Lompat ke isi

Pertempuran Aleppo 2012–2016

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Pertempuran Aleppo 2012
Bagian dari Perang Sipil Suriah

Searah jarum jam dari kiri atas: Sebuah tank yang hancur di Aleppo, bangunan Lapangan Saadallah al-Jabiri setelah pemboman Aleppo pada bulan Oktober 2012, penduduk Aleppo mengantri untuk mendapatkan makanan, dan seorang pejuang Tentara Pembebasan Suriah berjalan di antara puing-puing di Aleppo.
Tanggal29 Juli 2012 – 22 Desember 2016
(4 tahun, 5 bulan dan 3 hari)[4]
LokasiSuriah Aleppo, Suriah
Hasil

Kemenangan Pemerintah Suriah

  • TBS mengklaim kekuasaannya atas 50% bagian Aleppo, sedangkan ABS juga menguasai 50%[5][6]
  • TPS dan Kurdi mengklaim kekuasaannya atas beberapa distrik lainnya[7][8]
Pihak terlibat
Tentara Pembebasan Suriah
Tentara Penaklukan
Republik Arab Suriah[1][2]
 Iran
(Sejak 2013)
 Rusia
(Sejak 2015)
Hizbullah[3]
Milisi Syiah Irak

Pasukan Demokratik Suriah

Tokoh dan pemimpin

Koalisi Nasional Pasukan Revolusi dan Oposisi Suriah Abdel Jabbar al-Oqaidi[9]

Koalisi Nasional Pasukan Revolusi dan Oposisi Suriah Abu Abdu Bakri (Distrik Salaheddine)[10]
Suriah Ali Abdullah Ayyoub
Suriah Suhayl al-Hasan
Suriah Maher al-Assad
Iran Qasem Soleimani
Iran Hossein Hamadani 
Rusia Viktor Bondarev
Rusia Alexander Zhuravlyov
Sharvan Efrin
Yusuf Kahia 
Pasukan

18 batalion[11]

Tidak diketahui Tidak diketahui
Kekuatan
15,000 Pejuang[14]
(klaim oposisi)

6,000–8,000 pejuang[15]
(klaim pemerintah)[16]
21,500 Tentara[17][14][14]
2,000–4,000 Pasukan Hizbullah
4,000 Milisi Syiah Irak
Tidak Diketahui
Korban
30,000+ Tewas
Pertempuran Aleppo 2012–2016 di Syria
Pertempuran Aleppo 2012–2016
Lokasi kota Aleppo di Suriah

Pertempuran Aleppo 2012, juga dikenal dengan sebutan "induk dari semua pertempuran"[18] adalah konfrontasi militer yang terjadi di Aleppo, Suriah antara militer Suriah dengan Tentara Pembebasan Suriah. Pertempuran ini dimulai pada tanggal 19 Juli 2012 sebagai bagian dari serangkaian Perang Sipil Suriah. Bentrokan berawal dengan dilancarkannya serangan oleh Tentara Pembebasan Suriah terhadap kota Aleppo, di mana kota ini merupakan kota terbesar sekaligus pemegang kekuasaan dan pusat ekonomi strategis di Suriah.[19]

Pertempuran menyebabkan kehancuran yang fatal terhadap Kota Kuno Aleppo, sebuah Situs Warisan Dunia UNESCO.[20]

Latar Belakang

[sunting | sunting sumber]

Demonstrasi besar-besaran terhadap pemerintah Suriah terjadi di Aleppo pada tanggal 20 Juli 2012. Di bagian Aleppo Utara, Tentara Pembebasan Suriah (TPS) telah mengklaim kontrolnya atas beberapa kota dan distrik, diantaranya Tal Rifaat, Azaz dan Al-Bab. Pertempuran dimulai saat puluhan pemberontak TBS menembus ke dalam kota Aleppo. Para warga kemudian mengecat dinding mereka dengan gambar bendera pra-Ba'athis untuk menyimbolkan revolusi.[19]

Pertempuran

[sunting | sunting sumber]

Mayoritas kawasan di Aleppo yang dikuasai para pemberontak dibombardir oleh pasukan pemerintah dan pertempuran lainnya pecah di sejumlah distrik. Pertempuran terbaru ini berlangsung hanya beberapa saat setelah voting Majelis Umum PBB yang mengkritik soal kegagalan Dewan Keamanan untuk bertindak di Suriah. Pusat pertempuran berlangsung di sekitar kawasan selatan Damaskus di mana baku tembak dilaporkan berlangsung di Tadamon, meski sebelumnya telah diserang oleh pasukan pemerintah. Pertempuran juga terjadi di sejumlah bagian di pusat ibu kota, dan dilaporkan oleh BBC bahwa pertikaian berikutnya terjadi di bagian barat kota dan di sekitar Dumar.[21]

