Lompat ke isi

Petta Ratu

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Petta Ratu (atau H. Andi Tangkung), adalah raja kedelapan dari Kerajaan Pagatan Kusan (1883-1893).[1] Ia adalah putri dari Arung Daeng Mangkau (Ratu Senggeng), Raja Pagatan ketujuh (1875-1883) yang memerintah sebelumnya.[2] Karena ia adalah perempuan, maka Petta Ratu menyerahkan tampuk pemerintahan kepada suaminya Daeng Mahmud*[3] yang bergelar Pangeran Mangkubumi,[4][5] seraya menunggu saudara lelakinya Andi Sallo (Arung Abdurrahman) cukup usia untuk menyandang gelar sebagai Raja defenitif ke sembilan.

Keturunan

[sunting | sunting sumber]
Area Makam Raja Pagatan dan Kusan di Pagatan, Kusan Hilir, Tanah Bumbu

Menikah dengan Daeng Mahmud (Pangeran Mangkubumi), melahirkan beberapa anak di antaranya Andi Iwang. Andi Iwang ini memiliki beberapa anak, di antaranya adalah Andi Mahmud. Andi Mahmud memiliki 5 putra, dan 2 putri. Satu di antaranya adalah akademisi, sastrawan Andi Amrullah.

Petta Ratu dimakamkan di komplek makam Raja-raja Pagatan dan Kusan di desa Pasar Lama, Kusan Hilir, Pagatan.[3]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Rappang. Bugis di Pulau Pagatan
  2. ^ Rovodit.org. Silsilah Petta Ratu
  3. ^ a b Kusan Hilir.com.[1][pranala nonaktif permanen]
  4. ^ Fokus Batulicin. Mengupas Asal Muasal Bugsi Pagatan Diarsipkan 2015-01-03 di Wayback Machine.. Maret 2011.
  5. ^ Pagatan.com. Asal Muasal Bugis Pagatan Tanah Bumbu. Diarsipkan 2015-02-09 di Wayback Machine. Desember 2014.