Pengguna:Radief97

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Radief Ramadhana
رديف رمضان
Pengguna Wikipedia
I was with Adel and Chika JKT48 on holiday at Manchester, England and visited the Etihad Stadium, Manchester
I was with Adel and Chika JKT48 on holiday at Manchester, England and visited the Etihad Stadium, Manchester
Nama lahirRadief Ramadhana Fahmi Elmana
AliasRadief, Bro Radief, Mas Radief, Kak Radief
Jenis kelaminLaki-Laki
PekerjaanFreelancer, Social Media Influencer
Golongan darahB
Kelahiran
Tanggal lahir4 Februari 1997 (umur 27)
Tempat lahirIndonesia Surabaya, Jawa Timur, Indonesia
Keluarga
MenikahReva Fidela Adel Pantjoro (2023-sekarang)
Yessica Tamara Siallagan (2020-sekarang)
Pendidikan
PendidikanS1
SMA/SMK/MA SMA Al Falah Ketintang Surabaya (2012-2015)
Universitas Universitas Wijaya Kusuma Surabaya (2015-2020)
Pandangan hidup
AgamaIslam
Affiliasi:
Nahdlatul Ulama (2022-sekarang)
Muhammadiyah (2012-2021)
IdeologiIslamisme
Pancasila
Politik Partai Keadilan Sejahtera (2018-sekarang)
Facebook
Twitter

Radief Ramadhana Fahmi Elmana adalah seorang wikipediawan dan Simpatisan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) asal Surabaya, Jawa Timur. Radief merupakan anak bungsu dari 3 bersaudara. Selain menjadi wikipediawan, Radief merupakan penulis di Kompasiana dan CEO dan Konten Kreator akun media sosial Instagram, At-Tarbiyah Media yaitu media islam gerakan tarbiyah yang fokus audiensnya pada Generasi Milenial dan Gen-Z

Penggemar JKT48[sunting | sunting sumber]

Radief adalah salah satu penggemar JKT48 sejak 2012. Oshimen pertamanya ialah, Stella Cornelia namun karena Stella mengumumkan untuk lulus dari JKT48 pada 3 November 2013 dan resmi lulus dari JKT48 pada 28 Desember 2013, pada 1 Maret 2014, Radief berganti oshi ke Jessica Veranda. Disisi lain, pada tahun 2014 JKT48 sudah mengumumkan adanya 2-Shot Event (sesi dimana seorang penggemar bisa berfoto bersama Oshimennya). Hal itu dilakukan oleh Radief pada tahun 2015 yang mana Radief akhirnya bisa 2-Shot untuk kali pertama bersama Veranda, disusul tahun 2016 dan 2017. Pada 4 Maret 2017, Jessica Veranda mengumukan untuk lulus dari JKT48

Pasca lulusnya Veranda dari JKT48, Radief langsung mengganti oshimennya yaitu Cindy Yuvia dan Shani Indira Natio dan sempat bertemu dan melakukan sesi 2-Shot pada 2018. Pada 30 Maret 2019, Yuvia menyatakan untuk lulus dari JKT48 ketika akhir Live Performance pasca High Tension Handshake Event Jakarta. Setelah Yuvia resmi lulus dari JKT48, Radief menyatakan hiatus sebagai Fans JKT48 dikarenakan menyelesaikan studi S1

Pada pertengahan Januari 2020, Radief secara tak sadar menyukai salah satu postingan Instagram personil JKT48 yang baru saja bergabung dan membuat Radief jatuh hati. Rupanya, personil tersebut adalah Yessica Tamara atau Chika. Akhirnya, Radief kembali menyukai JKT48 namun tidak sefanatik dulu. Karena Radief telah memutuskan untuk menjadi Fans JKT48 yang biasa-biasa saja.