Cuplikan video yang dirilis oleh sebuah lembaga aktivis menunjukkan sebuah jet militer terbang diatas kawasan yang mereka sebut sebagai markas pemberontak di Salah al-Din di Aleppo kemudian diikuti dengan suara ledakan keras. Pemerintah Suriah sejauh ini belum melancarkan serangan terpadu untuk mengusir para pemberontak keluar, meski PBB meyakini bahwa saat ini rezim Bashar al-Assad tengah mengumpulkan pasukan untuk melancarkan serangan guna menguasai kota yang tidak bisa dilepas.[22] Sementara itu lebih dari 200.000 rakyat Suriah telah meninggalkan Aleppo. Namun menurut PBB, banyak dari penduduk Aleppo yang masih terjebak dan berlindung di gedung-gedung sekolah dan bangunan publik lainnya.[23]

Sementara itu, sebuah organisasi yang menamakan diri sebagai pemerhati persoalan HAM Suriah yang berbasis di Inggris melaporkan bahwa sekitar 135 orang tewas pada pertempuran pada tanggal 1 Agustus, sedangkan organisasi lainnya yaitu Komite Koordinasi Lokal menyebut bahwa lebih dari 170 orang tewas.[24]

Reaksi internasional

[sunting | sunting sumber]
  •  Prancis - Kementerian Luar Negeri Prancis mengatakan bahwa "dengan adanya penumpukan senjata berat di sekitar Aleppo, Presiden Suriah, Bashar al-Assad sedang bersiap untuk melakukan pembantaian pada rakyatnya sendiri", sementara Italia dan ketua Dewan Keamanan PBB juga menuduh pemerintah bersiap untuk membantai warga sipil.[25]
  •  Rusia - Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov menyatakan bahwa "mitra Barat kami beserta beberapa negara tetangga Suriah pada dasarnya mendorong, mendukung dan mengarahkan perjuangan bersenjata untuk melawan rezim". Lavrov juga menambahkan bahwa akan lebih realistis jika Angkatan Bersenjata Suriah tidak melawan ketika pemberontak menduduki Aleppo. "Bagaimana kalian bisa berharap bahwa dalam situasi seperti ini, pemerintah hanya akan berdamai dan berkata 'Baiklah, aku salah. Ayo, jatuhkan saya, dan ubahlah rezim'?"[26]
  •  Turki - Perdana Menteri Turki, Recep Tayyip Erdoğan mendesak tindakan internasional, dan mengatakan bahwa kita tidak mungkin "untuk tetap menjadi penonton" atas pertempuran di Aleppo.[27] Reuters melaporkan bahwa Turki telah bersekutu dengan Arab Saudi dan Qatar untuk memberikan bantuan militer dan komunikasi kepada Tentara Pembebasan Suriah dengan mendirikan basis di kota Adana. Reuters juga mengutip satu sumber yang berbasis di Doha yang menyatakan bahwa Turki, Qatar dan Arab Saudi telah memberikan bantuan senjata dan pelatihan kepada para pemberontak.[28]
  •  Inggris - William Hague, Menteri Luar Negeri Inggris juga menyatakan bahwa "dunia harus bertindak untuk mencegah pembantaian di Aleppo."[29]
  •  Amerika Serikat - Amerika Serikat mengatakan bahwa pihaknya mengkhawatirkan akan terjadinya pembantaian baru di Aleppo oleh pemerintah Suriah: "Kekhawatiran kami adalah bahwa kita akan melihat pembantaian di Aleppo dan itulah yang tampaknya dipersiapkan oleh rezim Assad."[30]

Sebelumnya, Rusia dan Tiongkok mengecam resolusi PBB yang dikeluarkan pada tanggal 3 Agustus 2012 dengan mengatakan bahwa resolusi akan menghancurkan upaya perdamaian. Utusan Moskow di PBB, Vitaly Churkin, mengatakan bahwa resolusi PBB berpihak dan mendukung oposisi bersenjata. Sedangkan negara Barat memuji resolusi yang didukung 133 anggota, 12 menolak dan 31 negara absen. Resolusi itu sendiri mengkritik Dewan Keamanan PBB dan pemerintahan Presiden Suriah Bashar al-Assad. Majelis memperdebatkan resolusi yang diajukan oleh Arab Saudi, sesaat setelah pengunduran diri utusan PBB-Liga Arab Kofi Annan dan kegagalan rencana enam poin perdamaiannya.[21][31]

