Pertempuran Kampung Sakilkilo
Netralitas artikel ini dipertanyakan. |
Pertempuran Kampung Sakilkilo | |||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Bagian dari Konfrontasi Indonesia-Malaysia | |||||||
| |||||||
Pihak terlibat | |||||||
Indonesia | Britania Raya | ||||||
Tokoh dan pemimpin | |||||||
Leonardus Benyamin Moerdani | Tidak diketahui | ||||||
Pasukan | |||||||
TNKU Kopassus | Gurkha | ||||||
Kekuatan | |||||||
1 Pleton (30–50) |
2 Pleton (60–100) | ||||||
Korban | |||||||
Beberapa Terluka | 20 Tewas |
Pertempuran Kampung Sakilkilo Adalah pertempuran antara Tentara Nasional Indonesia melawan Pasukan Gurkha di daerah Kampung Sakilkilo, Sabah, Malaysia pada 10 Juli 1964[1]
Pada 10 Juli 1964, dalam pertempuran di Kampung Sakilkilo dan Batugar di Sabah, satu peleton Tentara Nasional Kalimantan Utara (TNKU) bersama tentara Indonesia berhasil menewaskan 20 tentara Inggris dan Gurkha. TNKU adalah sayap militer dari Partai Ra’yat Brunei pimpinan Ahmad Azahari yang dibentuk untuk mewujudkan negara Kalimantan Utara (nama lain Sabah). Selain itu, pasukan Kujang 328/II Siliwangi menawan 34 tentara Gurkha yang melakukan penyusupan di daerah Kapuas, Sambas.
Khawatir eskalasi konflik meningkat jadi perang terbuka, Inggris meningkatkan kehadiran militernya. Pada Juli 1964, operasi gabungan Inggris, Malaysia, Australia, dan Selandia Baru di bawah pimpinan Mayor Jenderal Walter Walker siap menghadapi kekuatan Indonesia. Begitu marinir Indonesia menyerang Malaysia pada 17 Agustus 1964, Inggris segera menggelar Operasi Claret.[2][3]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ "TNI Lawan Gurkha dalam Konfrontasi Indonesia-Malaysia". Historia - Majalah Sejarah Populer Pertama di Indonesia. 2021-05-21. Diakses tanggal 2023-04-15.
- ^ "Pertempuran Kopassus dan Pasukan Elite Inggris di Kalimantan". 2021-08-13.
- ^ Redaksi (2021-04-19). "Pertempurn Sengit Kopassus dan Pasukan Elite Inggris di Kalimantan". newsborneo.id. Diakses tanggal 2024-08-31.