Perpindahan panas (geodinamika)

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas


Secara umum perpindahan panas adalah salah satu cabang ilmu yang diulas ketika mempelajari termodinamika. Perpindahan panas dapat melalui 3 mekanisme yaitu konduksi, konveksi dan radiasi. Di dalam study tentang geodinamika, mempelajari struktur thermal merupakan salah satu cara untuk mengetahui tentang watak bumi yang bersifat mekanis.

Penjelasan Umum[sunting | sunting sumber]

SIfat-sifat fisis batuan yang ada di dalam mantel Bumi secara langsung berhubungan dengan temperatur sebagai fungsi kedalaman. Distribusi temperatur di kerak benua dan lithosfer dipengaruhi oleh perpindahan panas secara konduksi dimana semakin mendekati permukaan maka panas akan semakin kehilanagan panas. Hal ini disebabkan oleh peluruhan isotop radioaktif pada batuan dan panas yang mengalir ke atas dari mantel subkontinen. Panas internal bumi juga akan semakin berkurang jika mendekati kerak samudra. Hilangnya panas internal bumi melalui kerak samudera dan litosfer terjadi terutama secara konduksi, meskipun transportasi panas secara konveksi dengan sirkulasi air melalui batuan kerak basaltik juga penting, terutama di dekat ridges. Sementara itu, pada batuan beku, pendinginan dapat terjadina efek konduksi atau konveksi lewat sirkulasi air tanah. Selain itu, pemanasan yang terjadi pada batuan sedimen yang terpendam dibawah permukaan bumi dan penyesuain suhu dibawah permukaan bumi akibat adanay erosi di permukaan dan gletser terjadi melalui proses konduksi. Sementara konveksi memainkan peran dominan dalam transportasi panas dari mantel bumi yang dalam dan dalam mengendalikan suhu interior.

Referensi[sunting | sunting sumber]

  • Turcotte, D. L.; Schubert, Gerald. 1982. "Geodynamics: Second Edition".