Di sisi lain, media Iran pada tanggal 30 Juli melaporkan bahwa Pemerintah Iran meminta Turki dan Qatar agar membantu menjamin pembebasan 48 warga negara Iran yang diculik hari Sabtu di Damaskus. Iran mengatakan para korban adalah jemaah Shiah, tetapi komandan Tentara Pembebasan Suriah menggambarkan mereka sebagai pasukan elit Iran, Garda Revolusi. Atas hal ini, bisa disimpulkan bahwa Iran mendukung pemerintah Suriah, sementara Turki dan Qatar mendukung oposisi Suriah.[32]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Kat Iskander (1 August 2012). "Syria rebels to target intel, as Assad hails army". The Daily Star. Diakses tanggal 1 August 2012. 
  2. ^ Anita McNaught (1 August 2012). "Syrian MP killed publicly by FSA firing squad". Al Jazeera. Diakses tanggal 2 August 2012. 
  3. ^ "Iran's Hizbullah sends more troops to help Assad storm Aleppo, fight Sunnis". World Tribune. 29 July 2012. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-03-31. Diakses tanggal 2 August 2012. 
  4. ^ "Syrian army announces victory in Aleppo in boost for Assad". Huffington Post. Reuters. 2 January 2017. 
  5. ^ Syria rebels 'strengthen hold' on Aleppo
  6. ^ In Aleppo's rebel districts, not everyone has chosen[pranala nonaktif permanen]
  7. ^ "Syria Liberation Army describes latest from Aleppo". euronews.com. 1 August 2012. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-08-04. Diakses tanggal 2 August 2012. 
  8. ^ Erika Solomon (30 July 2012). "Amid the ruins in Aleppo, Syrian rebels say victory is near". Reuters. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-08-03. Diakses tanggal 29 July 2012. 
  9. ^ "Syrian forces 'step up attacks on Aleppo'". The Australian. Australian Associated Press. 29 July 2012. Diakses tanggal 29 July 2012. 
  10. ^ "The Battle for Aleppo: rebels, regime, refugees inside Syria". Alaska Dispatch. 28 July 2012. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-11-03. Diakses tanggal 29 July 2012. 
  11. ^ "Clock ticks for 'mother of all battles' in Aleppo". CNN. 28 July 2012. Diakses tanggal 29 July 2012. 
  12. ^ Paul Schemm and Ben Hubbard (22 July 2012). "Syria says will use chemical weapons if attacked". The Miami Herald. Associated Press. Diakses tanggal 29 July 2012. 
  13. ^ Clarissa Ward (26 July 2012). "Syria rebel leader says his men are ready to take on Assad's forces in fight for Aleppo". CBS News. Diakses tanggal 29 July 2012. 
  14. ^ a b c "Syria: Battle for Aleppo - live updates". The Guardian. 29 July 2012. Diakses tanggal 29 July 2012. 
  15. ^ Clinton visits Turkey for Syria talks as army pounds rebels in Aleppo
  16. ^ "Syrian army starts "purging" Aleppo from "Jihadists", minister pledges to eradicate terrorism". newstrackindia.com. Asian News International. 29 July 2012. Diakses tanggal 29 July 2012. 
  17. ^ Syria conflict: Troops 'mass for Aleppo assault'
  18. ^ "'Mother of all' catchphrase, from Saddam Hussein to the bailout, is invoked again in Syria". The Washington Post. Associated Press. 28 July 2012. Diakses tanggal 29 July 2012. [pranala nonaktif permanen]
  19. ^ a b Luke Harding and Martin Chulov (22 July 2012). "Syrian rebels fight Assad troops in Aleppo". The Guardian. Diakses tanggal 29 July 2012. 
  20. ^ "Syrian war takes heavy toll at a crossroad of cultures". New York Times. 16 April 2014. Diakses tanggal 12 May 2014. 
  21. ^ a b Pertempuran kembali pecah di Damaskus dan Aleppo. BBC Indonesia
  22. ^ "Syrian army launches Aleppo counter-offensive, activists say". Now Lebanon. 28 July 2012. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-01-04. Diakses tanggal 29 July 2012. 
  23. ^ http://www.antaranews.com/berita/325326/oposisi-suriah-punya-barisan-tank-di-aleppo
  24. ^ PBB: Pertempuran Aleppo Makin Sengit Kompas.com. Diakses 5 Agustus 2012
  25. ^ "Red Cross to pull some staff out of Syria as world powers fear Aleppo 'slaughter'". Al Arabiya. 27 July 2012. Diakses tanggal 29 July 2012. 
  26. ^ "Turkey in spearhead role against Syria". The Hindu. 29 July 2012. Diakses tanggal 29 July 2012. 
  27. ^ "World cannot 'remain spectators' over Aleppo: Turkish PM". Al Jazeera. 28 July 2012. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-04-07. Diakses tanggal 29 July 2012. 
  28. ^ Regan Doherty and Amena Bakr (29 July 2012). "Secret Turkish nerve center leads aid to Syria rebels". Reuters. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-08-05. Diakses tanggal 29 July 2012. 
  29. ^ ""World must speak out to avert a massacre in Aleppo," says UK foreign minister". Al Jazeera. 27 July 2012. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-04-07. Diakses tanggal 29 July 2012. 
  30. ^ "US fears Syria planning massacre in Aleppo". Al Jazeera. 27 July 2012. Diakses tanggal 29 July 2012. 
  31. ^ Oposisi Suriah punya barisan tank di Aleppo Antara. Diakses 6 Agustus 2012
  32. ^ Pasukan Suriah Gempur Posisi Pemberontak di Aleppo VoA Indonesia. Diakses 4 Agustus 2012

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]