Lompat ke isi

Penguatan dalam Gereja Katolik

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Altar Tujuh Sakramen, karya Rogier van der Weyden, menggambarkan seorang uskup Gereja Latin menghelat penguatan pada abad ke-14

Penguatan atau krisma adalah salah satu dari tujuh sakramen Gereja Katolik.[1] Sakramen ini juga merupakan salah satu dari tiga sakramen inisiasi dalam Gereja Katolik, dua lainnya adalah Pembaptisan dan Komuni Kudus.[2]

Deskripsi

[sunting | sunting sumber]

Katekimus Gereja Katolik menyatakan:[3]

Engkau harus ingat bahwa engkau telah menerima pemeteraian oleh Roh: roh kebijaksanaan dan pengetahuan, roh nasibat dan kekuatan, roh pengertian dan kesalehan, roh takut akan Allah; dan peliharalah apa yang telah engkau terima. Allah Bapa telah memeteraikan engkau, Kristus Tuhan telah menguatkan engkau dan memberikan jaminan Roh ke dalam hatimu.[4]

Katekimus Gereja Katolik dipandang sebagai dasar skriptural untuk Konfirmasi sebagai sebuah sakramen yang berbeda dari Pembaptisan seperti yang tercatat dalam Kisah Para Rasul 8:14-17:[5][6]

Ketika rasul-rasul di Yerusalem mendengar, bahwa tanah Samaria telah menerima firman Allah, mereka mengutus Petrus dan Yohanes ke situ. Setibanya di situ kedua rasul itu berdoa, supaya orang-orang Samaria itu beroleh Roh Kudus. Sebab Roh Kudus belum turun di atas seorangpun di antara mereka, karena mereka hanya dibaptis dalam nama Tuhan Yesus. Kemudian keduanya menumpangkan tangan di atas mereka, lalu mereka menerima Roh Kudus.

Referensi

[sunting | sunting sumber]

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]