Pada tahun 2023, Radief secara diam-diam memiliki ketertarikan kepada Reva Fidela Adel Pantjoro atau Adel. Pada 27 September 2023, Chika menyatakan untuk lulus dari JKT48. Radief yang mengetahui kabar ini berkeinginan untuk 2-Shot dengan Adel dan Chika sekaligus sebagai tanda perpisahannya sebagai Penggemar JKT48 sebelum fokus untuk Pemenangan Partai Keadilan Sejahtera pada 2024. Namun, impian dan cita-cita Radief pupus setelah seluruh slot tiket 2-Shot habis dibeli oleh Keanggotaan OFC JKT48 yang membuat Radief yang tercatat sebagai Keanggotaan Gratis Fans JKT48 dari web resmi JKT48 tidak mendapatkan slot satu memberpun

Namun Radief sebetulnya tidak kehabisan akal, Radief pun mencoba untuk mengeluarkan jalan pintas untuk bisa 2-Shot dengan Adel dan Chika dengan cara menggunakan Adobe Photoshop agar seolah-olah Radief pernah 2-Shot dengan Adel dan Chika meski tak bertemu langsung. Tak sampai disitu, Radief juga sempat berpikiran untuk menikah dengan Adel dan Chika meskipun itu hanya terjadi di Metaverse.

Pandangan Politik[sunting | sunting sumber]

Radief adalah salah satu Simpatisan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sejak 2018 yang mana pada waktu itu, ia masih sedang berkuliah dan menjadi aktivis FSLDK Indonesia ia mengagumi PKS hanya karena terkesima dengan social media campaign yang dilakukan sayap kepemudaan PKS, yaitu PKS Muda

Sebenarnya, Radief sudah mengenal PKS jauh sebelum 2014. Yaitu ketika Radief masih berstatus pelajar dan sebatas pemilih pemula

Pandangan Keagamaan[sunting | sunting sumber]

Sejak kecil, Radief dibesarkan oleh keluarga yang berafiliasi terhadap Muhammadiyah. Namun, Pada tahun 2022 Radief memiliki perbedaan pandangan terhadap Muhammadiyah terkait penentuan tanggal Puasa Ramadhan dan Hari Raya (Idul Fitri dan Idul Adha) yang menurut Radief Muhammadiyah telah keluar dari ketaatan kepada penguasa yang sah.

Karena, Radief memiliki anggapan bahwasanya metode hisab yang digunakan Muhammadiyah adalah suatu bid'ah dan sama sekali tidak di ajarkan oleh Rasulullah bahkan termasuk syari'at Islam itu sendiri dalam penentuan tanggal Puasa dan Hari Raya Islam (Idul Fitri dan Idul Adha). Serta metode hisab ternyata tidak digunakan oleh dunia internasional dalam menetapkan Puasa dan Hari Raya.

Sehingga, Radief memutuskan untuk hijrah ke Nahdlatul Ulama dikarenakan penetapan tanggal Puasa Ramadhan dan Hari Raya sesuai syariat Islam (menggunakan sistem Ru'yatul Hilal dan masih menaati penguasa yang sah dengan menggunaan dalil Hukmul Hakim Yarfa'ul Khilaf (Ketetapan hakim (penguasa;pemerintah yang berwenang dan sah) menggugurkan perbedaan-perbedaan)

Pandangan Terhadap Pendakwah di Indonesia[sunting | sunting sumber]

Radief juga sangat mengagumi pendakwah-pendakwah seperti Ustadz Adi Hidayat, Ustadz Abdul Somad, Ustadz Hanan Attaki, Ustadz Oemar Mita, Aa Gym (Abdullah Gymnastiar), Ustadz Salim A. Fillah, Ustadz Bachtiar Nasir karena dakwahnya yang lembut, sejuk, santun, terbuka terhadap segala perbedaan-perbedaan pandangan dan merangkul seluruh elemen. Selain itu ia juga mengagumi pendakwah yang beraliran Salafi-moderat yang terbuka terhadap segala bentuk perbdaan-perbedaan pandangan seperti Ustadz Khalid Basalamah dan Ustadz Muhammad Nuzul Dzikri

Namun disisi lain, Radief ternyata memiliki ketidak sukaan terhadap pendakwah Salafi seperti Ustadz Abu Yahya Badrussalam, Ustadz Yazid Qodir bin Abdul Jawwas, Ustadz Riyadh Badr bin Bajrey, Ustadz Berik Said Bajri, Ustadz Farhan Abu Furaihan, Ustadz Sofyan Chalid bin Idham Ruray dan Ustadz Dzulqarnain bin M. Sunusi yang menurut Radief para pendakwah salafi tersebut sangat mementingkan golongannya, memiliki kebencian pada kelompok-kelompok Islam, tidak merangkul semua elemen kaum muslimin, parahnya lagi ialah tidak terbuka terhadap perbedaan-perbedaan fikih