Krokot mawar
Krokot mawar | |
---|---|
Klasifikasi ilmiah | |
Kerajaan: | Plantae |
Klad: | Tracheophyta |
Klad: | Angiospermae |
Klad: | Eudikotil |
Ordo: | Caryophyllales |
Famili: | Portulacaceae |
Genus: | Portulaca |
Spesies: | P. grandiflora
|
Nama binomial | |
Portulaca grandiflora |
Krokot mawar atau rose moss[1] (Portulaca grandiflora) adalah tanaman hias yang tergolong familia Portulacaceae yang berasal dari Amerika Selatan.[2] Tanaman ini disebut juga bunga pukul sembilan karena umumnya bunga mekar pada pukul sembilan pagi.[3] Penamaan ilmiah terdiri dari portulaca, berarti gerbang yang merujuk kepada kapsul benih yang membuka seperti gerbang, dan grandiflora, berarti bunga yang besar. Portulaca adalah tanaman sukulen yang menyukai sinar matahari dan bunganya menguncup pada malam hari atau saat mendung.[4]
Pemerian dan Ekologi
[sunting | sunting sumber]Tumbuhan semusim ini dapat tumbuh pada dataran rendah sampai 1.400 m di atas permukaan laut.[5]. Panjang batang antara 15 cm - 30 cm. Krokot Mawar dapat tumbuh pada jenis tanah apapun. Bahkan, pada tanah dominan pasir pernah dijumpai tumbuhan ini hidup.
Morfologi tanaman yang tergolong perdu-perduan ini, antara lain memiliki batang yang basah dan sering bercabang mulai dari pangkal, batangnya. Pada hakekatnya Krokot Mawar tumbuh tegak, namun sejalan dengan pertumbuhannya yang makin rimbun tumbuhan ini akan rebah, seperti menjalar di permukaan tanah.[5]
Banyak orang memelihara tanaman ini sebagai tanaman pinggir di taman-taman. Sering juga digunakan sebagai mulsa atau penutup permukaan tanah pada areal sekitar kanopi tanaman lebih tinggi, misalnya pada rumpun Pinang Merah.
Daunnya tunggal, tebal berdaging, berbentuk bulat silindris dengan panjang 1 - 3,5 m berujung tumpul, sedangkan bunganya berkelompok 2 - 8 di ujung batang, mekar pada pagi hari dan layu menjelang sore, warna bunganya merah, putih, oranye atau kuning.[5]
Krokot hias mudah dipelihara tanpa memerlukan banyak air, oleh karena itulah tanaman ini cocok ditanam di tempat-tempat yang kering atau memiliki curah hujan yang rendah.[2] Perbanyakan umumnya secara vegetatif karena bunganya jarang tumbuh menjadi buah serta menghasilkan biji. Beberapa kultivar menghasilkan biji dan berbagai kultivar baru dihasilkan dari persilangan-persilangan yang dilakukan terhadapnya.
Manfaat
[sunting | sunting sumber]Krokot Mawar memiliki kandungan portulal, betacyanin, betanin, serta betandin sehingga dapat digunakan untuk mengobati sakit tenggorokan, memar, radang kulit, dan luka bakar.[5]
Sering juga orang menggunakan daun tumbuhan ini sebagai pereda nyeri sekaligus pertolongan pertama pada luka kecil. Daunnya yang lembut dan banyak mengandung air mudah dilumatkan. Bubur daun Kromot ditempelkan pada luka, sehingga terasa sejuk dan menghentikan pendarahan kecil.
Galeri
[sunting | sunting sumber]-
Portulaca grandiflora
-
Portulaca grandiflora
-
Portulaca grandiflora
-
Portulaca grandiflora
-
Portulaca grandiflora
-
Portulaca grandiflora
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ "Plants Profile for Portulaca grandiflora (rose moss)". plants.usda.gov. Diakses tanggal 2019-08-13.
- ^ a b Situs Paghat:Moss Rose Mixed Doubles diakses 10 Juni 2010
- ^ Rosidah, Z. (2020). [klikhijau.com/read/bunga-pukul-sembilan-sering-dianggap-gulma-namun-kaya-manfaat "Bunga Pukul Sembilan, Sering Dianggap Gulma Namun Kaya Manfaat"] Periksa nilai
|url=
(bantuan). - ^ Williams, S. (2013). Creating the Prairie Xeriscape. Canada: Coteau Books.
- ^ a b c d Wijayakusuma, H.M Hembing (1994). Tanaman Berkhasiat Obat di Indonesia. Jakarta: Pustaka Kartini. hlm. 108–109. ISBN 979-454-083-8.