Lompat ke isi

Pertempuran Waterloo

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Pertempuran Waterloo
Bagian dari Perang Napoleon (Koalisi Ketujuh)

Sebuah lukisan yang menggambarkan Pertempuran Waterloo karya Robinson
Tanggal18 Juni 1815
LokasiWaterloo, Belgia
Hasil Kemenangan pihak koalisi
Pihak terlibat
 Prancis Koalisi Ketujuh:
Inggris
Prusia
 Belanda
Hannover
Kadipaten Nassau
Braunschweig
Tokoh dan pemimpin

 Prancis:
Napoléon Bonaparte,
Michel Ney,
Emmanuel de Grouchy
,

Davout
Inggris:
Duke of Wellington
Prusia :
Gebhard von Blücher
Kekuatan
127.000 tentara 67.000 tentara koalisi
60.000 tentara Prusia
Korban
25.000 tewas atau terluka,
7.000 ditawan,
15.000 hilang
22.000 tewas atau terluka
Tentara Wellington : 3.500 tewas, 10.200 terluka, 3.300 hilang.
Tentara Blücher : 1.200 tewas, 4.400 terluka, 1.400 hilang.

Pertempuran Waterloo terjadi pada tanggal 18 Juni 1815 di dekat kota Waterloo sekitar 15 km selatan ibu kota Belgia, Brussels, merupakan pertempuran terakhir Napoleon. Kekalahan dalam perang ini menjadi penutup sejarahnya sebagai Kaisar Prancis. Pertempuran ini juga dicatat dalam sejarah sebagai penutup dari seratus hari sejak larinya Napoleon dari pulau Elba.

Kekalahan pasukan Prancis, di bawah pimpinan Napoleon melawan pasukan Inggris-Belanda-Jerman di bawah Jenderal Wellington dan sekutu Prussia-nya di bawah Feldmarschall Blücher, mengakhiri kekuasaan seratus hari Napoleon dan diikuti dengan akhir dari Kekaisaran Prancis yang Pertama pada 22 Juni 1815.

Setelah kekalahan militer total yang kedua dalam waktu yang berdekatan ini Prancis dibebankan persyaratan perdamaian yang memberatkan dalam Perjanjian Paris yang Kedua dan Napoleon menjadi tawanan perang oleh pihak Inggris dan ditahan di Pulau St. Helena di lautan Atlantik hingga meninggalnya pada 5 Mei 1821 sebagai orang buangan.

Pendahuluan

[sunting | sunting sumber]
Peta Pertempuran Waterloo.

Pada 13 Maret 1815 enam hari sebelum Napoléon tiba di Paris, Kongres Wina menyatakannya sebagai penjahat.[1] Empat hari kemudian, Britania Raya, Rusia, Austria dan Prusia memobilisasi tentara mereka untuk mengalahkan Napoléon.[2] Napoléon mengetahui bahwa sekali gagal untuk mencegah satu atau lebih dari sekutu-sekutu Koalisi Ketujuh maka kesempatan satu-satunya untuk tetap memegang kekuasaan adalah menyerang sebelum Koalisi sempat bergerak.

Susunan awal pasukan Wellington dimaksudkan untuk membalas ancaman Napoléon yang mengepung tentara Koalisi dengan bergerak melewati Mons ke barat-daya Brussels.[3] Hal ini dapat memutus jalur komunikasi Wellington dengan pangkalannya di Oostende, tetapi dapat menempatkan pasukannya lebih dekat dengan pasukan Blücher. Napoléon memanfaatkan kekhawatiran Wellington dengan laporan intelijen palsu.[4] Dia membagi pasukannya menjadi sayap kiri dengan Michell Ney sebagai komandan, sayap kanan dengan Emmanuel de Grouchy sebagai komandan dan pasukan cadangan yang dia komandani sendiri. Melintasi perbatasan dekat Charleroi sebelum fajar tanggal 15 Juni dan mengamankan posisi tengah antara pasukan Wellington dan Blücher.

Pada 16 Juni Wellington mendapat kabar dari Willem II dan terkejut mengetahui lajunya pasukan Napoléon. Segera dia memerintahkan pasukannya untuk berkosentrasi di Quatre Bras di mana Willem II dengan brigade Karl Bernhard dari Sachsen-Weimar-Eisenach mempertahankan posisi mereka melawan pasukan Ney.[5] Ney diperintahkan untuk mengamankan persimpangan Quatre Bras untuk dapat di kemudian hari maju ke timur dan memperkuat Napoléon.

Napoleon tahun 1815. karya Paul Delaroche.

Napoléon bergerak menuju konsentrasi tentara Prusia pada 16 Juni dengan pasukan cadangan dan pasukan sayap kanan. Dia mengalahkan Blücher di Pertempuran Ligny. Di Quatre Bras Wellington datang dan memukul mundur Ney. Akan tetap kekalahan Prusia di Ligny membuat Wellington tidak dapat mempertahankan posisinya di Quatre Bras, maka keesokan harinya dia mundur ke utara mengambil posisi bertahan.[6]

Prusia mundur dari Ligny tanpa gangguan dan juga tanpa disadari oleh pihak Prancis .[7] Sebagian dari pasukan penjaga bagian belakang mereka tetap berada di posisi sampai dengan tengah malam dan beberapa tidak bergerak sampai pagi hari.[7] Pasukan Prusia mundur ke utara sejajar dengan Wellington. Pasukan Prusia berkumpul di Korps IV Friedrich Wilhelm Freiherr von Büllow yang tidak diserang di Ligny dan berada dalam posisi yang kuat di selatan Waver.[7]

Napoléon dengan pasukan cadangannya bergabung dengan pasukan Ney pada 17 Juni pukul 13:00 menyerang pasukan Wellington. Akan tetapi mereka tidak menemukan Wellington. Pasukan Prancis ini kemudian mencoba mengejar pasukan Wellington, tetapi hasilnya hanyalah pertempuran kecil pasukan kavaleri di Genepiën. Sebelum meninggalkan Ligny, Napoléon memerintahkan Grouchy untuk mengikuti alur mundur pasukan Prusia dengan pasukan sebesar 33.000 orang. Keterlambatan, ketidakpastian arah dari pasukan Prusia dan ketidakjelasan perintah membuat Grouchy tidak dapat mencegah pasukan Prusia mencapai Waver yang dari sana mereka dapat maju mendukung pasukan Wellington. Sebelum tanggal 18 Juni Wellington sudah tiba di posisinya di Waterloo, diikuti dengan bagian utama dari pasukan Napoléon. Pasukan Blücher berkumpul di sekitar Waver, sekitar 13 km ke arah timur.

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Timeline: The Congress of Vienna, the Hundred Days, and Napoleon's Exile on St Helena, Center of Digital Initiatives, Brown University Library
  2. ^ Hamilton-Williams, David p. 59
  3. ^ Siborne, W., p. 82
  4. ^ Hofschröer, Waterloo Campaign Ligny and Quatre Bras pp. 136–160
  5. ^ Longford, p. 508
  6. ^ Longford, p. 527
  7. ^ a b c Chesney, p. 136