Lompat ke isi

Pondok Pesantren Nahdlatul Ulum

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Pondok Pesantren Nahdlatul Ulum Maros
Alamat
Jalan Samudra, No. 37, Kel. Soreang, Kec. Lau, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan
Koordinat4°58′25″S 119°33′59″E / 4.973593°S 119.566286°E / -4.973593; 119.566286
Telepon/Faks.0811-445-195
Situs webhttps://nahdlatululum.ponpes.id/
Informasi
JenisPondok pesantren
AfiliasiIslam
Didirikan2002
PendiriA.G. Dr. K.H. Sanusi Baco, Lc.
PimpinanDr. Nur Taufiq Sanusi, M.Ag.
Lain-lain
AlumniIkatan Keluarga Alumni - Pondok Pesantren Nahdlatul Ulum Maros (IKAPPNU)
Moto


Pondok Pesantren Nahdlatul Ulum, disingkat Ponpes Nahdlatul Ulum adalah pondok pesantren yang terletak di Desa Soreang, Kec. Lau, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan. Pesantren ini didirikan oleh Anregurutta H.M. Sanusi Baco, Lc. pada tahun 2002. Selain materi pelajaran mengenai pengetahuan agama Islam, bahasa Arab, pelajaran umum juga dimasukkan ke dalam struktur kurikulum pengajarannya.

Pondok Pesantren Nahdlatul Ulum

Pondok Pesantren Nahdlatul Ulum dengan bantuan modal awal (hibah) dari Bapak H.M. Jusuf Kalla dengan merekomendasikan kepada Anregurutta H.M. Sanusi Baco, Lc berupa lahan seluas 3,7 hektar mulai dibangun pada tahun Kemudian atas bantuan Bapak Zainal Basri Palaguna (Gubernur Sulawesi Selatan saat itu) dengan sejumlah Ulama, tokoh dan Cendikiawan Muslim di Sulawesi Selatan.

Akhirnya pada tahun 2002 Pondok Pesantren Nahdlatul Ulum yang diselenggarakan oleh Yayasan Al- Asy`ariyah An-Nahdliyah (dulu bernama Yayasan Al-Asy'ariyah) Makassar resmi menerima santri baru dan melakasanakan kegiatan belajar mengajar. Dalam kurun waktu 16 tahun pesantren mampu menambah aset wakaf dari tanah wakaf seluas 3,7 hektar menjadi pesantren dengan aset tanah seluas 4,5 hektar.[1]

Kini, pesantren tersebut telah berkembang demikian pesat dengan jumlah santri sekitar 1000 orang. Para santri ini berlajar di berbagai jenjang pendidikan formal dan nonformal yang ada di lingkungan pesantren, lengkap dengan program pendidikan life skill. Didukung dengan unit-unit usaha yang terus dikembangkan, Nahdlatul Ulum akhirnya ditetapkan sebagai salah satu dari 9 percontohan pesantren mandiri oleh Kementerian Agama.[2]

Pesantren Nahdlatul Ulum mengawali pembelajaran pada 2002. Yayasan Al- Asy`ariyah An-Nahdliyah (dulu bernama Yayasan Al-Asy’ariyah) Makassar, resmi menyelenggarakan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dan menerima santri yang menempati asrama yang telah disediakan. Dalam kurun waktu 18 tahun, Pesantren Nahdlatul Ulum ini mampu mengembangkan luas area yang semula 3,7 hektare, menjadi 4,5 hektare. Sebuah pencapaian yang menjadi kriteria dalam penilaian pesantren mandiri. Mandiri dalam mengembangkan potensi diri dengan Sumber Daya Manusia (SDM) yang mumpuni dan mampu bersaing dalam khazanah kehidupan.[3]

Struktur Organisasi

[sunting | sunting sumber]
Struktur Pengurus Pondok Pesantren Nahdlatul Ulum
No Jabatan Nama
1 Pendiri Pondok Pesantren A.G Dr. K.H. Sanusi Baco, Lc.
2 Ketua Yayasan Tabsyir Sanusi, SS., MM
3 Pimpinan Pondok Dr. Nur Taufiq Sanusi, MAg
4 Kabid 1 - Akademik Drs. H. Syamsuddin Ballu
5 Kabid 2 - Keuangan Ir Nurnikma Anugrawati T, MAP
6 Kabid 3 - Kepesantrenan Dra. Mukarramah Beta
7 Kabid 4 - Humas H. M. Irfan Sanusi
8 Kabid 5 - Operasional Drs. K.H. Syamsul Khalik

(berdasarkan data terakhir 2021).

