namun masa depan blockchain dan cryptocurrency bisa dikatakan cerah dengan potensi besar mereka untuk hal inovasi dan pertumbuhan.

Referensi:[sunting | sunting sumber]

Febriantono, Aldiki. 2021. “Mengenal Blockchain Sebagai Teknologi Dibalik Mata Uang Digital.” binus.ac.id. https://binus.ac.id/malang/2021/06/mengenal-blockchain-sebagai-teknologi-dibalik-mata-uang-digital/.

Hidayah, Ayu Liestianingsih. 2023. “Yuk, Berkenalan Dengan Kripto!” djkn.kemenkeu.go.id. https://www.djkn.kemenkeu.go.id/artikel/baca/16059/Yuk-Berkenalan-dengan-Kripto.html.