Lompat ke isi

Peringatan darurat Indonesia

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Peringatan darurat Indonesia atau popular juga dengan tagar #kawalputusanMK, adalah fenomena internet, khususnya media sosial, yang muncul setelah DPR menolak menjalankan keputusan MK dengan menetapkan batas umur untuk calon kepala daerah baru berlaku setelah pelantikan pemenang Pilkada 2024, sesuai putusan Mahkamah Agung Nomor 23 P/HUM/2024, yang bertentangan dengan keputusan MK nomor 70/PUU-XXII/2024 yang menetapkan batasan umur kepala daerah berlaku saat penetapan calon[1] Hal ini dianggap janggal karena pada saat yang sama DPR mengikuti keputusan MK nomor 60/PUU-XXII/2024 terkait penghilangan batas kursi partai di DPRD untuk mengajukan calon kepala daerah, namun hanya diberlakukan untuk partai yang tidak memiliki kursi.[2] Keputusan ini dirumuskan menjadi RUU Pilkada yang baru dalam waktu singkat. Di sisi lain DPR juga langsung menyetujui saat KPU menetapkan keputusan MK No.29/PUU-XXI/2023,51/PUU-XXI/2023 dan perkara 55/PU-XXI/2023 menjadi peraturan KPU terkait batas usia dalam Pemilihan Presiden 2024.[3]

Tindakan ini kemudian dirumuskan menjadi RUU Pilkada dalam waktu relatif singkat.[4] Hal ini dianggap hanya menguntungkan calon tertentu yang diduga memiliki keterkaitan dengan keluarga presiden [5] dan mengarahkan demokrasi Indonesia jadi monarki[6].

Ramainya pembicaraan dengan topik ini menyebabkan tagar #kawalpusuanMK dan Peringatan Darurat Indonesia trending topic di media sosial X.[7]

Dampak dunia nyata

[sunting | sunting sumber]

Menyebarnya pesan ini diikuti dengan ajakan demonstrasi di beberapa titik, antara lain Jakarta[8] Bandung, dan Jogja.[9] Politisi Wanda Hamidah kemudian menyatakan mengundurkan diri dari Partai Golkar dengan alasan tidak ingin berada di sisi sejarah yang salah dan masih mencintai negaranya.[10]

Visualisasi

[sunting | sunting sumber]

Peringatan ini menyebar dalam bentuk video pendek maupun tangkapan layar berwarna biru tua dengan gambar burung garuda berwarna putih.[11] Peringatan ini mirip dengan emergency road system (EAST) yang muncul di TV suatu negara seperti di Jepang, ketika mengalami bencana besar, seperti gempa atau tsunami.[12]

Referensi

[sunting | sunting sumber]