Perang Babi (1906–08)

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Perang Babi (bahasa Serbia: Свињски рат/Svinjski rat) atau Perang Cukai, (Царински рат/Carinski rat) adalah perang dagang yang berlangsung antara Austria-Hungaria melawan Kerajaan Serbia dari tahun 1906 hingga 1908. Selama perang ini, Wangsa Habsburg mencoba menghentikan impor babi dari Serbia.

Latar belakang[sunting | sunting sumber]

Pada permulaan abad ke-20, Serbia menjadi salah satu satelit ekonomi Wangsa Habsburg, dan salah satu hasil ekspor utamanya adalah babi. Untuk mengurangi kebergantungan terhadap Austria-Hungaria, Serbia mulai mengimpor senjata dari Prancis pada tahun 1904 dan kemudian mendirikan uni pabean dengan Bulgaria pada tahun 1905. Akibatnya, pemerintah Hungaria memutuskan untuk menghukum Serbia dengan memberlakukan sanksi ekonomi.

Sejarah[sunting | sunting sumber]

Austria menanggapi pada April 1906 dengan menghentikan impor babi dari Serbia. Serbia menolak tunduk kepada Wina dan memperoleh investasi Prancis untuk membangun pabrik pengepakan baru untuk perdagangan internasional, dan Serbia juga mulai memesan bahan dari saingan Austria, Jerman, dan menekan wilayah Bosnia dan Herzegovina yang dikuasai oleh Austria untuk memperoleh akses ke Laut Adriatik lewat wilayah Bosnia. Austria akhirnya menyerah pada Maret 1908.

Rusia mendukung tindakan Serbia dan perang antara Austria-Hungaria dengan Rusia terhindar karena Jerman melayangkan ultimatum pada tahun 1909 yang meminta agar Rusia berhenti membantu Serbia.

Statistik[sunting | sunting sumber]

Perdagangan Luar Negeri Kerajaan Serbia
Encyclopædia Britannica 1911: Volume 24, hlm. 688
1904 1905 1906 1907 1908
Ekspor (seribu GBP): 2.486 2.879 2.864 3.259 3.019
Impor (seribu GBP): 2.437 2.224 1.773 2.823 3.025
Neraca perdagangan (seribu GBP): 49 655 1,091 436 -6
Ekspor/Impor (%):
Dibulatkan ke % terdekat
102 129 162 115 100

Referensi[sunting | sunting sumber]

  • Misha Glenny, The Balkans 1804-1999: Nationalism, War and the Great Powers (London: Granta, 1999), hlm. 281–2.