Pendidikan

[sunting | sunting sumber]

Mewujudkan Visi (risalah) dan Misi (maqasid) serta tujuan yang telah dirumuskan, maka Pondok Pesantren Nahdlatul Ulum melaksanakan program pendidikan sebagai berikut.

  1. Pendidikan Formal.
    1. Madrasah Ibtidaiyah (MI).
    2. Madrasah Tsanawiyah (MTs).
    3. Madrasah Aliyah (MA).
    4. Pendidikan Diniyah Formal (PDF) Ulya
  2. Pendidikan Non Formal
    1. Tahfidzul Quran.

Fasilitas Pesantren

[sunting | sunting sumber]

Sarana dan fasilitas pendukung dipergunakan untuk mendukung dan menunjang kegiatan belajar mengajar (KBM) serta memudahkan para santri dalam mengikuti kegiatan-kegiatan yang mengarah pada terwujudnya sarana dan tujuan institusi, untuk itu Pondok Pesantren Nahdlatul Ulum telah mengupayakan berbagai sarana dan fasilitas, seperti:

  • Asrama Santri
  • Asrama Santriwati
  • Aula Palaguna
  • Depot Air Minum
  • Kantor
  • Kantor Madrasah Ibtidaiyah
  • Kantor dan Ruang Guru MTs, MA dan PDF
  • Kantor Tata Usaha
  • Kantor Pimpinan
  • Mini Market "Aminah Mart"
  • Kantin
  • Tempat Laundry
  • Lapangan Olahraga (Futsal, Bulu Tangkis, Voli, Tenis Meja)
  • Masjid "Rabiatul Adawiyah"
  • Mushala (Khusus Santriwati)
  • Kendaraan/Mobil Operasional
  • Perpustakaan
  • Ruang Belajar
  • Ruang Keterampilan
  • Ruang Kepala Kampus
  • Ruang Keamanan
  • Laboratorium IPA
  • Laboratorium Komputer
  • Ruang Tunggu Tamu

Ekstrakurikuler

[sunting | sunting sumber]

Pondok Pesantren Nahdlatul Ulum memberikan program pengembangan diri atau lebih dikenal dengan ekstrakurikuler. Hal ini dalam rangka menjaga keseimbangan antara aspek keilmuan dan aspek amaliyah, yang selanjutnya dapat diaplikasikan dalam kehidupan nyata menjadi ciri khas pesantren, selain fungsi tersebut juga dapat memperdalam ilmu para santri. Program ini meliputi beberapa bidang antara lain:

Bidang Keagamaan
  • Latihan Dakwah
  • Pengajian (Kitab Kuning dan Al Qur'an)

Bidang Bahasa

  • Arabic Club (Kelas Bahasa Arab)
  • English Club (Kelas Bahasa Inggris)

Bidang Seni

  • Tilawah Qur'an
  • Kaligrafi (Khat)
  • Kepramukaan
  • Paskibra (PASKIBRA 022)
  • Drumband

Bidang Olahraga

  • Futsal (OFUT25)
  • Tenis Meja (PTM-Trenum)
  • Bola Voli
  • Bulu Tangkis

Bidang Pengembangan Ilmu

  • Kelas Da'i/Da'iyah
  • Kelas Jurnalistik
  • Kelas Sastra (Bedah Buku dan Majalah Dinding)

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ "Pesantren Nahdlatul Ulum Soreang, Maros". www.laduni.id. Diakses tanggal 2022-06-03. 
  2. ^ Agama, Kementrian. "Menag Launching Peta Jalan Kemandirian Pesantren". kemenag.go.id (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-06-03. 
  3. ^ Umar, Rusdi El; Annuqayah, Alumnus PP (2021-09-02). "Potret Pesantren Mandiri (5): Nahdlatul Ulum Maros". Dunia Santri. Diakses tanggal 2022-06-03. 

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]